Part 2

222 34 2
                                    

Kim Go Eun POV

Sepasang tangan memeluk tubuhku dari belakang menyadarkanku dari lamunan ..

"Selamat pagi sayang .." ucap suamiku sambil mengecup pipi kananku beberapa kali dan tak pernah ketinggalan, dia lalu menempelkan hidungnya dileherku, aku hanya tersenyum dan membiarkannya melakukan kebiasaannya itu.

"Sedang menikmati pagi yang indah? Kenapa tidak membangunkan oppa?"
"Tidak tega .. oppa tidur pulas sekali seperti bayi"
"Benarkah? Tapi oppa tidak sepulas itu, oppa juga tidak bermimpi indah karena tidak ada istri oppa yang menemani tidur"
"Aigoo kenapa suamiku ini pagi-pagi gombal, jelas-jelas oppa tidur pulas sekali .."
Ucapku, kami tertawa bersama dan aku bisa merasakan pelukannya semakin erat, tubuhku semakin tenggelam dipelukan hangatnya. Kami sama-sama terdiam, menikmati suasana menenangkan ini. Dalam hati aku berdoa, semoga ketenangan dan kebahagiaan ini akan selalu kami rasakan disetiap detik kehidupan pernikahan kami.

Tiba-tiba aku mendengar dia menguap, aku membalikkan tubuhku, tanganku bergerak mengelus pipinya,

"Oppa masih ngantuk? Tidur lagi saja .." ucapku
"Sedikit, tapi oppa tidak mau tidur lagi jika kamu tidak menemaniku" jawabnya sambil memelukku
"Apa kamu tidak kedinginan? Anginnya cukup kencang dan kamu belum sarapan, oppa tidak ingin istri cantik oppa ini sakit" ucapnya lagi

"Tidak oppa, aku tidak kedinginan, anginnya menyejukkan .." jawabku sambil melepas pelukannya dan tersenyum memandangi wajah tampannya.

"Apa kau memikirkan sesuatu?" Tanyanya
"Aku sedang memikirkan tentang kita oppa"
"Tentang kita?"
"Iya tentang kita, suasana pagi ini mengingatkanku tentang saat aku .." aku terdiam sesaat,
"Kamu kenapa sayang?"
"Saat aku melihat oppa setelah lama kita tidak pernah bertemu, dan aku rasa aku langsung jatuh cinta" ucapku sedikit menunduk, aku yakin wajahku memerah karena ntah kenapa aku merasa malu. Minho oppa terdiam sesaat, lalu dia tertawa,

"Hahahahaha .. kenapa istriku ini menggemaskan sekali? Kita sudah bersama selama 2 tahun ini, bahkan sudah menikah selama 10 hari, kenapa mengungkapkan cinta saja masih malu-malu .. lucunya .." ucapnya sambil mengelus pelan pipiku.

"Tetap saja aku malu oppa .. "

"Jangan malu sayang, oppa senang istri oppa selalu mengingat moment bahagia itu. Oppa juga akan selalu ingat hati itu, hari dimana kita bertemu saat pendalaman karakter bersama penulis Kim Eun Sook. Saat itu oppa rasa oppa juga langsung jatuh cinta dan .."

"Bukan saat itu oppa ..", aku menyela ucapannya

"Bukan? Waaah jangan bilang sebenarnya kamu sudah mencintai oppa saat kita tidak sengaja bertemu di BIFAN 2015?"

Aku tersenyum mendengar kepercayaan dirinya, "Tidak oppa, bukan saat itu"

"Lalu kapaaan? Apa kita pernah bertemu diantara ke dua waktu itu? Aaah maafkan oppa, oppa tidak ingat. Tapi bagaimana mungkin, oppa selalu ingat setiap saat kita bertemu"

"Hehehe sebenarnya bukan bertemu seperti itu, lebih tepatnya, hanya aku yang melihat oppa. Dari kejauhan .."

Flashback on ..

Kim Go Eun POV

Paris, 2019

"Aaahh lelah sekali", aku baru saja masuk ke mobil sewaan kami.

Iya kami, aku sedang berlibur bersama sahabat-sahabatku di Paris. Aku meminta mereka menemaniku, aku bersyukur mereka juga punya waktu. Aku hanya punya waktu 5 hari di Paris. Aku memutuskan untuk liburan sebentar karena tau bulan depan aku akan disibukkan dengan proses syuting film musikal "Hero" yang belum selesai dan akan langsung memulai persiapan syuting drama terbaruku.

Kami baru saja selesai mengelilingi museum dan akan kembali ke Hotel tempat kami menginap. Mobil yang dikendarai temanku tiba-tiba melaju perlahan dan berhenti karena macet. Aku melihat ke jendela disisi kiriku.
Aku melihat ada gedung yang terlihat ramai, sepertinya akan ada pameran atau pagelaran busana salah satu merk fashion terkenal digedung itu.

Aku lihat sudah banyak undangan yang berdatangan, mungkin acara ini juga yang membuat jalanan jadi macet. Ada banyak wartawan yang sudah siap dengan kameranya dan pastinya undangan dari berbagai kalangan. Tiba-tiba aku melihat ada mobil sedan hitam yang sudah terparkir disisi gedung, aku melihat seorang pria dengan jas hitam turun dari mobil itu, aku terdiam seketika, aku mengenalinya, pria itu, pria yang sedang tersenyum ramah pada orang yang membukakan pintu mobilnya, pria yang sebentar lagi akan bekerja bersamaku dalam drama baruku tentang dunia paralel, Lee Minho.

Tanpa ku sadari aku terus memperhatikannya, mobilku yang masih saja tidak bergerak karena macet, membuatku punya waktu banyak melihatnya dari kejauhan. Aku melihatnya turun, berjalan di karpet merah, tersenyum ramah pada siapa saja yang menyapa dan memotretnya. Ada satu kejadian yang membuatku terpaku, ntah apa yang terjadi seorang wartawan tiba-tiba terjatuh, dan dia, pria tinggi itu, tanpa ragu berjalan membantu wartawan itu berdiri, mereka berbincang sebentar, mungkin dia menanyakan apa wartawan itu terluka atau tidak.

"Baik sekali.." ucapku tanpa sadar

"Siapa yang baik?", tanya salah satu sahabatku. Aku langsung melihatnya dan menjawab,
"Aah tidak, aku hanya sedang mengingat penjaga museum tadi, baik sekali tadi mau membantu menjelaskan dengan detail beberapa karya seni yang kita lihat"

"Iya kamu benar, dia baik sekali"

Fiuuh~~
Beruntung sahabatku tidak bertanya lebih lanjut. Aku kembali melihat jendela, dia sudah tidak terlihat, aku rasa dia sudah masuk kedalam gedung itu.

Aku tidak menyangka, seorang aktor besar sepertinya tanpa ragu membantu orang lain yang tidak dia kenal, bagaimanapun ini di negeri orang, tapi dia tanpa ragu melangkah untuk membantu, padahal didekat tempat wartawan itu terjatuh juga ada tamu lain, tapi tamu itu sepertinya tidak ada niatan untuk membantu.

Hatiku menghangat, rasa khawatirku akan project drama yang sudah aku konfirmasi ini sedikit berkurang. Setidaknya aku bersyukur, dia pria baik, aku yakin itu. Semoga nanti saat syuting, suasananya akan menyenangkan.

"Aku jadi tidak sabar ingin bertemu dengannya .. ", ucapku dalam hati, aku terpaku sendiri, apa yang aku pikirkan, sepertinya aku sudah gila, kenapa aku jadi tidak sabar .. huffhh ..

"Ingat ggone, jangan berpikir macam-macam", aku meningatkan diriku sendiri, terutama hatiku, pekerjaan adalah pekerjaan, walau bekerja memang harus sepenuh hati, tapi jangan sampai hatimu bekerja terlalu dalam ..

—————
Tapi sepertinya, hatiku sudah terlanjur jatuh terlalu dalam ..

-Flashback off-

To be continued
—————

Waaah part 2 selesai jugaaa ..
920 kata, semoga suka :)

About US 🖤 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang