Sebelum membaca tolong biasakan untuk meninggalkan jejak berupa vote dan komen. Cerita ini murni dari pemikiran dan imajinasi penulis yang bersifat fiksi (tidak nyata). Persamaan nama tokoh, sifat, dan kejadian ada dalam cerita ini murni pemikiran penulis dan mohon maaf jika ada kesamaan didalamnya. Biasakan jadi pembaca yang cermat dan bijak, dengan menghargai setiap karya yang ada.
Selamat membaca
※ ※
Perempuan berparas cantik nan menawan itu terus berjalan dengan elok sambil membawa beberapa kertas ditangannya. Alih-alih menaruhnya dengan baik di meja kerja seseorang yang kini ada didepannya, ia memilih untuk melemparkannya tanpa ada rasa berasalah di tatapan matanya.
Menatap rendah dan malas dengan sosok keturunan dewa yang ada didepannya. Roseanne, membenci sekali dengan kedudukannya sekarang sebagai seorang demigod. Pembantu bagi pada keturunan asli dewa. Menyebalkan.
"Buat data kaya gini aja lo pada ga mampu? ck, lemah" ucapnya dan berjalan kembali menuju luar ruangan
"Lain kali kalau mau menolak, katakan saja Rose" ucap sosok yang disebut keturunan dewa itu setelahnya
Rose berhenti tepat didepan pintu ruangan itu, memberikan jari tengahnya kepada sosok yang duduk tenang di tempatnya dan berkata, "Shut the fuck up, Josh"
Lalu kembali melenggangkan kaki jenjangnya keluar dari ruangan itu dengan angkuhnya. Sosok manusia setengah dewa yang kini sudah muak dengan segala kegiatan yang ia lakukan sekarang, melayani para dewa untuk mengurus manusia yang ada.
Pembantu, mungkin sebutan itu sangat tepat jika Rose harus menggambarkan perannya sekarang. Ibunya yang tidak sengaja berhubungan dengan salah satu dewa yang merupakan ayah dari Roseanne, dewa Hades.
Rose bahkan sempat tidak peduli dengan bagaimana pertemuan mereka dan cerita mereka, yang Rose tahu adalah ia merupakan keturunan seorang dewa. Awalnya, tentu saja ia sangat senang dan puas mengetahui fakta bahwa ia bukanlah manusia biasa.
Di anugerahi umur yang panjang, paras rupawan, kemampuan khusus, dan memberikan kesan dominan pada sekitarnya. Namun lama-kelamaan ia menyadari, ia diciptakan hanya untuk melayani para keturunan asli dewa. Keturunan yang seratus persen mengandung gen para dewa.
'Awasi daerah itu sekarang, Rose'
'Siapkan tempat untuk kami tinggal'
'Kau harus melaporkan setiap hal aneh pada kami, kau tau itu kan?'
'Bawakan data penduduk yang ada'
Dan berbagai suruhan menyebalkan lainnya yang ia terima, saking muaknya Rose sampa hapal dan bisa menebak dengan benar apa saja yang kaum itu inginkan darinya.
Rose sudah lelah dan muak, sungguh.
※ ※
Suara lonceng itu berbunyi, dan menampakan sosok Rose yang mencari keberadaan seseorang di club malam itu. Tidak jarang beberapa pasang mata menatapnya dengan kotor dan penuh nafsu, namun Rose hanya menerima dan membalasnya kembali dengan tatapan tak kalah menggoda.
Bahkan sudah beberapa kali ia meniduri manusia yang penuh dengan hawa nafsu kotor itu, lalu membiarkan mereka bangun dengan kondisi mengenaskan. Baik mereka kehilangan semua harta yang mereka bawa, atau dengan beberapa lebam biru yang luarbiasa sakitnya.
Rose berjalan kearah meja bar, dan memesan segelas minuman kepada sang bartender disana.
"Lo butuh apa? sampe manggil gue kesini, Freya?" Rose
"Tidak ada, hanya ingin saja" Freya
Rose menatap Freya dengan kesal, apa wanita itu pikir Freya tidak mempunyai hal lain untuk dikerjakan?
"Seriously, bitch?" Rose
"Chill, you have to take a rest for a moment Rose" Freya
"Stfu, urusan gue masih banyak. Abang lo, ga punya suruhan lain selain gue ya?" Rose
"Nope, he has many demigod on his hand" Freya
"Shit, gue udah males jadi babu kaum lo. Ga bisa lo nyabut hak demigod gue?" Rose
Freya menatap Rose dalam, dengan ekspresi datar namun mendominasi. Seketika, hal gila terlintas dipikiran sang keturunan dewa itu.
"Kau tidak boleh bercanda dengan perkataan seperti itu" Freya
"Lo ga bantu sama sekali, gue cabut" Rose
Rose yang menghabiskan minumannya dengan sekali teguk dan menaruh beberapa lembar uang disana itu akhirnya berdiri dan berniat meninggalkan Freya sendiri. Sampai suara Freya kembali memasuki telinganya.
"I'll ask to dad, for your wish Roseanne" Freya
※ ※
Pria jenjang nan tampan itu memandang saat melihat sosok yang sangat menarik perhatiannya. Sosok yang menghabiskan alkohol berkadar tinggi itu dengan sekali teguk.
'She's crazy'
Dan kemudian memutuskan untuk kembali ke apartementnya, menyudahi acara membuang segala beban dan pikirannya sendirian malam ini. Dengan kesadaran yang sedikit demi sedikit memudar, ia berjalan goyah kearah mobil-nya.
Tepat saat ia masuk kedalam mobilnya, teleponnya itu berbunyi menunjukan nama sang kakak disana. Sangyeon.
'Woi bangsat, kemana lo?' Sangyeon
"Kenapa lagi sih bang?" Jaehyun
'Mobil gue lo bawa kemana lagi, Jae?' Sangyeon
"Club, ini baru mau balik" Jaehyun
'Wtf? shit! diem lo disana anak setan. Gue kesana' Sangyeon
Sangyeon menutup panggilan telepon itu sedetik setelahnya, kembali kesal dengan sikap buruk sang adik. Selalu saja mabuk jika mempunyai masalah, tidak habis pikir sekarang. Dan dengan tidak merasa bersalahnya membawa mobil Sangyeon, yang bisa-bisa hilang satu spionnya saat pulang nanti.
Jaehyun menyenderkan kepala kearah jok mobil, sesekali memijat pelipis yang sudah terasa sakit karena minuman yang ia konsumsi tadi di dalam. Namun saat matanya terbuka, lagi-lagi ia temukan sosok perempuan gila yang tadi minum sekali teguk di meja bar.
Sedang bercumbu tanpa malunya di depan umum bersama seorang pria, tatapan mereka bertemu. Walau hanya 2 detik, Jaehyun yang memutuskan setelahnya.
"Damn, she's craziest girl ever" Jaehyun

To be continue
KAMU SEDANG MEMBACA
D E M I G O D. [Rose ft Jaehyun]
Fanfiction❝ Lo harus suka sama gue, Jeffrey ❞ Rose ❝ What the heck? ❞ Jeffrey Estudee Roseanne Clair Seorang demigod berumur 250 tahun, sudah bosan dengan tugasnya sebagai pelayan bagi keturunan para dewa. Sudah tidak ingin berurusan dengan makhluk pengatur...