Racers and Mafia - 03

528 51 11
                                    

Racers and Mafia

Biji kopi

Mari berlayar

Hati hati ada typo

Happy reading

Seharian ini Jongin hanya berada di kamarnya tak mau keluar, orang tuanya menyuruh keluar untuk makan pun tak mau, orang tua Jongin sudah membujuk dia untuk keluar tapi tak berhasil, mereka memutuskan untuk meminta bantuan Kris dengan cara menelpon Jongin karena Kris masih berada di rumah sakit

Awal mulanya telpon dari Kris tak di angkat, karena Kris terus menelpon membuat Jongin kesal, akhirnya Jongin mengangkat telpon itu

"Kamu kenapa?" Ucap Kris di sebrang sana

Jongin tak menjawab

"Kamu mau kakak yang ke rumah atau kamu cerita" ancam Kris

"Apaan sih masih sakit juga malah mau kesini" Jongin

"Makanya cerita ada apa, kalo masih engga mau cerita seenggaknya kamu keluar dari kamar jangan diem Mulu di sana, terus makan biar mama sama papa engga khawatir" Kris

"Iya, ini aku makan" ucap Jongin dan menutup telpon dari Kris

"Ibu, ayah, bisa kalian ke kamar terlebih dahulu sampai aku selesai makan, dan biarkan semua orang pergi dulu, jangan sampai ada orang di rumah" pinta Jongin kepada orang tuanya yang berada di luar kamar dia

"Iya, ibu dan ayah akan keluar tapi kamu harus makan" ucap sang ibu

Terdengar langkah kaki ibu Jongin menjauh, Jongin membuka kunci pintu kamarnya dan keluar dari kamar, menuju ruang makan untuk makan dengan berjalan pelan pelan, Jongin rasanya ingin memaki Sehun

Duduk di kursi meja makan dengan hati hati, bahkan untuk duduk pun bokongnya sangat sakit, Jongin menangis dia tak kuat ini sakit sekali, mana kemarin Sehun bermain dengan kasar sekali, ingin rasanya Jongin memaki Sehun dan membalaskan rasa sakit ini

Inilah kenapa dia meminta orang tuanya ke luar rumah, dia takut di tanya macam-macam apalagi cara jalan dia yang aneh dan banyak sekali ruam merah yang mulai berubah ke ungu-ungu an di lehernya dan seluruh badannya

Selesai makan Jongin membawa beberapa Snack dan beberapa mie cup untuk di bawa ke kamarnya, ini untuk persediaan selama beberapa hari agar dia tak perlu keluar kamar

Berjalan kembali menuju kamarnya dengan perlahan, di kamar Jongin mengunci pintunya membuka celana menuju ke kamar mandi, membersihkan bagian belakangnya dan memberikan salep agar lukanya cepat mengering, keluar dari kamar mandi terkelungkup di atas kasur tanpa memakai kembali celananya, menghembuskan nafas lega, akhirnya rasa sakitnya lumayan mendingan, lama kelamaan kelopak mata Jongin mulai memberat dan Jongin pun tertidur

.
.
.

Seperti malam malam sebelumnya Sehun datang ke bar, duduk di kursi yang berada paling sudut ruangan, meminum beberapa gelas alkohol, setelah cukup puas dia pergi ke ruangan yang sudah biasa dia pesan untuk satu malam, menunggu jalang nya datang

Tak lama datang seorang gadis, Sehun melakukan persiapan untuk jalan masuk kejantanannya, saat akan melakukan hubungan intim Sehun bingung dan panik karena alat kelaminnya sama sekali tidak bisa menegang

Gadis tadi bingung, kenapa tidak masuk juga, saat menanyakan apakah ada yang salah dia malah di usir

"Keluar" Sehun

"Tapi tuan.. " ucapan gadis ini belum selesai

"Keluar, saya akan tetap bayar kamu, sekarang keluar" sela Sehun

Si gadis segera memakai pakaiannya asal dan keluar, Sehun duduk di atas kasur, memijat keningnya, kok bisa kepunyaannya tak menegang saat akan melakukan itu, memakai kembali pakaian Sehun, mungkin malam ini dia sangat lelah jadi itunya tak bisa menegang

Keluar dari ruangan di lantai empat ini, dan segera bergegas untuk pulang, dia disini juga untuk apa

Keesokan harinya Sehun kembali mencoba dan masih sama saja, kejantanannya tak bangun saat akan melakukan hubungan intim, dengan kecewa Sehun langsung kembali ke rumahnya seperti kemarin

Ini adalah malam ketiga Sehun kembali mencoba dan hasilnya tetap sama, lagi dan lagi dia menyuruh jalang itu untuk keluar dan  Sehun terduduk, memikirkan hal ini, apa penyakitnya semakin parah?

Sepertinya besok dia harus memeriksakan ini ke dokter, saat akan memakai baju Sehun teringat persetubuhannya dengan seorang pemuda manis, mengingat wajahnya badannya dan desahannya yang sangat sangat indah tiba-tiba Sehun tersadar, apasih yang dipikirkannya

Sehun melihat ke selangkangannya

"Sial kok sekarang malah kebangun" kesal Sehun

"Apa jangan jangan" Sehun tersadar

Kembali duduk, dia membayangkan lagi malam itu dan sialnya lagi kejantanannya semakin menegang

Apakah dia sekarang hanya bisa berhubungan dengan laki-laki? Awalnya Sehun tidak masalah mau itu perempuan atau laki-laki tapi kenapa sekarang malah seperti ini?

Itu yang ada di pikirannya sekarang

Atau penyakitnya yang menyebabkan dia seperti ini, tapi mana mungkin kan?

.
.
.

Satu Minggu kemudian Sehun kembali datang ke bar seperti biasa, kemarin kemarin dia sangat sibuk dan baru bisa kesini sekarang

Sehun meminta laki laki untuk kali ini, langsung menuju ke kamar dan menunggu, tak lama datang seorang pemuda yang sedikit pendek dan berbadan ramping jika dia di pakaikan pakaian wanita pasti tak akan terlihat seperti laki laki

Sialnya lagi saat akan melakukan hubungan intim kejantanannya kembali tak mau menegang, Sehun segera menyuruh pemuda tadi untuk keluar, apa mau badannya? dia sudah pusing sekali, yang biasanya tiap malam tersalurkan sekarang sudah hampir dua Minggu belum juga tersalurkan

Tapi jika Sehun membayangkan pemuda manis itu kejantanannya bisa menegang

Jangan-jangan hanya dengan pemuda manis itu kejantanannya mau menegang

Pranggggg

Sehun melampiaskan marahnya dengan melemparkan semua benda yang ada di kamar, hari hari nya akan sangat membosankan jika seperti ini, apalagi kata manager bar pemuda manis itu pergi entah kemana, dia menghilang setelah dipesan oleh Sehun itu katanya

Jika seperti ini apa yang harus dia lakukan sekarang, mencarinya?

Mau tak mau Sehun harus mencari tahu pemuda manis itu dan menjadikan pemuda manis itu sebagai budaknya, dia akan membayar berapapun yang pemuda manis itu inginkan, apapun.

.
.
.
TBC

Hehehehe, selamat malam semua, semoga kalian suka

Dipublikasikan 12 Agustus 2021

Racers and MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang