2. Throwback

131 14 7
                                    

8 bulan yang lalu...

Study Gang sedang berkumpul di tempat BBQ Favorit mereka, pada Jumat malam yang sibuk. Mereka datang untuk merayakan natal lebih awal , dan juga setelah menerima pesan dari Sol A.

Sudah hampir empat bulan lamanya mereka tidak bertemu. Terakhir saat pesta perpisahan ketua kelompok belajar mereka, Han Joonhwi.

Setelah saling berpelukan, melepas rindu satu sama lain. Mereka duduk dan berbincang santai ditemani menu favorit mereka : soju ditambah samgyeopsal.

"Waaa! Hari yang melelahkan! Mari bersulangg!" Seru jiho mengangkat gelasnya. Disusul para anggota Study Gang yang lain. Kecuali Sol A, dia mengangkat Jus Jeruknya.

"Ya! Unnie kenapa tidak minum huh?" Ucap Yeseul kesal. Harusnya pada acara seperti ini mereka semua harus minum!

"Ah tidak perlu. Besok aku disibukkan dengan kasus ku yang belum selesai ku bahas. Kalau aku minum, takut kebanyakan dan akhirnya tak bisa menyelesaikan kasusku karena pengar." Alasan pekerjaan sepertinya berhasil, buktinya Yeseul sudah berhenti menyuruhnya minum.

Sol A mengambil botol soju yang kosong, lalu memukul sendok. Ting! Ting! Ting!

Seluruh anggota Study Gang menoleh. Memperhatikan Sol A yang sedang menggaruk tengkuknya.

Dia menggunakan sendok sebagai mikrofonnya. Sol A berdiri, lalu berdeham, dan mengumumkan, "Perhatian semuanya! Hari ini aku mengumpulkan kalian, bukan hanya untuk merayakan natal lebih awal. Tetapi untuk mengucapkan salam perpisahan," katanya dramatis "aku akan pindah ke Pohang dalam dua minggu."

Keheningan menyelimuti meja mereka, lalu diikuti dengan cepat tawa Yebeom.

"Noona, tidakkah menurutmu kita terlalu tua untuk lelucon? Itu bahkan tidak lucu." Dia menimpali.

"Kenapa kamu melakukan itu. Kamu hebat di kantor pengacara Park kan?" Ucap Bokgi, "dia bahkan berjanji akan menjadikanmu partner dua tahun lagi!"

"Aku serius, aku bahkan telah 90% selesai dengan dokumen dan mengepak semua barangku," Sol A menegaskan dan duduk kembali.

"Ayo makan! Juga selamat natal! Mari bersenang-senang!" Mengangkat gelas jus jeruknya dan meminumnya untuk menyembunyikan kegugupannya.

Kabar mendadak itu mendapat beragam dari sahabatnya.

Kang Sol B, mantan roomate-nya memberikan argumen, "Unnie, kita baru saja memulai karir kita. Kita perlu mengambil kasus besar disini, agar kita bisa dengan mudah menaiki anak tangga."

"Aku setuju, Unnie," Yeseul, sahabat yang satunya merengek. Sambil memegang tangan Sol, dia menambahkan, "Pohang terlalu jauh dari kita. Kamu tidak punya teman disana. Jangan pergi, ya?"

"Seul benar. Kami tidak bisa bermain denganmu lagi," tambah Min Bokgi setuju.

"Ya! Noona, kenapa kamu tidak minum?"

"Aku sudah bilang tadi. Aku punya hari yang sibuk besok, dan hal terakhir yang kubutuhkan adalah mabuk," Sol dengan cepat menjawab.

Jo Yebeom berpikir bahwa itu adalah ide yang bagus. "Sol A noona akan lebih sukses di kota kecil, di Seoul persaingan lebih ketat." Ucapnya.

Seo Jiho yang dulunya pendiam, juga ikut setuju, "Dia terlihat tidak sehat. Perubahan pemandangan akan baik untuknya."

Dan Han Joonhwi, pemenang ujian Yudisial tahap dua, sahabatnya sekaligus orang yang paling banyak membantunya di sekolah hukum, tidak hadir dalam pertemuan ini. Dia pergi ke Amerika 100 hari yang lalu. Dia telah menghitung sejak terakhir kali mereka bertemu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 22, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dalliance Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang