Bagian 1 [Regent St., London]

26 2 0
                                    

❝ Something behind Halt's cappuccino? ❞

ㅡ Aruna Brameswara ㅡ

🦋🦋🦋

ㅡ Author Pov ㅡ

Hackney Road, London, 2023.

"Hi Aruna! Are you going to work?" sapa perempuan berambut pirang tersebut kepada Aruna,

(Hai Aruna! Apakah kamu akan pergi bekerja?)

"Hi Cathie! Yaa, I'll go now." jawab Aruna sembari membenarkan letak syalnya.

(Hai Cathie! Yaa, aku akan pergi sekarang)

"Good, have a nice day dear!"

(Bagus, semoga harimu menyenangkan dear!)

"Thank you! Bye!"

(Terimakasih! Bye!)

🍂.𖥔 ݁ ˖ִ ࣪⚝₊ ⊹˚🍂

ㅡAruna Povㅡ

Tadi Cathie, anak dari pemilik rumah yang aku tinggali saat ini. Nah, nama aslinya Christine, tapi aku sering memanggilnya dengan nama Cathie seperti orang-orang terdekatnya memanggilnya.

Dan aku, Aruna Brameswara. Aku orang Indonesia, tidak punya darah keturunan Inggris, tapi aku sudah menetap di Inggris tepatnya di Hackney Rd, London, Britania Raya selama hampir kurang lebih 3 tahun karena suatu hal. Dan ya, aku tinggal bersama dengan Cathie dan keluarganya sebagai penyewa salah satu kamar di rumah mereka.

ㅡAuthor Povㅡ

Setelah menghabiskan waktu hampir 30 menit, akhirnya Aruna pun tiba di tempat kerjanya di daerah Regent St., London, Britania Raya. Ia bekerja di sebuah coffe shop disana.

"Have you arrived? You're early, Runa."

(Kamu sudah tiba? Kamu datang lebih awal, Runa)

Sembari meletakkan tasnya, Aruna sedikit tersenyum kearah rekan kerjanya itu. "Just 10 minutes early, Halt." ujarnya.

(Hanya 10 menit lebih awal, Halt)

Haltonㅡlaki-laki itu hanya menanggapi dengan senyum miring lalu berjalan kearah loker, bersebelahan dengan Aruna.

"Don't forget to drink that cappuccino, I'll go home first." kata Halton kepada Aruna lalu bergegas meninggalkan Aruna yang masih terdiam,

(Jangan lupa minum cappucino nya, aku pulang dulu)

Setelah kepergian Halton, Aruna pun melirik kearah meja yang tadi Halton tunjuk. Benar saja, ada secangkir cappucino diatasnya.

Melihatnya, Aruna pun tersenyum tipis. Sudah hampir 5 bulan lamanya ia bekerja disini, dan Halton selalu memberikannya cappucino di setiap harinya.

Aruna tak habis pikir dengan laki-laki berdarah asli Inggris itu. Ia selalu mentraktir dirinya cappucino setiap hari!

🍂.𖥔 ݁ ˖ִ ࣪⚝₊ ⊹˚🍂

"Welcome, is there anything you would like to order?"

(Selamat datang, adakah yang ingin Anda pesan?)

"Give me one espresso and ham and cheese croissant,"

(Beri aku espresso dan ham and cheese croissant)

"Anything else?"

(Adakah yang lain?)

"No, that is it."

(Tidak, itu saja)

"Your bills are 6.7 GBP."

(Tagihanmu sebesar 6.7 GBP)

Setelah beberapa menit, pesanan tersebut pun jadi, tak butuh basa-basi Aruna lantas mengantarkan pesanan tersebut ke meja pelanggan.

Dari kejauhan Aruna sedikit mendengar suara laki-laki itu sedang membalas telepon dari seseorang dengan nada sedikit marah dan jika Aruna tidak salah laki-laki itu menggunakan bahasa Indonesia saat menjawab telepon tersebut.

"It's not my bussiness! Gua gamau tau, gua balik ke Indonesia semua masalah itu harus udah selesai! Fuck with your problems, Ron!"

"Excusme, your ord-"

Prankkk...

"God! I'm sorry, I d-"

"Is okey... Biar aku bersihin, aku ganti yang baru. Give me a min-"

"Are you Indonesian?"

"Ya, I'am... Tunggu bentar, aku ganti makanan yang baru." ujar Aruna sembari membersihkan pecahan piring dan cangkir yang tanpa sengaja laki-laki itu senggol.

"Enough. This is my fault, gua buru-buru. Jadi lu gausah ganti makanannya. I'm sorry," jawab laki-laki tersebut lalu meletakkan selembar uang kertas dengan nominal 10 GBP itu diatas meja lalu bergegas keluar meninggalkan cafe.

Melihatnya Aruna lantas menaikkan alisnya, dengan cepat ia mengambil uang kertas tersebut lalu bergegas keluar mengejar laki-laki tersebut, tapi sialnya Regent terlalu ramai sehingga dengan cepat laki-laki itu tenggelam ke dalam kerumunan manusia.

"Ini terlalu banyak untuk uang ganti rugi," batin Aruna setelahnya.

"Aruna! Where are you going? Clean up the shards quickly." Tiba-tiba terdengar suara teriakan dari arah dalam cafe, itu Lucyㅡsalah satu rekan kerjanya yang bertugas di bagian dapur.

(Aruna! Kemana kamu pergi? Cepat bersihkan pecahan itu)

"I'm coming, Lucy!"

(Aku datang, Lucy!)

Aruna pun bergegas masuk menuju cafe lagi untuk membersihkan pecahan tadi, ia tak ambil pusing tentang kejadian yang baru saja terjadi.

• To Be Continued •

Hi Hi! Ini karya pertamaku yang genre nya romance dan latar tempatnya di luar negeri.

Kenapa aku pilih Inggris? Karna Inggris bener-bener jadi salah satu negara impianku!

Of course, tenang aja... Aku akan selalu kasi translate di setiap kalimat yang berbahasa Inggris, jadi kalian akan tetep ngerti dan paham kok tentang dialog nya!

Dan cerita ini akan pakai beberapa latar tempat ya, tentunya Inggris dan Indonesia.

Jadi, selamat menikmati bacaan kali ini!

Jangan lupa buat klik bintang di bawah ya, have a good day all! ♡♡

Best regard, caramellmaccia1

[Serendipity] | Tentang London dan Kita🍂.𖥔 ݁Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang