𝐭𝐨𝐠𝐞𝐭𝐡𝐞𝐫 𝐟𝐨𝐫𝐞𝐯𝐞𝐫

88 16 3
                                    

13 maret 2017.

tangannya membuka pagar besi yang menutup rumahnya dan menguncinya lagi. halaman rumahnya terlihat sama seperti dua tahun lalu. ia mengalami koma dua bulan pasca merasakan rasa sakit yang hebat dan setelah ia membuka matanya, ia tak mengingat apapun. butuh waktu berminggu-minggu untuk mengingatnya kembali.

ia bisa mencium aroma makan malam dari ruang tengah. segera ia melepas sepatunya dan berlari kecil kearah dapur dan duduj dikursi makan. ibunya berjalan kearahnya dengan sepanci stew.

"ibu mengingat makanan kesukaanku!" ujar haechan saat ibunya menyendokkan semangkuk stew untuknya.

ia meniup-niup sekenanya sebelum makanan yang dianggapnya mahal itu masuk kedalam mulutnya.

ibunya menatap sendu seraya mengelus pucuk kepala haechan.

setidaknya biarkan ia bahagia sebelum hari itu datang.

membolos bukanlah gayanya. tapi melihat renjun berjalan kearah belakang sekolah dengan gerak-gerik yang mencurigakan membuatnya harus menguntit lelaki manis itu.

renjun berada dalam radius lima meter didepannya. untuk berjaga-jaga, ia bersembunyi dibelakang pohon pinus yang tinggi nan besar.

matanya membulat kala melihat peristiwa yang membuat hatinya memompa lebih dan lebih.

renjun berubah. pakaian seragamnya semula berubah menjadi pakaian berwarna putih bersih, kakinya telanjang dan jangan lupakan sepasang sayap yang perlahan muncul dari balik punggungnya.

ia malaikat?

entah siapa yang menggerakkan badannya, tapi perlahan haechan mendekat.

kakinya berhenti di jarak dekat lalu berkata, "apa kau malaikat?"

semuanya terasa semakin tak masuk akal kala haechan bertanya.

"aku bukan malaikat yang kau pikirkan, tapi mungkin bisa disebut seperti itu."

haechan menghela nafas. jantungnya terus memukul-mukul membuatnya sesak.

"tapi, apa yang kau lakukan disini?"

"kau akan tau nanti." ucap renjun melangkah pergi.

"tunggu!"

"apa? aku harus pergi sekarang." ucap renjun dengan wajah panik.

"a-aku mencintaimu, renjun" ucap haechan, ia merasakan kelegaan dalam hatinya.

"aku juga mencintaimu, haechan. tapi aku harus pergi sekarang, sampai bertemu nanti."

sosok renjun sudah hilang dari pandangannya.

aku akan merindukanmu.

30 maret 2017.

renjun menghilang. sebulan haechan sudah tak menemukannya lagi.

bahkan ketika aku memejamkan mataku, aku tetap tidak bisa memimpikanmu.

aku sangat merindukanmu. dimana kamu, renjun?

apa mencintaimu itu salah?

aku tahu seharusnya aku berhenti, tapi bagaimana? apa seseorang bisa membantuku untuk menghentikan semua ini?

aku tahu ini sudah terlalu jauh. aku sudah jatuh terlalu dalam padamu, renjun.

dan aku juga tahu ini menyakitkan kita berdua. tapi aku akan cari jalan keluarnya, cepat atau lambat aku pasti akan menemukan jalan keluarnya. tuhan, tolong aku.

haechan terus mengulangi kata-kata itu didalam hatinya. ia rindu sirius-nya.

malam ini langit begitu kosong. tanpa bintang dan hanya bulan yang menerangi kamarnya.

ia butuh kesendirian. dan cara terbaiknya adalah mematikan seluruh lampu di kamar dan membuka korden, lalu ia akan duduk di atas karpet lembutnya dan berteduh dibawah payungan kanopi.

angin malam membelai wajahnya, dan ia menutup matanya.

"haechan"

sebuah suara berbisik ditelinganya. matanya menyapu seluruh ruangan kamar dan juga sekelilingnya. tak ada siapapun.

dan saat haechan ingin menutup matanya, renjun hadir dihadapannya.

mengambang dibalik pagar besi balkon dengan sepasang sayap yang mengepak-ngepak, dan jangan lupakan kilauan-kilauan yang membuat mata haechan menyipit.

indah.

"apa yang kau lakukan disini, renjun?" tanya haechan berbisik.

renjun mendaratkan kaki telanjangnya diatas karpet dan menelungkupkan kedua tangannya di pipi haechan.

wajah putihnya terkihat bersinar tertimpa cahaya rembulan.

mata haechan terasa berkunang-kunang dan selanjutnya yang ia rasakan adalah gelap.

haechan bangun dengan perasaan yang berbeda. tubuhnya terasa ringan, dan kepalanya terasa menghilang.

matanya menyapu ruangan; tembok bercat putih dan sepanjang yang ia lihat, warna putih mendominasi.

sosok pria memasuki ruangan itu, membawa nampan berisi makanan dan air.

"renjun... ini dimana?" tanya haechan seraya menatap sekeliling.

renjun tersenyum seraya meletakkan nampan itu diatas nakas.

"ditempat yang abadi"

haechan membulatkan matanya, "a-apa?"

renjun duduk disebelahnya dan mengelus puncak kepala haechan.

"kau sudah ditakdirkan haechan. kau ada disurga, disini bersamaku, selamanya."

aku dan dia datang dari arah yang berbeda. lalu tidak sengaja bertabrakan, seperti dua bintang yang ditakdirkan. dan sejak saat itu, aku tau bagaimana rasanya menjadi abadi.

—lee haechan.






















END

𝐨𝐫𝐩𝐡𝐢𝐜 | RENHYUCKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang