BonChap 6

183 24 3
                                    

Baeksa side.

"Sa, ikut gak?" Ajak Guanlin.

"Hah? Kemana?" Kataku sambil mendongak menatap Guanlin.

Guanlin hanya terdiam sambil menatapku intens dan mengelus pipiku.

Gini aja terus.. Tatap-tatapan..

Mleyot baru tau rasa kau, sa..

"Kemana?" Tanyaku lagi namun Guanlin masih betah mengelus pipiku dan menatapku intens.

Aku men-roll mataku tanda sudah mulai jengah.

"Kemana heh?! Jangan diam gini kenapa? Kesurupan nanti aku gamau tanggung jawab." Kataku.

"Ya.. Kesurupan akan cintamu.." Kata Guanlin pelan tapi masih terdengar dikit olehku.

"Cihh.. Cinta-cinta.. Bayar utangmu dulu baru cinta-cintaan sana sama monyet.." Kataku.

"Hei.. Gue punya utang apa ke lu?" Tanya Guanlin.

Aku mengeluarkan hp lalu membuka note yang bertuliskan UTANG GUANLIN.

"Utang beliin es krim, utang ajak jalan, utang traktir makan, utang beliin baju, utang beliin sepatu, utang ngasih aku nafkah lahir dan batin-" Kataku dan langsung dipotong Guanlin.

"Kasih nafkah lahir dan batin pas kita dah nikah nanti." Kata Guanlin.

Aku langsung menatapnya dengan julid. Lalu aku melanjutkan list utang Guanlin lagi.

"Utang beliin coklat, utang beliin aku jajan, utang beliin aku iphone 12, utang ngasih aku jajan-" Dan perkataanku dipotong Guanlin lagi.

"Masukin di list utang bikin anak sama kamu, Sa." Kata Guanlin yang membuatku shock dan langsung menendang tulang keringnya.

"Heh! Ngomongnyaaa yang bener doonnggg!!"

Guanlin hanya meringis sambil mengusap tulang keringnya yang ku tendang tadi sambil menatapku sinis.

"Apa lihat-lihat hah?!"

"Punya calon bini gini banget.. Shh.." Kata Guanlin.

Aku hanya memasang muka julid dan mengejek perkataan Guanlin.

"Gue perkosa juga lu di sini ya, Sa.."

"Heh! Mulutnyaa.. Ckckck.. Ayo mari cuci otakmu sini."

Aku menarik tangannya lalu berjalan dan melihat permainan Bungee Jump. Bagus ini untuk menerbangkan pikiran kotor Guanlin.

Saat kita sampai di atas..

"Yakin mau main ini?" Tanya Guanlin sambil menatapku heran.

"Iyaa.. Soalnya otak mesummu itu perlu dihilangkan." Kataku tanpa memperhatikan wajah Guanlin karena aku sedang fokus memasang pengaman.

Sekilas aku melihat Guanlin smirk gitu..

Aduhai.. Ganteng kali smirknya lelaki ini..

Gimana gak ganteng orang senyum smirknya aja begini..

Gimana gak ganteng orang senyum smirknya aja begini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[ END ] Manager? -Wanna OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang