194 17 0
                                    

Selesai kelas sesuai dengan janjinya Renjun menemani Jaemin untuk berkeliling sekitar universitas, menunjukkan beberapa tempat dan sekiranya penting untuk pembelajaran. Perpustakaan, ruang komputer, kantin sekolah dan ruang milik dosen mereka. Serta beberapa ruang belajar, gym dan taman universitas.

"Jadi, kalau kau butuh bantuan kau bisa menghubungiku."

Sesudah bertukar nomor telepon, Jaemin bersikukuh untuk mengantarkan Renjun kearah parkiran. Dirinya beralasan ingin pulang juga dengan tujuan yang sama, jadi sekalian saja. Renjun tidak masalah karena ternyata Jaemin adalah teman yang menarik untuk diajak berbincang, lelaki bersurai pirang itu memiliki banyak topik aneh yang membuat Renjun menjadi sering tertawa.

Sesampainya di parkiran Renjun melihat kekasihnya sedang memejamkan mata sembari tubuhnya bersandar di samping mobilnya. Renjun pun mempercepat langkahnya, ingin membuat kekasihnya terkejut dengan menabrakkan dirinya kearah kekasih. Tapi sayangnya pacarnya sebenarnya sudah sadar dengan kedatangan Renjun, jadi ketika Renjun mau menabrakkan badannya dengan sigap Jeno melingkarkan lengannya di pinggang ramping milik Renjun dan sedikit memeluk kekasihnya.

"Hi baby."

Jeno mengecup dahi milik kekasihnya, dirinya rindu akan kekasih mungilnya padahal mereka hanya berpisah sekitar 4 jam dan selama kelas berlangsung keduanya sering bertukar pesan. Tidak memperhatikan pelajaran sepertinya, mohon untuk tidak ditiru.

"Ah, Jeno perkenalkan ini Jaemin. Jaemin ini Jeno, manusia es."

"Hai namaku Na Jaemin, teman kelas Renjun."

Mengulurkan tangannya kearah Jeno sembari tersenyum.

"Lee Jeno."

Menerima uluran tangan didepannya, alisnya sedikit berkerut ketika jari telunjuk lelaki bersurai blonde ini mengelus perlahan telapak tangan milik Jeno. Netra milik Jaemin memancarkan kilatan jenaka yang terasa menarik untuk Lee Jeno. Setelah bersalaman untuk waktu yang agak lama, yang Renjun anggap itu adalah cara milik Jaemin berkenalan dengan orang baru, Jaemin lah yang pertama kali melepas tangan mereka.

"Baiklah, Renjunnie sepertinya aku harus pulang sekarang, sampai bertemu besok!"

Melambaikan tangannya kearah sepasang kekasih tersebut dengan senyuman lebarnya, Jaemin pun memutar badannya dan berjalan kearah mobil putihnya yang terparkir di ujung, Renjun hanya balas berteriak hati-hati sembari tersenyum kearah Jaemin sebelum mengecup pelan rahang tegas milik kekasihnya.

"Jadi kita akan langsung pulang kan?"

"Tentu saja."

Tersadarkan dari lamunannya, Jeno membukakan pintu penumpang untuk kekasihnya sebelum berjalan mengitari mobil untuk masuk ke kursi bagian pengemudi. Dirinya menyetir mobil tersebut sembari tangan kanannya menggenggam tangan Renjun yang tertidur disebelahnya, sepertinya pacarnya kelelahan hari ini.

Tanpa mereka sadari mobil milik Jaemin belum keluar dari parkiran, dirinya hanya melihati mobil hitam yang lewat didepannya dibalik kaca mobilnya yang gelap. Seringaian tidak lepas dari wajah rupawannya bak dewa Yunani itu.

Ini benar-benar menarik!

Setelahnya ia menginjak gas dan meninggalkan parkiran yang lumayan sepi itu.

#

"Hey Renjun! My friend! Mark-hyung mendakan party dirumahnya! Datang yaaa!" Kelas siangnya yang belum dimulai sudah berisik karena suara kencang milik Haechan.

"Kapan partynya? Apa Jeno juga datang?" Renjun bertanya, tangannya masih sibuk mengetik di laptopnya. Ia masih sibuk mengerjakan tugas laporan yang akan dikumpulkan dua hari lagi.

Break Up With Your Boyfriend, Cause I'm Bored?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang