Di kelas C hari senin,
Jiyeon yang baru saja datang menarik Suzy menjauh dari Myungsoo dan Hyeri yang mengajaknya bicara didepan kelas
membicarakan tugas yang akan dibahas dipertemuan berikutnya karena mereka satu kelompok dikelas Fisika.“Jiyi, Kau mau membawaku kemana? Aku sedang membahas tugas kuliah dengan mereka.” protes Suzy tidak terima ditarik-tarik.
“Sebentar saja, nanti kau bisa kembali. Aku mau tanya pendapat sebentar. Ayo kita bicara berdua dicafe depan kampus.” ucap Jiyeon membawa Suzy ke café depan kampus.
“Apa yang mau kau tanyakan?” tanya Suzy langsung saja saat mereka sudah duduk disebuah meja.
“Beberapa waktu terakhir ini aku punya kekasih yang sudah punya kekasih. Dia
bernama Seungho namun dia sudah mempunyai kekasih yang bernama Kyura.”“Lalu?”
“Seungho bilang dia menyayangiku namun juga mencintai Kyura. Aku bingung? Menurutmu besar mana rasa cinta dan sayang.”
“Hubungan cinta segitiga yang rumit menurutku, kau dan dia berpacaran tidak sehat.”
“Dari 3 pria yang berpacaran denganku cuma Seungho yang hot prince. Aku dulu
yang menyatakan cinta padanya dan dia menerimaku jadi apa aku salah?”“Tidak. Yang salah adalah Seungho, dia tidak tau diri karena sudah punya pacar masih mau jadi pacarmu. Apa dia seorang playboy?”
“Aku sudah bosan berganti-ganti pacar apalagi mereka selalu memintaku membuktikan cinta dengan sex. Kau tahu? Itu menyebalkan.” ucap Jiyeon mendengus.
“Apa!” teriak Suzy yang mulutnya langsung dibekap oleh Jiyeon agar tidak malu.
“Hust… Kau berteriak tidak tahu tempat, kita bisa jadi tontonan.”
“Kau gila. Pria bajingan seperti itu jangan diladeni, kenapa sih banyak pria yang kurang ajar? Apa pria baik sudah punah didunia ini?”
“Kau ini seperti tidak pernah pacaran saja?”
“Aku pernah pacaran. Tapi aku tidak berani mencintai apalagi dengan wanah jelek yang membuatku belum siap memiliki dan dimiliki, aku tidak yakin bisa mencintai dan dicintai. Semua itu mustahil bagiku apalagi pernah dapat kesan buruk ketika aku jatuh cinta.” ucap Suzy dengan nada putus asa.
“Hilangkan tromamu pada pria. Pria di dunia ini tidak semuanya brengsek, ada juga yang baik.” ucap Jiyeon menepuk tangan Suzy.
“Kau juga jangan memberikan keperawananmu pada pacarmu tapi berikan pada suamimu. Karena kenikmatan
sesaat bisa menjadi petaka, Virgin not for sale! Virgin adalah harta wanita yang paling berharga, dia diibaratkan sebuah kaca jika pecah makan dia tidak akan bisa kembali seperti semula.”“Kau benar, jika hilang maka tidak akan ada yang bisa dibanggakan saat menikah.”
“Aku mau kembali ke kampus dulu masih ada urusan dengan Hyeri dan Myungsoo? Kau mau disini apa ke kelas?”
"Aku disini dulu saja, aku akan kembali saat kelas mau mulai."
"Oke, aku duluan."
Suzy berjalan kembali ke kampus dan menaiki tangga menuju kelasnya yang tadi.
“Kau diajak kemana tadi oleh Jiyeon?” tanya Hyeri yang duduk didepannya bersama Jieun dan Myungsoo.
“Ke café depan. Dia hanya sedang sedikit bercerita masalah pribadi.” jawab Suzy yang duduk disebelah Soojung.
“Masih dengan ketiga pacarnya?” tanya Soojung pelan.
“Begitulah, sampai bicara virnitas pula, serem sepertinya pacar-pacarnya Jiyeon.” jawab Suzy bergidik ngeri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Virgin (Arti Sebuah Keperawanan)
General FictionOrang harus menyadari perempuan bukanlah soal pelacur atau keperawanan, aku ingin melihat perempuan dipandang sebagai benar-benar manusia. kisah ini aku tulis sudah tahun 2011 dari curhatan seorang temanku yang keperawanannya hilang sama pacar yang...