"Chef apa-apaan, sih?!" bentak Rassy kesal karena diseret secara paksa dari acara pesta ulang tahun Vincent yang diadakan di sebuah kelab malam bergengsi kota Kembang.
"Kamu yang apa-apaan, aku sudah melarangmu datang ke acara itu dan kamu malah mengabaikan laranganku."
Mereka berdebat di ruang tengah usai Keandra menjemput paksa Rassy dari kelab malam. Banyak teman yang kecewa karena Rassy pergi begitu saja dari sana namun tidak dengan Vincent. Pria itu menilai apa yang dilakukan Keandra sudah tepat. Padahal sejak awal Vincent sudah melarang Rassy untuk datang, bukan karena pria itu tidak ingin melihat Rassy, tapi Vincent sadar bahwa kini status kawannya itu sudah tidak sama seperti dulu.
"Aku juga udah bilang sama Chef kalau aku bakal tetep datang ke acara ulang tahun Vincent. Bagaimana pun dia sahabat aku!"
"Vincent udah bilang sama aku kalau dia juga ngelarang kamu buat datang tapi kamu tetap ngeyel. Tempat seperti itu tidak cocok buat kamu, apalagi sekarang kamu lagi hamil. Kamu mau membahayakan anak kita?"
"Aku juga punya otak, Chef, mana mungkin aku berani minum alkohol dalam kondisi kayak gini. Aku cuma mau seneng-seneng sama temen-temen aku."
Empat bulan sejak hari pernikahan mereka, Rassy telah banyak berubah dari segi pergaulannya. Dia jarang keluar malam, selepas kerja langsung pulang bersama suaminya, dan boleh dibilang dia juga jadi jarang berkumpul dengan Alessa dan Vincent. Tapi mereka masih cukup sering bertukar pesan di grup chat agai melakukan panggilan grup. Mengobrol kalau ada kesempatan di tempat kerja saja, sedangkan untuk jalan-jalan keluar bersama, kegiatan itu nyaris sudah tidak mereka lakukan lagi. Rassy rindu masa itu, dia ingin merasakan kembali keseruan yang membuat jiwanya benar-benar hidup. Kalau boleh jujur menjadi istri Keandra ini sedikit membosankan dan monoton kalau menurutnya.
"Termasuk ngobrol sama temen laki-laki yang menatap penuh minat sama kamu, begitu? Ingat Rassy, kamu sudah bersuami. Tidak pantas seorang perempuan bersuami mengobrol seintens itu dengan laki-laki lain terlebih di tempat umum. Bisa timbul fitnah nanti."
"Maksud Chef apa bilang begitu, Chef mau nuduh aku sebagai perempuan gampangan yang mau main serong di saat kondisi hamil, begitu?"
"Aku tidak pernah berpikir seperti itu tapi orang lain mungkin akan menganggapnya demikian jika kamu tidak bisa menjaga sikap. Tolong Rassy, jaga harga dirimu sebagai seorang istri."
"Apa aku terlihat seperti perempuan yang tidak punya harga diri di mata Chef?"
"Kenapa kamu selalu berburuk sangka terhadap niat baikku? Aku cuma mau istriku terjaga kehormatannya dan tidak menjadi bahan gunjingan orang lain."
"Aku sudah biasa digunjingkan orang lain, sudah kubilang tentang ini sejak awal tapi Chef tetap bersikeras menikah denganku. Bagaimana, sekarang Chef menyesal bukan menikah dengan gadis liar sepertiku?"
"Jaga ucapan kamu, Rassyfa, aku tidak pernah menyesal menikahimu."
"Terus kenapa Chef bereaksi seperti ini? Berulang kali aku menjelaskan kalau aku ini adalah wanita independen, aku suka kebebasan dan paling tidak suka dikekang. Hidupku berubah sejak jadi istri Chef, banyak aturan, banyak larangan, aku tersiksa, Chef! Bisa tidak, Chef bersikap seperti suami teman-temanku? Mereka tetap membebaskan istrinya untuk punya quality time sendiri, tidak banyak mengatur dan tidak kolot seperti Chef!"
Rassy senang menjadi istri Keandra tapi ada satu ganjalan yang membuatnya merasa dia dan Keandra sulit disatukan. Prinsip hidup mereka bertolak belakang, Keandra cukup konservatif terhadap aturan dan batasan-batasan dalam pernikahan sedangkan Rassy sebaliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love at First Night (TAMAT)
RomanceAda yang jatuh cinta di detik awal malam pertama. Siapa dia? Ada Keandra dan Rassyfa, sejoli yang menjadi korban keadaan hingga harus membersamakan diri demi kebaikan mereka berdua. Keandra yang rupawan berhasil memikat Rassy yang memang suka pria...