Part 26

3.1K 408 28
                                    

Prang

Jimin menjatuhkan piring yang tengah dirinya cuci karna merasa terkejut. Ada seseorang yang membuka pintu rumah, tapi siapa? Jimin mulai takut. Taehyung sekarang tengah tidur, dan bisa di pastikan siapapun yang membuka pintu rumah ini orang itu bukan manusia mengingat bahwa sekarang Jimin berada di Avolea. Haruskah Jimin pergi melihat siapa itu?

Tiba-tiba sepasang lengan melingkar di perut Jimin membuat Jimin terlonjak kaget.

"Sstt, ini aku."

Jimin hendak berbalik namun suara yang berbisik itu Jimin sangat mengenalinya. Itu suara Jungkook.

Jungkook menghirup aroma tubuh Jimin yang terasa  memabukkan baginya. Sekarang Jungkook mengerti kenapa dirinya selalu ingin berada didekat Jimin. Sekarang Jungkook tahu kenapa setiap melihat Jimin bahkan di pertemuan pertama mereka pun Jungkook merasa pulang. Sekarang Jungkook tahu kenapa sangat sesak rasanya jika berjauhan sebentar saja dengan Jimin. Semua itu karna Jimin adalah alasan kenapa ia lahir. Jimin alasan kenapa ia memilih meninggalkan tahta-nya dan seluruhnya hanya untuk bersatu dengan makhluk indah ini. Jimin adalah alasan dari kegelisahan dan kerinduan tak berujungnya selama ini. Seluruh kegundahan dan pertanyaannya selama ini sudah terjawab, Jimin alasan semuanya. Kekasihnya Rigel alias Jimin lah dirinya lahir sebagai Jeon Jungkook.

Tanpa disadari pelukan Jungkook kepada Jimin terlalu erat mengakibatkan Jimin sedikit sesak. Ingatkan Jungkook bahwa Jimin hanya manusia biasa, Jimin tidak sekuat Jungkook.

"Ju-jungkook, kenapa? Kau tidak apa-apa?"

Jungkook membalik tubuh Jimin yang membelakanginya, dipandangnya lekat-lekat wajah yang selalu membuatnya bertanya-tanya kenapa wajah ini tidak terasa asing. Jungkook tersenyum kecil dan mencuri satu ciuman dari bibir ranum Jimin. Membuat Jimin terkesiap dan tersipu.

Jungkook terkekeh dan menuntun Jimin untuk membasuh tangannya yang kotor oleh busah sabun cuci piring ke arah keran cuci piring. Di basuh oleh Jungkook secara hati-hati seakan tangan Jimin bisa saja pecah jika tidak hati-hati.

"Kau ini kenapa? Semua baik-baik saja?" Jimin bertanya bingung. Sebelumnya Jungkook memang memperlakukan Jimin dengan baik, namun kali ini sedikit berbeda menurut Jimin.

"Rigel..."

Jimin berkedip. Hah? Jungkook bilang apa? "Kau bilang apa?" Jimin memastikan.

Jungkook diam. Tidak. Jika Jimin ingat bahwa dirinya Rigel, malaikat yang pernah ditawan oleh Jungkook membuat kekuatan malaikatnya hilang sampai akhirnya meninggal akan kah Jimin akan menerima Jungkook? Jika Jimin ingat semuanya apakah Jimin akan membenci Jungkook seperti Rigel membenci Lucifer? Jika sampai Jimin ingat semuanya dan membenci Jungkook, Jungkook tidak yakin apakah ia bisa menerimanya. Jungkook pasti akan menghancurkan seluruh dunia dan membuat kiamat datang lebih cepat dari waktu semestinya.

Jungkook menggeleng. Tidak, tidak boleh. Jimin tidak boleh ingat apapun.

"Tidak, bukan apa-apa."

Jimin mengangguk pelan namun alisnya bertaut, berpikir kapan ia pernah mendengar nama itu, Jimin merasa nama itu sedikit tidak asing baginya.

"Aku ingat ada seseorang yang pernah memanggilku dengan nama Rigel sama seperti kau tadi."

Jungkook yang tengah menarik Jimin untuk berjalan menjauh dari dapur itupun terdiam membuat Jimin juga menghentikan langkahnya. "Ada apa, Jungkook? Kenapa berhenti?"

Jungkook tidak berbalik, ia tidak ingin Jimin melihat bahwa sekarang rahangnya mengeras dan matanya jelas merasa marah namun juga takut dalam waktu bersamaan. Jungkook takut Jimin ingat sesuatu. "Siapa yang memanggilmu dengan nama itu?" Suara Jungkook dingin dan dalam.

DEVIL JEON [Kookmin/Jikook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang