four

516 54 12
                                    



Ten berjalan gontai memasuki gedung apartemen milik Taeyong untuk mengambil berkas yang dibutuhkan untuk meeting nanti.

Beberapa kali ia menghela nafas berat disepanjang kaki kecilnya melangkah, siang ini moodnya benar- benar buruk. Niatnya akan makan siang direstoran jepang kepunyaan pujaan hatinya untuk memulihkan energinya namun yang terjadi malah sebaliknya.

Rasanya Ten ingin menangis saja, melihat si pria jepang si pemilik restoran jepang diseberang gedung TYLEE tengah asik menggoda pemilik restoran china yang baru dibuka disamping restorannya. Mengingat kembali pria itu yang beberapa bulan ini selalu mengoda dan secara terang-terangan mengatakan menyukainya setiap makan direstoran tersebut sampai Ten yang selama ini bertingkah seolah tak acuh diam-diam mulai menyukai si pria jepang tersebut.

'Dasar boneka jepang mata keranjang!'

'Berani sekali dia mempermainkan aku brengsek!!'     

'Dasar keparat bajingan, akan ku cincang habis tubuhnya lalu ku jadikan sushi!!!!'

Kurang lebih bunyi umpatan Ten dalam hati sambil terus berjalan sambil sesekali menendang- nendang angin.

Sampai didepan unit apartermen Taeyong, Ten langsung memasukan pin dan melangkah masuk kedalam seperti biasa hingga satu hal yang aneh menghentikan langkah gadis tersebut.

'Ok wait' inner ten

Ten menghentikan langkahnya didepan rak sepatu karena melihat ada sepasang sepatu pria yang pastinya bukanlah sepatu Taeyong. Ten mengangkat dan membolak balikan sepatu kulit yang kalau dia tidak salah berjenis testoni dress yang bisa Ten pastikan berharga mahal.

Pikir pendek Ten adalah ada orang yang ingin berbuat jahat pada Taeyong, karena sangat tidak mungkin kalau Taeyong diam-diam menyembunyikan kekasihnya disini tanpa bercerita apapun pada Ten kalau ia memiliki kekasih.

Ten berinisiatif mengambil payung didekat rak sepatu yang nantinya akan ia jadikan senjata perlawan, lalu berjalan dengan mengendap - endap kedalam. Ceroboh memang tapi hanya ini yang terpikirkan olehnya, moodnya yang tadi jelek malah mendorongnya semakin ingin memukuli semua pria yang berniat jahat dimuka bumi ini.

Sambil mengintip dari balik dinding Ten melihat keseluruh bagian apartermen Taeyong kalau- kalau ada seseorang atau hal mencurigakan hingga matanya menangkap punggung tegap seorang pria sedang duduk membelakanginya di meja makan disamping dapur. Perlahan Ten melangkah mendekat tanpa suara.







1





















2























3



" yyakkk...... rasakan"



PLAK ~

Awh!!!

PLAKKK

Akh!!

PLAK PLAK PLAK..

OWH SHIT!! WHAT ARE YOU DOING???


DDUK!!!


Yang terakhir adalah bunyi punggung Ten yang menghantam dinding, pria korban pemukulannya sangat kuat ternyata bahkan Ten terdorong jauh hanya dengan sekali tangkis.

"Awhhh. . " keluh Ten, bahunya lumayan nyeri karena menahan badannya menghantam dinding.

Pria si tersangka pendorongan berjalan mendekat kearah Ten yang mengaduh sambil memegangi bahunya. " hey.. are you okay? Maaf aku tak bermaksud melakukannya nona, kau memukulku duluan" jelasnya.

Married or not? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang