•[Kalian siapa?]•"Bella bangun!"
Wanita paruh baya itu berkacak pinggang sembari memegang spatula kebanggaannya, dia geleng-geleng kepala melihat anak gadisnya tak kunjung bangun.
Dia kembali dengan centong di tangannya yang berisi air dingin, ini adalah cara ampuh untuk anak gadis kebo itu.
Byurr!
"Mama banjir!" teriaknya panik, dan berlari.
Bugh!
Kening putihnya menbenjol karena tak sengaja menabrak lemari, sedangkan mamanya hanya menggelengkan kepala."Mandi terus beliin mama kecap asin cap kambing dua," ucap wanita paruh baya itu lalu pergi.
_________
"Ma, mana duitnya?" tanya Bella."Ini, beli satu botol kecil aja,"
"Do'ain moga baik-baik aja di jalan," ucap Bella tersenyum lalu mengecup pipi mamanya dengan sayang.
"Kek kemana aja, cuma ke depan kok, sana."
...
"Mas, beli kecap!" teriak Bella tak tau malu.
"Kecap asin atau manis neng?" tanya pemuda tampan yangyang jadi penjaga warung itu.
"Apa ya? Aku lupa!" ucap Bella menepuk jidat.
"Aku balik tanya mama dulu, dada!" ucap Bella melambaikan tangan pada pemuda itu.
"Neng!"
Brugh!
Baju putih itu tiba-tiba berwarna merah, matanya berembun dan kelamaan menutup."Mama ga do'ain aku," ucapnya lirih, sembari memegang kalung salibnya.
...
Disisi lain, seorang wanita berpakaian ketat make-up tebal, berjalan dengan anggun tanpa memperdulikan tatapan benci yang lain.
"Udah gue bilang jauhin abang dan adek gue!" teriaknya pada wanita berwajah polos itu.
"Lo apa-apaan sih! Mati aja sana!"
Lelaki yang bernotaben abangnya itu mendorongnya keras hingga terjatuh membentur tepian poslin dengan kuat.
"Aku sudah gak kuat," ucapnya lirih lalu memejamkan mata.
...
"Nak, kamu gapapa?" sayup-sayup terdengar suara wanita paruh baya.
Gadis itu membuka mata perlahan, dengan perlahan dia melihat sekeliling, dia menyeritkan dahi, siapa mereka? Mengapa ada di hadapannya?
"Kalian siapa?" tanyanya bingung.
"Aku mama sarah nak," ucapnya lirih.
"Sejak kapan mamaku berhijab?"
Bella menyeritkan dahi, dia meraba kalungnya, dimana? Dimana kalung pemberian Ayahnya? Dia terduduk terdiam.
"Dok!" teriak wanita paruh baya itu menangis.
"Maaf tapi kalian harus menerima kenyataan, bahwa Nara sudah meninggal, dan yang ada di tubuhnya adalah orang lain, yang bisa di sebut transmigrasi,"
"Semoga anda bisa menerima orang yang di tubuh putri anda sekarang," lanjut dokter.
"Bisa meninggalkan kami?"
Semua yang di dalam ruangan mengangguk pelan, meninggalkan Bella yang ada di tubuh Nara bersama dokter itu.
"Namamu siapa?" tanya dokter itu sembari mengelus pelan kepalanya.
"Bella,"
"Bella, sekarang nama kamu adalah Vania Aldreina Giara, kamu di panggil Nara, paham?"
"Kenapa aku bisa disini?" tanyanya bingung.
"Kamu mengalami transmigrasi, bisa jelaskan sebelum kau ada disini apa yang terjadi?"
"Aku membeli kecap untuk mama, terus aku lupa beli kecap apa, eh di tabrak mobil," ucapnya lirih.
"Apa Agamamu?"
"Kristen karismatik," ucap Bella atau Nara pelan.
"Dengar, kamu bertransmigrasi dengan tubuh anak dari seorang Islam," ucap dokter itu sabar.
"Aku akan menerima semuanya, kecuali Agama," ucap Nara pelan.
"Oke sekarang saya kenalkan kamu ke keluargamu ya?" tanya dokter itu tetapi Nara hanya mengangguk.
Dokter itu berjalan keluar menghampiri keluarga Nara, semua menoleh, kecuali lelaki yang mendorong adiknya dan adik dari Nara itu.
"Jadi kenapa dok?" tanya bunda sarah.
"Kenalan lah ulang kepada anak mu, dia mau menerima semuanya tapi tidak dengan Agama," ucap dokter itu.
"Agama?" Leo yang sedari tadi diam kini bertanya. Ya, cuma dia yang berbeda dari adik dan orang tuanya.
"Dia sama dengan dirimu Leo," ucap dokter itu lalu pamit pergi.
Setelah mendengar itu Leo langsung masuk duluan tanpa memperdulikan mama dan adiknya.
"Dek,"
#Bersambung_
Ada yang mau tanya-tanya?
Sini tanya aja ama aku.Udah siap cerita tentang keluarga beda agama?

KAMU SEDANG MEMBACA
#Transmigrasi_Gadis_polos
Humorkuy baca ini >< cerita tentang gadis bar-bar, polos, namun kejam ber transmigrasi dengan seorang gadis muslim, memiliki kepercayaan berbeda dengan keluarganya. bertemu seorang pria yang menyebalkan namun dia malah jatuh cinta dengan pria itu, namu...