Sol mengingat dengan jelas malam itu. Malam dimana Sol memberikan segalanya kepadanya.
Lima tahun berlalu, dia masih tidak tahu apakah dia membuat keputusan yang tepat dengan tidak memberi tahunya.
"Aishh" cibirnya, memikirkan betapa bodohnya dia. "Namun disinilah aku melakukannya," katanya keras.
"Ibu," dia mendengar putrinya berkata. "Melakukan apa?"
Sol menggeleng, "Tidak ada. Cepat cuci tanganmu makan malam sudah siap." Ucapnya dengan sebuah senyum. "Siap bu!"
Kang Eunji, putrinya yang berusia lima tahun adalah foto copy dari sang ayah. Rambut hitamnya yang lurus, matanya yang kecoklatan, serta kedua lesung pipinya yang dalam terlihat persis seperti miliknya.
Eunji bahkan lebih bijaksana diusianya, membela teman sekelasnya dari pengganggu dan mempertanyakan hal-hal diluar yang ia lihat. Dia bahkan tidak mempertanyakan keberadaan ayahnya.
Sol dengan penuh kasih menyeka mulut putrinya saat dia berpikir, "Ya aku membuat keputusan terbaik untuk semua orang."
*
Halo! Sebelumnya aku mau memberi tahu kepada kalian para pembaca bahwa karya ini adalah terjemahan dari Dalliance (judul yang sama) yang ditulis dalam bahasa inggris. Dan disini aku mencoba untuk menerjemahkannya ke dalam bahasa indonesia , supaya kalian juga bisa baca!
Karena ini cerita terjemahan pertamaku, dengan senang hati menerima kritik dan juga saran dari kalian!
Sampai jumpa di episode berikutnya!
KAMU SEDANG MEMBACA
Dalliance
FanfictionApa yang akan terjadi jika Kang Sol benar-benar memilih perasaan daripada logika? Indonesian version ! credit to @.purplesheesh16 on twitter.