"Gafar, katanya kamu sakit? GWS ya."
"Gafar, semangat ya lombanya!"Bagi sebagian orang mungkin itu adalah kalimat yang biasa. Namun bagiku, itu adalah kalimat yang spesial. Jika ditanya apa yang membuat itu spesial, mudah saja. Kalimat itu dikirim olehnya.
Tetapi, itu bukan kalimat paling spesial darinya. Mau tau apa yang lebih dari itu?
"Gue mau bilang sama lo kalau gue suka sama lo."
Ya, itu adalah ungkapan perasaan darinya. Biasanya, cewek akan dianggap remeh jika mengungkapkan perasaan dahulu. Tapi buatku engga, tuh.
Oh, dan aku ingat persis.
11 Juni, adalah tanggal dimana dia mengirim pesan itu.
Saat itu, rasanya seperti diterbangkan ke langit ke tujuh. Bingung, senang, dan kaget bercampur menjadi satu.
Padahal sebelumnya, aku tidak memiliki perasaan apapun terhadapnya.
"Maaf ya, gue gak ngerasain yang sama."
Ya, rasa gengsiku mengalahkan semuanya. Tak lama setelah itu, aku menyesal.
10 Juli. Tepat 29 hari setelah itu, aku tahu dia sudah bersama yang lain.
Jujur saja, aku merasa terkhianati.
Padahal, aku sendiri yg memulai permainan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Felt Special
Teen FictionDiambil dari tiga sudut pandang yang berbeda Atau bahkan lebih. Gafar yang diterbangkan kemudian jatuh, Revana yang ditolak lalu di dibuai, Dan Elang yang memberi harapan lalu menghempas They once felt loved. [INA]