Aira Hafsha Nur Rahma

21 14 0
                                    

Gadis itu terlihat berjalan mondar - mandir di koridor rumah sakit. Siang tadi Aira mendapat telepon dari papanya yg mengabarkan jika neneknya sedang opname di RS Medika.

Neneknya didiagnosa menderita penyakit jantung dan hipertensi oleh dokter yang merawatnya selama ini.

Papa Aira menyuruh anak gadisnya itu untuk menjenguk neneknya disana. Rara langsung bergegas menuju rumah sakit begitu mata kuliahnya hari ini selesai.

Dia ingin menemani Nek Ida, begitu biasanya sang nenek di panggil oleh Aira.
Setibanya di rumah sakit Aira langsung menanyakan kamar tempat neneknya menginap.
Suster memberi tahu kalau Nek Ida ada di Ruangan Delima nomor 7. Segera saja Aira menuju kamar neneknya itu.

Nek Ida sedang disuapi oleh Mama Aira. Saat melihat Rara datang dia langsung tersenyum sumringah. Aira adalah cucu kesayangannya. Nek Ida sangat senang karena sudah lama sekali tidak bertemu dengan cucunya yang cantik itu.

"Hai Nek... nek Ida sakit apa, Ma ?" Tanya Aira.

"Kata dokter ada masalah di jantung nenek kamu Ra. Sini lebih deket sama nenekmu !" Kata Mama Aira.

Nenek Aira kemudian membuka kelopak matanya setelah mendengar suara cucunya itu. Dari sorot matanya, Nenek Rara sangat senang karena Aira mau menjenguknya di rumah sakit.

"Ra, sini Nduk. Nenek kangen sama kamu. Ada yang ingin Nenek bicarakan sama kamu" Panggil Nenek Ida.

"Iya Nek, Aira disini buat jenguk nenek. Tadi papa telpon Aira. Papa bilang nenek lagi sakit. Nenek sakit apa ? " Tanya Aira sungguh - sungguh pada neneknya.

"Nenek nggak apa - apa sayang. Kepala nenek cuma sedikit pusing kemarin. Terus nenek jatuh di kamar mandi rumah nenek. Terus papamu yang bawa nenek kesini" Jelas Nek Ida.

"Nenek harus hati - hati ya nek. Lantai kamar mandi di rumah nenek kan emang licin. Alhamdulillah kalo nenek nggak papa, tapi nenek harus banyak istirahat ya " Kata Aira dengan senyum di bibirnya.

"Ehmmmm... ngomong - ngomong gimana kabar soal perjodohan kamu dengan anak temen mama kamu itu Aira ? Apa kamu menerimanya ? Kamu dengerin nenek Ra. Menikah itu sekali seumur hidup. Jadi harus kamu pikirkan segala sesuatunya matang - matang. Jangan sampai kamu menyesal nantinya Nduk " Nasihat Nek Ida pada Aira.

"Iya nek. Aira udah mutusin untuk menerima perjodohan itu nek. Demi keluarga kita juga. Aira nggak mau kalau papa sama mama malu karena Aira menolak dijodohin" Kata Aira.

"Kamu yakin sayang ?" Tanya nek Ida memastikan.

"Iya nek. Aku yakin sama keputusan aku" Jawab Aira dengan lugas.

"Syukurlah kalo gitu Ra. Nenek berharap kamu akan bahagia dengan pilihanmu nanti Nduk"
Nek Ida lega karena awalnya dia berpikir kalau Aira tidak akan mau dijodohkan dengan laki - laki pilihan orang tua Aira. Ternyata pemikirannya salah.

Dalam hati dia berdoa semoga Aira bahagia dengan pernikahannya nanti. Meskipun itu dengan orang yang belum pernah Aira kenal sama sekali sebelumnya.

Sedangkan Aira juga mengharapkan hal yang sama dengan nek Ida. Rara sangat sayang pada neneknya itu. Dia rela menukar kebahagiaannya sendiri dengan kebahagiaan keluarganya, orang - orang yang sangat dicintainya.

Silver HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang