2. Terhibur

29 26 181
                                    

Seorang gadis cantik nan manis kini sedang duduk di ranjang empuknya dengan mata sembab dan rambut yang begitu acak-acakan.

Jam sudah menunjukan pukul 02.25 malam. Namun, Siska masih saja memikirkan nasib kisah cintanya dengan sang kekasih.

"Gue takut, kalau Papa nyelakain Bara," gumamnya.

"Apa gue putus aja sama Bara? Ah... Tapi nggak mungkin gue harus merjuangin cinta kita, tapi di sisi lain gue nggak mau Bara kenapa-napa!" Lanjut Siska dengan nada suara yang nampak kesal.

Siska berjalan ke arah meja riasnya, dan menduduki kursi di depannya. Ia nampak memegang lipstik yang di berikan oleh Bara beberapa bulan lalu.

"Bara... Aku sayang banget sama kamu." Siska mencium barang tersebut dan memandanginya penuh cinta.

****

Tokk... Tokk... Tokk

"Non, sarapan dulu yuk. Udah di tungguin sama mama dan papa nona." Suara itu terdengar di balik pintu Siska, yang tak lain adalah pembantu rumah tangganya.

Siska yang mendengarnya tampak malas menyahut, lantas ia membuka pintu dengan menenteng tas sekolahnya.

"Mari non," ucap sang bibi tersebut.

Siska hanga berjalan menuruni tangga dengan mulut yang terkunci seolah tak punya nafsu untuk berbicara.

Setelah sampai di meja makan, Siska menaruh tasnya di kursi, lalu duduk.

"Sayang, kamu kok nggak semangat gitu sih? Kamu sakit?" Tanya Indah, lembut.

Tanpa menjawab pertanyaan Indah, Siska hanya menggeleng dan senyum saja tanpa bicara sedikitpun.

"Beneran?"

"Iya Mama." Siska menjawab dengan senyum yang di paksaan pada Indah.

"Siska, nanti pulang sekolah kamu ke kantor papa. Ada yang mau papa bicarain," pinta Erik yang nampak serius.

Dengan terpaksa Siska membuka mulutnya untuk berbicara pada Erik.

"Buat apa?" Tanya Siska balik.

"Nanti kamu juga tau!"

***

Kini, Siska tengah berada di tengah-tengah keramaian kelas, banyak teman-temanya yang sedang mengobrol dan membaca buku. Memang, kelas Siska adalah kelas unggulan yang isinya hanya orang-orang pintar.

"Aduh ini kenapa Bara nggak bales chat gue, sih?" Gumamnya sambil memandangi layar handphonenya.

BaraSyng♥

Anda
Bara, kamu marah sama aku?
Sayang.
Ih bales dong.

Read

"Selamat pagi, anak-anak." seorang wanita berseragam itu memasuki kelas, sontak Siska menaruh handphonenya di tas.

"Selamat pagi, bu," jawab satu kelas serentak tak terkecuali, Siska.

Guru terebut menaruh tasnya di meja, dan berdiri di depan papan tulis sambil mengucap "semua sudah siap?"

"Sudah bu,"

"Baik, kita akan mulai pembelajaran pagi ini."

****

Setelah dua jam pembelajaran, kini adalah waktu untuk murid-murid beristirahat, berbeda dengan Siska yang hanya duduk berdiam diri di kelas.

Tak lama kemudian, datanglah seorang lelaki yang berbaju sama dengan Siska menghampiri meja milik Siska.

"Nggak ke kantin, Sis? Sapanya saat berada di depan meja Siska.

RUMIT[OnGoing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang