Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
“Pilihan yang tepat bukan?”
— Dr. Kinan 2028
••
Tujuh tahun bukan lah waktu yang mudah yang harus Kinan lewati, menjadi salah satu mahasiswi di kampus elit prancis tidak bisa merubah kehidupan Kinan yang melokal.
Selama tujuh tahun terkahir juga dia berusaha melupakan seseorang dari masa lalu nya.
Kinan menghembuskan nafasnya, cita-cita nya tegapai satu persatu.
Dia menginjakkan kaki nya lagi di indonesia, negara yang sudah tujuh tahun dia tinggalkan.
Senyum tipis nya terlihat.
"KINAN!" Jiya berteriak, dia berlari heboh memeluk Kinan melupakan fakta bahwa dia tengah hamil tua sekarang.
Di belakang nya ada Saka yang menggendong anak laki-laki nya yang kini berusia 2 tahun, memang Saka menikahi Jiya setelah Kinan pergi tahun ke-5.
"Aduh Ji, gak lucu dong kalo lo lahiran di bandara." ucap Kinan terkekeh, memeluk kembali Jiya yang menangis tersendu-sendu.
"Huhu lo kenapa baru pulang sih?! Bahkan lo gak dateng ke nikahan gue!"
"Maaf Ji, gue sibuk. Waktu itu gue baru beberapa minggu diterima di salah satu rumah sakit besar prancis jadi gue sibuk." Kinan menepuk-nepuk pelan pundak Jiya.
"Iya deh ibu dokter," timpal Saka, dia berjalan menghampiri dua wanita itu. Memeluk sekilas Kinan.
"Gimana kabar lo sehat kan?" tanya Saka di balas anggukan ringan Kinan.
"Alhamdulillah gue sehat kok."
Saka tersenyum sumringah, "bagus kalo gitu, gue punya kejutan buat lo." Kinan mengernyit.
"Jangan aneh-aneh ya lo Sa, gue baru balik ini!" Saka menggeleng.
"Gak aneh kok, Nan." sahut Jiya.
"Coba deh lo balik badan," sambung Saka, Kinan yang penasaran berbalik badan dengan senyum manis.
Perlahan senyumnya redup menatap terkejut orang yang dia tinggalkan tujuh tahun lalu kini tengah menatap sendu ke arah nya dengan masih memakai pakaian pilot, yang Kinan akui di dalam hati laki-laki itu jauh lebih tampan dan berkarisma sekarang.
