Bagian 1

15 2 2
                                    

Pagi ini terasa sangat berbeda dari pagi-pagi sebelumnya.Ya hari ini,hari pertama turun sekolah seusai liburan kenaikan kelas.Taukan bagaimana vibesnya setelah libur panjang berakhir?terasa ada sesuatu yang mengembirakan dan sangat ditunggu-tunggu.Yap dan hari ini Bella merasakan itu.Semenjak subuh tadi ia sudah sibuk menyiapkan keperluan sekolahnya dan membantu bundanya didapur.

Suara ribut dipagi buta dirumah Bella itu sudah menjadi hal biasa,Bahkan tak mengagetkan lagi bagi para tetangganya.Selain ribut keluarga mereka ini memang terkenal sangat aktif.Apalagi kedua adik kembar Bella yang hanya selisih satu tahun dibawahnya ,Reksa dan Raka.

"Bunda Reksa gausah dibikinin bekal lagi kan udah SMA,malu tau masa cowok bawa bekal kesekolah!"keluh Reksa.

"Ngapain malu,orang bunda ga kasih kamu makan ganja aja kok,lagian yah nak kita itu harus berhemat apalagi akhir-akhir ini pesanan kue ditoko bunda lagi sepi.Jadi ya makan seadanya aja Reksa."ujar bunda sambil menyiapkan bekal sikembar.Reksa hanya bisa menghela nafas mendengar jawaban bunda mau bagaimanapun Reksa tidak bisa melawan bunda.Bella yang mendengar pembicaraan reksa dan bunda hanya diam saja menikmati sarapannya.

"Entar kalo disekolah ga usah sok akrab yee sama kaka lo berdua yang cantik aduhai ini,nanti gue tambah famous kan bingung gue kasih tanda tangan tiap hari."ujar Bella dengan wajah tengilnya.

"Dih sok iyee lu,gue tau dari muka-muka lu tuh korban bully disekolahkan."jawab Reksa sambil tertawa.Raka juga ikut tertawa dan mengiyakan perkataan kembarannya tersebut.

"Ehh sorry aja yaa!gini-gini juga gue dipilih sama guru buat jadi perwakilan primadona kelas,anjay primadona."

"Guru tuh milih lo cuman buat tumbal,percaya deh sama gue."diantara tiga bersaudara ini yang paling judge mental memang Reksa,tapi percayalah dibalik julidnya Reksa terdapat hati yang lembut,selembut busa deterjen kalau kata Bella.Kalau Raka?sedangkan diantara ketiga bersaudara ini yang paling diam,dan gak macem-macem hanya Raka.Dia tipikal cowok cool dan softboy diwaktu yang bersamaan.Itu pesona Raka,Kalau kata Bella Raka itu cowok idamannya,tapi sayang malah terlahir sebagai adiknya.

"Cepet dihabisan sarapannya,ini udah jam berapa nanti terlambat loh! Bella kamu berangkat sekolah bareng Dera kah atau naik ojek?"ujar bunda.

"Sama Dera aja bun,ngirit duit jajan hehehe."sahut Bella cengengesan.Tak lama sesudah itu datang seorang lelaki dengan sopan masuk kedalam rumah Bella.Itu dia orang yang bernama Dera.Dengan badan dan tinggi yang ideal,wajah tampan dan mempesona siap meluluhkan hati para gadis dimanapun apalagi senyumnya yang tak kalah manis dari gula.Kavian Danendra namanya,putra dari mama Nazwa dan papa Hendra.kenapa nama panggilannya Dera bukan kavian saja?itu panggilan sayang keluarga, diluar keluarga dan teman dekat yah tetap dipanggil kavian.

"Pagi bunda."sapa Dera sambil menepuk bahu sikembar.

"Pagi Dera,sudah makan nak?mama kamu masak apa?kalau bunda cuman masak oseng kangkung sama telur dadar ini.kalau belum makan ayo makan dulu sebelum sekolah."Dera itu sudah dianggap seperti anak sendiri oleh bunda,dan sudah akrab dengan Bella dan sikembar dari kecil.Ngomong-ngomong mereka ini bertetangga,makanya baik Dera ataupun Bella sering main kerumah satu sama lain.

"Hehe sudah bun, bibi tadi yang masak,mama pagi-pagi buta tadi sudah berangkat kerja."jawabnya,kemudian Dera hanya duduk dan memainkan ponselnya,sambil menunggu Bella menyelesaikan makanannya.

"Okeyy udah selesai,kuy Der kita capss!"lalu Bella dan Dera pamit kepada bunda diikuti Reksa dan Raka.
Bella Dan Dera berangkat menggunakan motor Dera sedangkan Sikembar juga pergi menggunakan kendaraan mereka masing-masing.

Kalau anak-anak sudah berangkat sekolah,kondisi rumah akan sangat sepi.Dan bunda Mila sebenarnya tak suka suasana ini.Dengan adanya Bella,Reksa,dan Raka itu seperti sebuah pertunjukan untuknya.Ramai,berisik namun memberikan kesenangan baginya.Ketiga anaknya ini sudah seperti harta karun yang ia temukan dikala susahnya hidup,dan seperti malaikat yang selalu ada dihidupnya.Kalau sampai kehilangan satu diantaranya mungkin akan sangat susah bagi bunda Mila melanjutkan hidupnya,karna ketiga anaknya ini sudah seperti bagian juga dari tubuhnya.Meskipun harus kerja banting tulang demi mencukupi kehidupan anaknya,itu tak masalah.Selagi bisa ia akan lakukan apapun untuk buah hatinya,meski harus menanggung beban sebagai orang tua seorang diri.

HIRAETH (BELLA&DERA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang