Jangan lupa tekan bintang dulu sebelum membaca!!
Typo bertebaran:v
Happy reading
"Terkadang terlalu baik kepada orang lain itu enggak baik"
Brian Deandra Caliver
*****
"Kak Ken ini kuncil mobil nya pakek mobil aku aja dulu, mobil kakak lagi dibengkel"Kata shaila sambil menyerahkan kunci mobil kepada Ken"Hmm"Jawab Ken sambil mengambil kunci tersebut. Mereka berdua pun masuk ke mobil dan menuju rumah Ken.
Selama dimobil hanya ada suasana canggung bagi shaila. Dimana dia yang tidak bisa diem tapi mau bicara keburu takut duluan liat muka datar Ken. Jadinya dia hanya mencuri curi pandang ke Ken
"Sekali lagi lo ngeliatin gue diem diem, gue pastiin bola mata lo menghilang dari tempatnya"Kata Ken penuh penekanan menandakan dia tidak main main dengan ucapannya
Cepat cepat shaila langsung menunduk"Duh kenapa aku jadi gemetar ketakutan gini sih, mana jatung aku dag dig dug mulu dari tadi, uda kek abis lari maraton aja, calm shaila calm"Batin Shaila bertebat dengan diri nya sendiri
Mereka pun sampai di rumah kebesaran Ken. Dan Ken langsung keluar meninggalkan shaila di dalam mobil.
"Kak Ken tunggu"Ucap Shaila sambil berlari mendekati Ken
"Apa"Kata Ken sinis
"Aku enggak di suruh masuk ke rumah Kakak nih. Uwahhhh rumah kakak besar ya lebih besar dari rumah aku"Kata Shaila sambil kagum akan bangunan megah di depan nya
"Gak"Tekan Ken sambil berjalan untuk masuk ke rumahnya
"Tapi kak....,"Shaila tidak melanjutkan kata kata nya saat ditatap tajam oleh sang punya rumah "Tatapan Kak Ken kok serem banget sih"Batin Shaila entah kenapa di tatap seperti itu oleh Ken membuat shaila gemetar ketakutan
"Yaudah deh kak, aku berangkat sekolah duluan ya. Kakak jangan telat kesekolahnya"Ucap Shaila berusaha melawan rasa takut nya dan tersenyum ramah ke arah Ken. Lalu langsung berlari ke mobil nya.
Ken tersenyum tipis melihat tingkah yang menurutnya sedikit lucu "Apa gue semenakut itu"Kata nya sambil mendatarkan raut wajah nya kembali.
*****
Shaila pun akhirnya sampai di gerbang sekolah dan langsung memakirkan mobil nya."Brian....!,"Panggil Shaila saat melihat Brian yang tak jauh darinya dan berjalan menghampiri brian.
"Tumben bawa mobil biasanya di anter tante Mala"Kata Brian saat melihat tadi shaila keluar dari mobilnya.
"Oh iyah itu tadi lagi pengen aja"Ucapnya. "Hmm aku cerita enggak ya sama brian kalo tadi aku semobil sama Kak Ken?"Tanya nya dalam hati
"Hmm... Brian lo percaya enggak kalo tadi gue itu semobil sama Kak Ken?"Tanya nya tiba tiba saat mereka tak terasa ternyata sudah berada di Meja nya.
"Kenapa gue enggak percaya, Tapi beneran tadi lo sama Ken"Tanya Brian mestikan
"Jadi kan semalam Kak Ken itu kecelakaan di depan rumah aku, jadi aku bawa kerumah lah terus tadi aku anterin dia kerumahnya. Dan ternyata bener Bri kalo Kak Ken itu bener bener kesepian gitu mangkanya di dingin sama sekeliling nya. Aku bisa liat dari tatapan matanya. Walaupun aku takut sih liat matanya". Jelas shaila panjang lebar. Sambil mengingat tatapan mengintimidasi milik Ken. Menurutnya Ken itu hanya perlu diberikan perhatian lebih oleh orang orang sekelilingnya. Dan
"Terus lo mau ngapain la, lo mau terus ngajak dia berteman dengan memberikan note dan makanan ditaman belakang sekolah. Dan Berakhir dengan makanan lo di buang di tong sampah"Kata Brian yang lelah liat shaila yang selalu menyempatkan diri pada jam istirahat untuk meletakkan kata kata ucapan dan makanan di bangku taman belakang sekolah yang dia ketahui Ken selalu kesitu saat jam istirahat."Atau lo suka ya sama Ken mangkanya peduli gitu?"
"Enggak gitu Brian, aku cuma ngerasa kasian aja ngeliat Kak Ken selalu sendirian enggak punya teman"Jelas Shaila. Dia rasa ini cuma rasa peduli aja bukan rasa suka. Karna dia kan memang selalu humble dan perhatian sama orang orang di sekelilingnya.
"Dia gitu atas kemauan nya sendiri ila, terkadang kita enggak perlu ikut campur dengan urusan orang lain. Untuk kebaikan diri kita sendiri. Karna terlalu baik sama orang lain juga enggak baik"Jelas Brian. Memang temen nya satu ini. Terlalu Polos dan kebaikan sama orang lain.
"Apa jangan jangan aku suka ya sama Kak Ken"Tiba tiba kata itu terucap dari mulut kecil milik shaila
"Eh ya jangan lah. Lo mah enggak cocok sama dia la. Ibaratkan dia itu Dewa kematian dan lo malaikat tak bersayap ."Kata Brian tak mau membenarkan. Bisa bisa nya cewek yang dia sukai dari lama. Malah berbicara seperti itu.
*****
Saat seperti sekarang Jam istirahat shaila pasti selalu menyempatkan untuk meletakkan note"Jangan lupa senyum hari ini. Karna senyuman mampu membuat harimu lebih baik". Dan tidak lupa dengan roti di letakkan di kursi itu."Brukkk ahhh"Saat shaila berbalik kebelakang untuk pergi dari taman tak sengeja menabrak dada bidang seseorang"Aauu itu badan atau tembok sih keras banget"Kata sambil sambil mengusap ngusap kepala nya.
"Buang"Kata Ken saat matanya dan shaila bertemu.
"Eh ada Kak Ken"Kaget shaila ternyata yang tadi di tabrak nya adalah badan Ken. Enggak badan enggak muka sama aja, sama sama kek tembok pikirnya.
"Cih"Lirih nya dingin lalu melewati shaila begitu saja
"Kak Ken kenapa kakak enggak jadi duduk disini?. Terus kenapa enggak pernah nerima pemberian aku?"Tanya shaila walaupun takut dia berusaha untuk menghadang jalan Ken
"Kalo lo enggak mau hidup lo berantakan. Sebaiknya menjauh dari gue"Kata Ken penuh penekanan. Seolah menyuruh shaila untuk tidak memberinya apa pun lagi dan menjauh dari nya.
"Tapi kak enggak baik lo, ngebuang pemberian seseorang"Ucap shaila. "Aku harus bisa ngeluluh kan Kak Ken. Tapi kenapa aku harus peduli banget sama Kak Ken. Aku sebenarnya kenapa sih iss"Pikirnya dalan hati kenapa tingkah nya jadi over gini sama Ken
"Serah"Ken berlalu gitu aja. Tanpa melihat shaila.
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
###########Part part selanjutnya akan banyak adegan manis antara Ken dan shaila loh. Jadi nunggu update selanjtnya yah.
Jangan lupa komen di kolom komentar yaa!!!
Jangan lupa juga vote karna vote dari kalian sangat berarti.
Jadilah pembaca yang bijak yaaa.
Fb: Ryfa_Azra
Ig: Ryfa_Azra45
KAMU SEDANG MEMBACA
Phsy (On Going)
Teen FictionKebanyakan teman adalah sampah yang datang saat butuh dan hilang saat di butuhkan Gaan Keano Fergy