Epilog; Time

1K 147 33
                                    

Maaf baru bisa up Epilog.

Happy Reading buat kamu...
.
.
.
.

Pundaknya bergetar hebat, dengan tangisan keras yang mengiringi bersama hujan deras malam itu. Haruto meraung di taman rumah sakit, menghiraukan hujan yang mengguyur basah tubuhnya, hanya menunduk serta meremas pelan celana yang di pakainya.

Haruto berhenti sejenak, mengambil amplop yang tersimpan di bagian baju. Mulai membuka amplop berwarna jingga itu, lalu perlahan mengeluarkan surat yang sudah penuh dengan tulisan, basah, oleh karena itu Haruto berhati-hati membukanya. Takut surat itu akan rusak dan menghilangkan beberapa kalimat penting yang akan Jeongwoo sampaikan pada lelaki tampan itu.

Dear,21

Angka 21, angka kesukaan ku mulai hari itu. kenapa ?? Ntah, hanya saja aku terlalu menyukainya, mungkin juga karena angka akhir tahun ini juga 21. Dimana aku bertemu denganmu.

Tak ku sangka, kamu yang awalnya hanya aku pandang, tak berniat aku mengenalmu. Tapi, garis takdir siapa yang tahu ??

Tapi, aku tak menyesal. Aku senang.

Ouh iya, apakah aku cocok memakai kata aku-kamu begini ??

Haruto tanpa sadar mengangguk, bibirnya terkekeh kecil saat Jeongwoo menyempatkan beberapa kata yang mampu membuatnya tak bisa menahan senyum terbit di bibir nya yang sekarang bergetar.

Haruto, aku cuma mau bilang satu hal.

Tentang waktu, waktu itu gak jahat tapi waktu juga gak sebaik itu. Hanya saja, waktu masih mau kasih kesempatan, meskipun sedikit bukankah waktu masih punya kebaikan??

Haruto,

Aku ingin waktu baik pada kisah kita, hanya saja terlalu sulit. Waktu dan takdir hanyalah pelantara di antara kisah tanpa akhir milik kita.

Jika takdir tak mengizinkan, maka waktu tak akan memberi kita ruang hanya untuk saling mengenal. Dan jika waktu tak memberi kita ruang, bukankah takdir juga tak akan buat kita bertemu??

Haruto,

Aku merasa bersyukur, kala waktu singkat yang kumiliki untuk hidup bisa mengenalmu. Menjadi sebagian memori yang melekat di otak mu dan menjadi sebagian dari hatimu.

Terimakasih, atas semuanya. Berkatmu, aku tahu apa saja yang tak pernah aku rasakan, yang tak pernah aku alami. Rasa sakit, bahagia, dan merasakan rasanya jatuh cinta yang luar biasa tentunya. Kamu mengajarkan banyak hal, setidaknya aku bisa merasakan itu semua sebelum waktu habis untukku di dunia. Sebelum di renggutnya jiwa ku dari dalam sukma.

Haruto,

Kamu berhak bahagia, meskipun tanpa aku. Bukan, bukan aku nyuruh kamu buat cari pengganti aku. Hanya saja jangan terlalu berharap pada orang seperti aku. Si berandal ini hanya bisa menyusahkan kamu nanti, kamu bisa dapatkan lebih baik dari pada aku yang urakan.

Kayaknya udah banyak banget yang aku sampein ke kamu. Tangan aku pegel. Sebelum aku tutup surat ini, ingat ini Haruto,

Beberapa orang bertemu hanya karena memang harus. Bukan berarti akan bersama,

Tertanda♡
Artajana,

Selesai membaca suratnya, Haruto lantas memeluk pelan kertas basah itu. Semakin menundukkan tubuhnya kala rasa sakit menggerogoti bagian dadanya.

Terasa nyata dan sungguh membuatnya hanya bisa menangis pilu, tak pedulikan Mama yang mungkin khawatir padanya. Haruto hanya ingin menghilangkan rasa sedihnya bersama hujan, yang mengalir jauh.

"Ternyata sesakit ini rasanya kehilangan."

Haruto mendongak ke atas langit. Di mana air yang berjatuhan deras berasal, tak peduli matanya yang mulai perih saat kemasukan beberapa air hujan.

"Kenapa harus singgah jika tak bisa selamanya??" Gumam Haruto, lelaki itu sudah mengerang frustasi. Suara isakan-nya yang tertutup suara air hujan yang turun ke tanah malam itu tidak mengubah kesan sakit yang tersimpan di dalamnya.

Haruto tersenyum masam melihat aliran air hujan yang melewati kakinya yang bersimpuh di atas tanah. Dengan gerakan pelan bangkit, lalu berpindah duduk ke bangku dekat tubuhnya.

"Seandainya waktu bisa di putar, saya gak akan pernah mau sia-siakan waktu saya sama kamu. Saya hanya akan habiskan waktu saya buat kamu, " Ujar Haruto pilu, lelaki itu kembali teteskan air mata bersamaan dengan jatuhnya tetesan air hujan.

Hujan malam itu, seakan tahu jika perasaan Haruto sedang hancur sehancur-hancurnya. Seolah menemani Haruto menikmati rasa sakitnya, Hujan bahkan tak berhenti sampai setengah jam kemudian. Tetap bersama Haruto yang menangis sembari memeluk erat surat pemberian Jeongwoo yang sudah terlihat hampir koyak terkena air hujan.

"Saya gak tahu, kalau efek kamu begitu besar untuk kehidupan saya Arta." Kata Haruto, lelaki itu melirik pelan ke arah rumah sakit. Melihat Ibu yang berjalan tergesa ke arahnya dengan senyuman meskipun tangisannya masih ada.

"HARUTO!! SINI SAYANG, KAMU AKAN SUKA SEMUANYA. MULAI DARI TAKDIR, WAKTU BAHKAN DUNIA INI." teriak ibu, Haruto tak mengerti. Namun, melihat senyum milik Ibu membuat Haruto bangkit, mengikuti langkah wanita itu dengan baju basah miliknya yang melekat di tubuh.

Ibu berjalan buru-buru, menuju ke arah ruangan milik Jeongwoo sebelumnya. Dan saat sampai, Haruto mulai tahu jika ada rasa kebahagiaan yang tersimpan di antara mereka semua.

Ibu menoleh ke arahnya, menuntunnya untuk masuk ke dalam ruangan. Tapi, Haruto menolak. Ia tak sanggup hanya untuk melihat wajah pucat milik Jeongwoo lagi. Ibu memaksa, bahkan Jaehyuk ikut membujuk.

"Ayo Haruto, tangis kamu akan bertambah deras dengan ini." Kata Jaehyuk, Haruto menoleh ke arah Mama yang sedang menatapnya juga. Mama mengangguk meyakinkan dengan senyuman manis yang wanita itu punya membuat Haruto mulai ambil langkah pelan masuk ke dalamnya.

"Hai...."

Dan benar saja, apa yang Jaehyuk bilang tentang tangisnya yang bertambah deras. Dan perkataan ibu sebelumnya, yaitu Haruto akan suka semuanya. Mulai dari takdir, waktu dan Dunia. Karena mulai dari hari itu Haruto selalu suka ketiganya.

Fin/

Bagaimana??

Epilog nya gantung ?!

Tapi, apa kalian paham sama yang bagian terakhir ??

Tenang aja, Zi masih punya banyak epilog buat book ini

Di tunggu....

Mungkin ada yang minat baca book baru aku?? Langsung kepoin akun ku ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mungkin ada yang minat baca book baru aku?? Langsung kepoin akun ku ya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 07, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Haruto, 2021 || Rujeongwoo ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang