*Day 5

486 87 14
                                    

30 Days

Haikyuu!! © Furudate Haruichi

KnB © Tadatoshi Fujimaki

Warning : OOC, Shounen-ai, Typo dan lain sebagainya.

Happy Reading~

Akashi menghampiri teman-temannya yang sedang asik makan malam di kantin sekolah, sebuah senyum terkembang di bibirnya.

‘Apa Akashicchi kerasukan?’ batin Kise.

‘Apa akan turun hujan uang besok?’ batin Aomine.

“Teman-teman, tebak apa yang terjadi hari ini padaku. Yang benar kuberikan voucher belanja,” ucap Akashi. Membuat Murasakibara dan Kise berebut untuk menjawab.

“Ya, Atsushi. Apa jawabanmu?”

“Akachin semakin dekat dengan Shochin.”

“Kalau kau Ryouta?”

“Kau berhasil mengajak Shoyocchi jalan!”

“Yup, kalian benar!” sahut Akashi senang.

“Benarkah? Jadi mau diajak kemana?” tanya Kuroko.

“Taman hiburan sih rencananya.”

“Setelah itu diajak kekamar ya,” celetuk Aomine, membuat sebuah jitakan mendarat dikepalanya.

“Tentu saja tidak,” kesal Akashi.

Kagami menepuk punggung Aomine,  “Makanya Keep halal brother.”

“Ck.. Jangan sok pake bahasa inggris!”

“Makanya Ahominecchi, kalau jam pelajaran bahasa inggris itu jangan tidur!” seru Kise membuat perempatan imajiner muncul di kepalanya.

“Aku tidak sebodoh itu ya, aku tau bahasa inggris kok! Sexy, hot!”

“Huu cuma itu saja ssu.”

“Astaga kalian berdua, sudah jangan membuat keributan,” tegur Kagami.

“Kise yang mulai tau!” Kise tak menyahutinya lagi, Ia lebih memilih memeriksa saku bajunya.

“Ngomong-ngomong soal taman hiburan, aku ada tiket untuk kesana. Kalau mau Akashicchi bisa menggunakannya.” ucap Kise mengeluarkan dua tiket taman hiburan.

“Kenapa tidak kau yang gunakan?” tanya Akashi heran.

“Toorucchi tidak mau kesana. Jadi lebih baik untukmu.” ucap Kise menyodorkan tiket tadi. “Sekalian ini bentuk bantuanku agar misimu  berhasil ssu.”

Akashi sontak merangkul Kise, “Terima kasih, Ryouta!”

“Oh iya, aku juga punya tiket bioskop, tapi untuk film horor sih. Kalau mau, kau bisa menggunakannya.” Kali ini Kagami yang menyodorkan dua tiket bioskop.

Akashi mengernyit, “Tumben sekali.”

“Aku juga ingin membantumu. Itu saja.” sahut Kagami.

“Oke! Terima kasih semuanya. Tapi..”

“Tapi?”

“Tapi bisa bantu aku mencari hal yang menarik untuk dibicarakan bersamanya nanti? Aku takut kalau nanti malah saling diam-diaman karena tidak ada yang bisa dibahas bersamanya.”

“Tentu saja!” seru teman-temannya.

***

Tsukishima duduk disamping Hinata yang kini tengah fokus membaca buku pelajaran di taman sekolah.

30 DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang