❝ Lo harus suka sama gue, Jeffrey ❞ Rose
❝ What the heck? ❞ Jeffrey
Estudee Roseanne Clair
Seorang demigod berumur 250 tahun, sudah bosan dengan tugasnya sebagai pelayan bagi keturunan para dewa. Sudah tidak ingin berurusan dengan makhluk pengatur...
Sebelum membaca tolong biasakan untuk meninggalkan jejak berupa vote dan komen. Cerita ini murni dari pemikiran dan imajinasi penulis yang bersifat fiksi (tidak nyata). Persamaan nama tokoh, sifat, dan kejadian ada dalam cerita ini murni pemikiran penulis dan mohon maaf jika ada kesamaan didalamnya. Biasakan jadi pembaca yang cermat dan bijak, dengan menghargai setiap karya yang ada. Selamat membaca
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
※ ※
Jeffrey
Nama pria yang sangat fokus dengan tumpukkan kertas kerjanya sekarang di ranjangnya, persetan dengan minuman yang semalam ia minum dan membuatnya mendapatkan omelan dari sang kakak.
Bagai menuai apa yang sudah ia tabur, dirinya kini merutuki kertas-kertas kerja menumpuk yang bahkan seperti tidak berkurang saat sudah ia benahi dan bereskan.
Tanggungannya sebagai manager disalah satu perusahaan memang tidak jarang membuat me time-nya berkurang, namun juga tak bisa dipungkiri posisi ini juga salah satu posisi besar yang bisa ia dapatkan.
Lupakan keluarganya yang sangat berkecukupan, memilih untuk bekerja mandiri tanpa menyangkut-pautkan bisnis keluarga dalam ketergantungan hidupnya itu.
'Jangan lupa ada meeting besok sore, cafe midnight'
Notes yang ada disalah satu berkas kerjanya, sudah dipastikan sekretarisnya lah yang membuat ini. Kembali merutuki diri sendiri karena harus keluar dengan kondisi badan yang sangat remuk sekarang.
"Shit, Taeyong emang brengsek" umpatnya kepada sang sahabat yang memberinya saran untuk pergi ke club malam
※ ※
"Distrik Chest, buat dua orang" ucap Rose pada sosok keturunan dewa lain disana.
Menyerahkan kartu kunci untuk distrik tempat tinggal sementara bagi mereka. Menatap datar kearah sosok keturunan dewa itu tanpa berniat membuka suaranya kembali, menunggu perintah juga koreksi selanjutnya.
"Goodjob, Roseanne. Jangan lupa buat main ke sana nanti kalo sempet"
"Stfu, Niel" Rose
Benci sekali Rose dengan keadaan menyesakkan dan memuakkan seperti ini, dimana ia harus berurusan dengan para keturunan dewa yang sama sekali tidak pernah mengucapkan 'Terima kasih' padanya.
Malah godaan kotor yang ia dapatkan, sudah terbiasa dengan segala ucapan yang menuju kearah seksual baik dari kaum manusia atau keturunan dewa. Memuakkan.
Rose hendak pergi dari ruangan itu segera, namun tepat saat ia berada didepan ruangan itu. Sosok 'Niel' berbicara kepadanya lewat telepatinya.