Chapter 34

2.3K 313 2
                                    

Setelah mengeluarkan Xia Yu dari mobil, sopir itu perlahan-lahan melaju di sekitar kampus atas permintaan Xia Wanyuan.

Sudah waktunya untuk kelas dan tidak banyak orang di kampus. Kampus itu hijau dan asri.

Langit biru dan awan putih terpantul di dinding kaca stadion yang besar, membuat seluruh stadion menjadi biru.

Di kedua sisi jalan, ada berbagai macam spanduk dan tanda yang digantung oleh klub untuk merekrut anggota baru. Sungguh menakjubkan betapa memuaskannya kehidupan kampus.

Para siswa muda itu membawa ransel, membawa buku, atau bergegas ke kelas dengan langkah tergesa-gesa. Semuanya tampak muda dan energik.

Di gedung-gedung kecil yang tersembunyi di antara pepohonan besar, orang bisa melihat wajah-wajah muda yang haus akan pengetahuan melalui jendela-jendela yang terbuka.

Xia Wanyuan menyaksikan dengan iri.

Dia pandai membaca puisi, melukis, dan etiket, tetapi dia tidak pernah ke sekolah.

"Kehidupan universitas terlihat sangat menakjubkan. Sayang sekali saya tidak memiliki kesempatan untuk mengalaminya." Xia Wanyuan membuang muka dengan menyesal.

"Ya, mahasiswa benar-benar riang," kata sopir itu. "Tapi sekarang tidak ada batasan usia di perguruan tinggi. Anda bisa masuk selama Anda lulus ujian. "

Xia Wanyuan mengangkat alisnya karena terkejut. Dia jelas mengagumi sistem pendidikan saat ini.

Setelah kembali ke apartemen dan beristirahat dengan baik, dia akhirnya merasa santai.

Setelah Xiao Bao menyelesaikan sekolah untuk hari itu, sopir membawanya kembali ke apartemen.

Setelah Xiao Bao menyelesaikan sekolah untuk hari itu, sopir membawanya kembali ke apartemen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa kabar hari ini?"

"Bu, guru mengajari kami menari hari ini. Aku akan menari untukmu."

"Tentu."

Apartemen itu dipenuhi dengan kegembiraan dan tawa. Tapi tidak ada sorakan seperti itu di manor. Itu telah kembali ke kesendiriannya yang biasa.

"Tuan Muda, makanannya sudah siap."

Paman Wang berjalan menuju Jun Shiling. "Tuan Kecil telah dibawa ke Nona Xia."

Tanpa obrolan Jun Yin di manor, itu tampak lebih sepi.

Melepas mantelnya, Jun Shiling duduk di meja makan, matanya menelusuri kursi kosong dengan mudah.

Di ruang makan yang besar, hanya suara sumpit yang sesekali menyentuh piring bisa terdengar.

Jun Shiling berhenti sejenak ketika dia mengambil udang dengan sumpitnya. Udang goreng adalah hidangan favorit Jun Yin.

Dia teringat bagaimana Jun Yin menghidangkan udang padanya sehari sebelumnya.

Bagian I • Putri di Jaman Modern Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang