Chapter 1

222 18 2
                                    


Di Seoul university,
Suzy dan Soojung memulai pertemanan saat mereka berdua menjadi satu grup dalam ospek, keduanya sangat cocok karena walau kenal sebentar namun keduanya bisa langsung akrab. Itu juga karena Soojung pernah menjadi salah satu murid almarhum ayah Suzy ketika masih di junior high school.

“Jungie.. Tunggu aku…” panggil Suzy yang berlari dari pintu gerbang.

“Kau ini seperti anak kecil saja.” ucap Soojung geleng-geleng kepala melihat tingkah sahabatnya itu.

“Hehehehe…” kekeh Suzy sambil nyengir.

“Akhirnya kita akan memasuki kelas baru hari ini dan menerima pelajaran. Huh, akhirnya ospek yang ribet itu berakhir juga.”

“Kelas kita di gedung A lantai 1 kan ya?” tanya Suzy semangat berjalan kearah gedung belakang.

“Tidak, sudah ada perubahan jadwal kemarin. Di Gedung F Lantai 3 kelas kita, kau jangan melamun saja lihatlah perubahan pada papan pengumuman.” tukas Soojung membenarkan sambil berjalan mendahului Suzy.

“Ya ampun mataku ini minusnya ku rasa bertambah parah.” ucap Suzy yang membenarkan kacamata minusnya.

“Hahahaha.. Makanya punya mata dijaga jangan mainan Laptop dan ponsel terus.”

“Huff”
Suzy mendengus dan mengerucutkan bibir sehingga membuat Soojung semakin tertawa diperjalanan menuju kelasnya.

Suzy dan Soojung menaiki tangga menuju lantai 3 gedung F dan masuk ke kelas 1C yang sudah mulai ramai oleh teman-teman baru mereka. Suzy dan Soojung terpaksa duduk
di bangku belakang karena yang depan sudah diisi oleh teman-teman lainnya. Baru saja Suzy dan Soojung meletakan tasnya ada seorang gadis yang tiba-tiba duduk disebelah
Soojung  *ceritanya Soojung duduk ditengah gitu dari 3 bangku berjejer.

“Hay! Aku boleh duduk disini.” sapa gadis itu yang duduk disebelah kiri

“Tentu, silahkan.” balas Soojung ramah.

“Namaku Jiyeon.”

"Aku Suzy."

"Aku Soojung."

"Kita pernah bertemu Soojung."

"Oh iya. Yang ditempat administrasi.

"Benar, aku ke teman lain dulu." Pamit Jiyeon yang berhambur ke teman-teman yang lainnya.

Pukul 8.30 dosen masuk kelas dan mengabsen satu-satu mahasiswanya untuk maju dan memperkenalkan dirinya masing-masing. Suzy, Soojung dan Jiyeon memulai persahabatannya dari sana.

Suatu hari,
Suzy, Soojung dan Jiyeon menyiapkan materi
Perkuliah yang akan mereka presentasikan di semester kedua awal perkuliahan, namun karena keteledoran Jiyeon yang meninggalkan materinya menyebabkan Suzy dan Soojung harus mengulang membuat semua materi.

“Aish! Si Jiyeon itu bagaimana sih? kita jadi harus mengulang lagi.” runtuk Suzy yang kesal karena harus membuat materi lagi.

“Sabar-sabar, mungkin dia tidak sengaja menghilangkannya.” ucap Soojung
menenangkan emosi temannya.

“Terus apa maksudnya juga dia tidak datang membantu kita menyusun kembali materi ini. Alasan sibuk mengajarkan tadi.”

“Dia mungkin memang sibuk dengan tugasnya sebagai guru TK.”

“Hay! Hay! Guys, Kenapa muka Suzy masam terus sejak tadi, kemana si Jiyeon? Dia tidak datang membantu kalian mengerjakan tugas ” tanya Jieun yang duduk didepan mereka.

“Jiyeon katanya sibuk mengajar hari ini. Entah datang apa tidak belum tahu. Yang penting tugas ini beres dulu.” jawab Soojung yang membantu Suzy mengerjakan tugas dengan mencorat coret dikertasnya.

“Tapi ku rasa anak itu tidak beres kehidupannya? Kau pasti pahamkan Suzy apa maksudku?”

“Apa maksudmu?” tanya Suzy yang mengalihkan matanya dari laptop kearah Jieun.

“Tidak usah pura-pura tidak tahu. Kau itu pasti tahu banyak hal bukan tentang dia, kau sejak awal kuliah dekat dengannya.”

“Dia hanya bercerita tentang keluarga dan  pacarnya, namun memang ada tidak beresnya ku rasa karena sikapnya akhir-akhir ini sok sibuk saja sih.” ungkap Suzy.

“Kau ingat waktu free tes kelas dasar Kimia kemarin. Dia mendapat pesan dari orang tidak dikenal namun dia langsung saja menanggapi seperti gadis ganjen yang sudah ingin cepat menikah saja padahal masih kecil dan berwajah polos namun ku rasa dia....” ucap Jieun menggantung kata-katanya tidak melanjutkan katanya.

"Kau mau berkata jika dia Jalang, begitu?"

"Tidak begitu juga tapi kata-katanya itu mengarah kesana."

“Aku tidak paham yang kalian bicarakan?” ucap Soojung bingung.

“Mending jangan tanya Jung karena kau kutu buku jadi tidak akan paham maksud kami.” ucap Jieun dengan mengerlingkan sebelah matanya yang membuat Soojung bergidik ngeri.

Dosen mereka memang tidak hadir hari ini namun kelas mereka masuk hanya untuk mengumpulkan tugasnya saja.

Kelas pertama selesai dilanjut pelajaran kedua sampai jam makan siang, Jiyeon datang tergesa-gesa karena takut terlambat.

"Bagaimana dengan tugas kita?" Tanya Jiyeon menghampiri Suzy dan Soojung yang duduk dibangku belakang.

"Sudah beres." Jawab Soojung yang menyiapkan buku untuk pelajaran kedua.

"Maaf karena aku menghilangkannya, uangnya nanti aku ganti untuk print out dan biaya jilidnya."

"Its oke. Itu bisa diatur nanti yang penting siapkan diri untuk pelajaran berikutnya."

"Iya." Ucap Jiyeon yang langsung duduk disamping Soojung dan membuka bukunya.

Pulang kuliah,
Suzy menunggu bus di halte bersama Soojung yang menunggu jemputan ayahnya, Jiyeon dengan motor skuternya menghampiri mereka.

"Kalian sudah mau pulang?" Sapa Jiyein membuka kaca helmnya pada kedua sahabatnya.

"Iya, aku menunggu bus dan Soojung menunggu jemputan." Jawab Suzy yang mendekat pada Jiyeon dengan Soojung yang menenteng helmnya.

"Ayo bareng denganku saja Zy, kita searah jalan pulangnya?" Ajak Jiyeon.

"Tapi aku tidak bawa helm?" Tolak Suzy halus karena tidak enak pada tawaran Jiyeon, takut merepotkan lebih tepatnya.

"Tenang saja, aku tahu jalan yang tidak ada pos polisi yang berjaga. Ayo..." Paksa Jiyeon pada Suzy.

"Baiklah. Jungi, kami pulang dulu." Pamit Suzy pada Soojung.

"Iya, Jiyi hati-hati bawa motornya." Ucap Soojung melihat Suzy naik dibelakang Jiyeon.

"Oke." Ucap Jiyeon memberikan jempol pada Soojung dan mulai menyalakan motor skuternya membelah jalanan meninggalkan Soojung seorang diri menunggu jemputan sang ayah.

***

Virgin (Arti Sebuah Keperawanan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang