DUKUN

14.4K 327 14
                                    

Rumah mbah Kasidi terletak di perbukitan 1,5km dari desa Bades.
Rumah itu terbilang besar dan megah; dua lantai, dikelilingi halaman luas. Di bagian belakang rumah itu langsung berbatasan dengan hutan.
Mbah Kasidi memang seorang dukun yang sudah cukup ternama sampai taraf nasional.
Banyak orang-orang dari kalangan pengusaha maupun pejabat memberikan upeti/Mahar harta benda kekayaan setelah berhasil mendapat bantuan supranatural dari mbah Kasidi.

Bader memarkir motornya di halaman rumah mbah Kasidi.

"Assalamualaikum..."

"Walaikumsalam.."

Jawab seorang gadis cantik berusia sekitar 23 tahun yang merupakan salah seorang cucu mbah Kasidi.
Bader di persilakan masuk ke ruang tamu yang khas dengan interior Jawa.
Kursi-kursi kayu berukir, kusen pintu berukir jepara.
Bader duduk di ruang tamu , menunggu mbah Kasidi, gadis itu keluar sambil menghidangkan teh panas beraroma melati kepada Bader.

"Monggo diunjuk dulu tehnya sambil menunggu Eyang.."

"Makasih dek."

***************************

Tofiq memarkir motornya di luar pagar rumah mbah Kasidi, lalu mengendap-ngendap menuju ke sebuah jendela ruang tamu untuk mengintip apa yang terjadi di dalam.
Saat itu waktu telah menujukkan pukul 6 petang dan cahaya mulai redup karena langit sedang mendung tebal.
Rumah itu dikelilingi banyak tanaman merambat seperti melati belanda dan alamanda yang memudahkan bagi Tofiq untuk mengintai sambil bersembunyi.

Terlihat olehnya mbah Kasidi keluar untuk menemui Bader.
Dukun itu berambut putih panjang dan berjenggot putih pula. Usianya mungkin sekitar 70 tahun.
Mbah Kasidi mengenakan semacam baju koko panjang serba putih. Membawa sebuah tongkat berjalan yang mirip akar bahar.

Kemudian mbah Kasidi mengajak Bader naik ke ruangan di lantai 2 yang digunakan khusus untuk melakukan ritual-ritual sakral dan gelap.

Tofig cepat-cepat memanjat sebuah pohon mangga besar di sisi rumah, ia berhasil naik ke balkon lantai 2, beruntung baginya hampir setengah dari lantai duarumah itu dikelilingi balkon.
Tofiq berhasil menemukan jendela tempat Bader dibawa, jendela itu tertutup tirai merah tebal, namun Tofiq pantang menyerah iapun memanjat pergola kayu di sisi jendela dan mengintip melalui lobang ventilasi yang cukup besar.

***************************

Bader mengikuti mbah Kasidi masuk ke ruang ritual di lantai 2 sambil membawa ikan pari yang mungkin akan digunakan sebagai sesaji.

Ruangan itu remang-remang hanya diterangi cahaya lilin di sudut-sudutnya.
Berukuran sekitar 5 x 5 meter.
Ditengahnya telah disediakan kain putih yang ditaburi bunga setaman yaitu: mawar, melati, kantil, kenanga, dan sedap malam.
Di sisi ruangan terdapat kemenyan dan sesajen lengkap dengan ayam cemani.

Mbah Kasidi duduk bersila di belakang kemenyan dan sesaji itu, lalu berkata kepada Bader;

"Kamu letakkan ikan pari itu di atas kain putih, posisi perutnya menghadap ke atas!"

"Baik mbah."

"Sekarang kamu mundur, duduk  di sini."

Bader duduk bersila di lantai di hadapan mbah Kasidi.

"Tole Bader, kamu sudah siap dengan semua yang harus kamu lakukan?
Kalo kamu mau mundur; sekarang waktunya yang terakhir untuk bisa membatalkan ini.
Karena setelah ini kamu tidak bisa berbalik lagi."

"Siap mbah, saya ingin kaya, ingin hidup saya berubah, tak ada gunanya hidup bila miskin seperti ini terus."

"Baiklah kalo kamu benar-benar siap menanggung segala resikonya.
Mahluk yang akan kita panggil untuk membantumu jadi kaya ini tidak pernah gagal. Dan bisa membuatmu kaya-raya, sehat bugar, aura makin bersinar, disegani orang, dan sekaligus perlindungan juga.
Prosesnya akan sangat cepat. Dalam hitungan hari.
Dan ia hanya akan menurut pada kamu seorang.
Tapi kamu juga harus berjanji untuk selalu memberinya makan..."

"Siap mbah."

"Baiklah."

Lalu mbah Kasidi mulai membaca mantra-mantra, menabur garam di kemenyan hingga menyebabkan bunyi gemeretuk.

Tanpa mereka sadari sepasang mata mengitip seluruh proses ritual itu dengan jantung berdebar-debar.

"Sekarang, buka seluruh bajumu!"

Perintah mbah Kasidi.

Bader segera melepaskan seluruh pakaiannya hingga telanjang bulat.

Bader berwajah jantan, berjenggot tebal dan alis tebal. Tubuhnya atletis, tingginya 172 cm, bulu keteknya lebat, dan tubuhnya mengeluarkan aroma jantan yang merangsang libido.

Tofiq mengintip sambil menelan ludah; melihat sohibnya berbugil ria di hadapan si dukun.
Walaupun telah sering melihat sahabatnya itu bertelanjang bulat di depannya, namun belum pernah ia merasa ikut terangsang seperti ini.
Melihat kemaluan Bader yang dalam kondisi setengah ngaceng.
Batang kontol Bader tidak bersunat, panjangnya saat lemas 13cm kulupnya lancip membungkus kepala kontolnya. Otot kejantanan itu hitam mengkilat seperti dilapisi minyak.

Bersambung....

Note: jangan lupa bintangnya & follow.
Donasi pulsa bisa ke

085746361110 no vc no call

Follow my tiktok:

http://tiktok.com/@ban9.ja9o





KLIWON(On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang