Pertemuan di sengaja atau tidak terkadang menimbulkan akhir yang tak ku duga
Amerta setelah pulang dari kampus ia mampir lebih dulu ke minimarket membeli beberapa barang. Ia mengambil troli dan mulai menjelajahi beberapa rak mencari barang yang ia ingin beli" Susu kotak udah pop corn udah terus apa lagi yaa " Ia memikir sambil matanya menjelajah kesana kemari
Matanya tepat tertuju pada ciki kentang barbeque yang ada di rak paling atas sendiri. Ia ingin mengambilnya namun harus mendengus sebal lantaran ia tak sampai
" Ini gimana ngambil nya yaa " Ucapnya sendiri, menoleh kanan kiri tidak ada orang
" Ah coba lagi kali yaa siapa tau bisa " Amerta menjinjitkan kakinya dan tangannya berusaha menggapai
" Duh kok susah banget ya.. Lo sih, Ta, pas pembagian tinggi badan nggak hadir kerjaannya molor aja " Ucapnya sendiri, menyindir dan menertawakan diri sendiri itu nggak papa di bawa asik aja
Tiba-tiba ia kehilangan keseimbangan dan..
Bregg!!
Amerta menutup matanya, ia yakin akan jatuh kelantai. Namun beberapa detik ia terheran mengapa ia tak merasakan sentuhan lantai.. dan punggungnya.. kok kayak ada sesuatu yang..
" Kamu nggak papa?" Tanya seorang laki-laki yang menopang tubuh Amerta
Pria dengan perawakan tinggi, kulit putih bersih dengan pahatan wajahnya yang jauh dari kata produk gagal.. membuat oleng kaum hawa euy
" Ehh.." Amerta langsung menjauhkan dirinya dari pria itu
" Maaf tadi saya reflek--"
"Nggak papa, Terimakasih udah nolongin saya " potong Amerta yang sedikit menunduk
" Iya sama-sama. Mau ngambil Snack itu?" Tanya nya
Amerta mengangguk. Tak lama pria itu mengulurkan tangan mengambil ciki yang diinginkan Amerta
Amerta menatap sekali lagi pria itu, memastikan jika perasaannya ini salah atau benar. Pria itu tidak asing bagi Amerta, entahlah dimana mereka pernah bertemu tapi dilihat-lihat dari belakang sangat familiar
" Mau ambil berapa?"
Ah masa sih? Amerta menggeleng kepala, ngawur aja dirinya. Mana mungkin ia pernah bertemu dengan pria ini, hanya firasatnya saja paling
" Mau ambil berapa?" Ulangnya
" Hah? Ambil? Ambil apa " Amerta yang gagal fokus, ia bingung dengan pertanyaan pria di hadapannya
" Ambil Snack nya " Sahut nya yang menghukum senyum tipis membuat Amerta berulang kali merutuki kebodohan nya barusan
Amerta mendongak, " Dua bungkus " jawabnya cepat dan singkat menahan malu
KAMU SEDANG MEMBACA
Amerta
Teen FictionGenre : Fiksi remaja, romance Berawal dari pertemuan tak sengaja antara Geef dan Laona membuat kedua nya semakin akrab. Geef memberanikan diri menyatakan cinta nya dan tak di sangka Laona pun menerima cinta Geef Namun, baru beberapa kebahagiaan di...