Part 4

41 8 0
                                    

Di sinilah, Emily berada sekarang. Kastil tua yang penuh aura gelap serta duri di jalan setapaknya merupakan dorm Diasomnia. Berbeda jauh dari dorm Heartslabyul yang cerah, penuh bunga mawar teratur, dan berwarna merah putih dengan banyak lambang bentuk hearts.

Kamar Malleus adalah tujuan utama gadis berhelai rambut biru muda tersebut. Semoga, sosok itu ada di sana. Yah, dan semoga saja permohonan milik Malleus belum dikumpulkan oleh Idia. Rasanya, ia tengah berlomba dengan senior yang berasal dari dorm Ignihyde itu.

Saat melangkah masuk, Emily mendapati sosok Lilia yang tengah bergelantungan di atas atap layaknya seekor kelelawar. Sebuah kebiasaan yang sudah sering ia lihat. Tawa lebar ke luar dari mulut gadis itu, lantas ia melambaikan tangan dan melompat senang.

"Lilia-senpai! Halo!" sapa Emily dengan ceria.

Pemuda yang umurnya tak diketahui tersebut melirik sang penarik perhatian. Rambut hitam dengan shade berwarna ungu di sisi tertentu itu bergerak mengikuti ketiks Lilia turun dari atas atap. Ia mengulas seringai khas, "Oya, Radcliff-kun, mengunjungi Malleus lagi?"

Emily mengangguk dengan penuh semangat. Ia mengerjap, lalu menatap lekat pemuda tersebut. Kepalanya ia miringkan, kemudian ia pun mengangkat suara, mengutarakan apa yang ia pikirkan saat ini.

"Senpai sudah mengumpulkan permohonan untuk perayaan kali ini?" Ia bertanya sekadar berbasa-basi.

"Maksudmu, star sending? Fufu, sudah, kok. Baru saja aku mengumpulkannya pada Trey," ujar Lilia masih dengan senyuman.

Perkataan dari Lilia, membuat Emily mengangguk dan berjalan menuju kamar Malleus. Meninggalkan Lilia yang hanya bisa tersenyum kecil menatap punggung gadis itu. Tak butuh waktu lama hingga sampai di sana, Emily mengetuk pelan pintu itu tiga kali, lalu mengangkat suara, "Tsunotaro-senpai?"

Tak ada jawaban. Tapi, gadis itu tak ingin menyerah. Ia kembali mengetuk pintu, meskipun biasanya langsung seenak jidat masuk ke dalam. Apa pemuda itu marah karena ia meninggalkannya? Atau karena tadi senyumnya terlihat aneh? Yang mana pun itu, semoga saja bukan kedua hal yang ia pikirkan.

Derit pintu terdengar, menampakkan sosok Malleus yang tinggi. Ia terlihat terkejut, membuat gadis itu berpikir apa karena ia baru pertama kali melihat Emily yang bersikap sopan untuk saat ini? Sebegitu mengejutkannya, kah? Padahal, Malleus hanya kaget karena menangkap sejenak plester yang bersembunyi di balik poni sang gadis.

"Emily ...?"

Raut kebingungan memenuhi wajah Malleus. Di belakangnya, terdapat Ortho dan tablet Idia. Iris Emily membulat, lantas ia segera menerobos masuk dan menunjuk tablet Idia, "Tidak! Aku yang akan mengumpulkan permohonan Malleus-senpai!"

Malleus, Ortho, dan juga Idia tersentak kaget. Idia menggerutu kesal karena ia dituduh secara sembarangan. Padahal, ia hanya membantu Malleus untuk membeli barang online. Sedangkan sang adik kecil berambut api biru terkekeh kecil, lalu memeluk Emily dengan riang. Mengabaikan Malleus yang tengah sibuk berpikir akan perubahan panggilan dirinya dari Emily.

"Tenang saja, Emily Radcliff-san! Aku sudah mendengar detail-nya, kami hanya mencoba membantu saja, kok!" ujar Ortho.

"Oho, terima kasih, Ortho-kun! Ehーmembantu soal apa?" tanya Emily, kebingungan.

Kedua Shroud bersaudara itu tidak menjawab, hanya pergi meninggalkan kamar Malleus dan membiarkan kedua insan tersebut larut dalam kebingungan. Emily menggelengkan kepalanya dengan cepat, lantas menoleh ke arah pemuda bermarga Draconia tersebut. Irisnya seperti tengah meminta penjelasan.

Seolah membaca pemikiran dari sang gadis, Malleus terkekeh lalu memejamkan mata sesaat, "Shroud hanya membantuku untuk berbelanja online agar aku bisa bermain Gao Gao Dracones."

Emily mengerjapkan matanya, lalu dahinya mengerut. Benar-benar menampilkan ekspresi yang penuh kebingungan. Game yang pernah ia mainkan rupanya.

"Apa itu permohonan Tsunotaro-senpai? Kalau itu permohonannya, kau seharusnya memakai bintang dariku," tanggap Emily.

"Hm ... kalau boleh dibilang, itu salah satu permohonanku. Tapi, aku tidak memakai bintang permohonan dari Shroud?"

"Eh, yang benar?!"

Malleus mengangguk, menanggapi pertanyaan antusias dari Emily. Gadis itu mulai melompat dan menggerakkan kakinya secara bergantian, pertanda kegirangan. Emily pun menyodorkan bintangnya dengan semangat. Meskipun ia tak bertugas sebagai star gazer, tapi ia ingin menjadi seseorang yang mengumpulkan permohonan pemuda tersebut.

Urusan belakang, siapa yang akan menggantung bintang itu di pohon dan menerbangkannya ke angkasa.

Pemuda dengan helaian rambut hitam tersebut menerimanya, memegang bintang tersebut, lantas berucap, "Permohonanku ... agar Little Gao Gao Dracones bisa mempunyai teman."

Senyum Emily luntur, berganti dengan ekspresi facepalm. Mungkin harapannya terlalu tinggi, seperti mengira Malleus yang meminta akan selalu diundang di tiap acara. Tatapannya datar, lalu ia memastikan apakah ia tak salah dengar.

"Eh?"

Tanabata ⇢Malleus Draconia × OC [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang