164 13 0
                                    

"Hai sayang kau sudah tidur?"

Jam menunjukkan pukul 1 dini hari. Jeno menelponnya sepertinya kekasihnya sudah pulang dan menanyakan kabarnya.

"Sudah ingin tidur, tugasku baru saja selesai tadi."

"Baiklah selamat tidur baby, I love you."

"Love you too."

Panggilan telepon itu terputus dan Renjun kembali meletakkan ponselnya diatas nakas disebelahnya.

"Siapa itu?" Suara berat khas orang bangun tidur.

"Bukan siapa-siapa."

Renjun kembali memeluk tubuh orang disebelahnya, kepalanya di tenggelamkan kedata bidang orang tersebut. Orang itu terkekeh pelan melihat kelakuan milik Renjun sebelum kembali memeluk tubuh polosnya dibawah tebalnya selimut.

Jelas ia tahu siapa orang yang menelpon Renjun barusan dan kebohongan itu.

Sudah kubilang sebelumnya Haechan adalah sahabat yang terbaik kan?

#

"Hai baby hari ini sepertinya aku akan sibuk, ada kelas tambahan milik dosen Kim sebagai pengganti minggu lalu ketika kelasnya batal. Maafkan aku, pulanglah bersama Haechan dan jangan keluyuran okay love?"

"Tentu saja! Belajar yang rajin sama, love you too baby!"

"Tenang saja, setelah lulus kita akan langsung menikah baby. Sudah pasti aku akan belajar dengan rajin agar diterima dengan orang tuamu."

"Iyaaaa! Kutunggu lamaranmu itu tuan Lee."

"Baiklah sampai jumpa besok date kita jangan lupa princess."

"Sejak kapan aku pelupa huh?! Sudahlah tutup saja telpon ini dan dengarkan ocehan dosen Kim!"

"Iya iya astaga pacarku menggemaskan, love you baby!"

Love you too baby?

Sambungan telepon itu diputus dengan cepat oleh Renjun. Ia mengemasi barang-barangnya, netranya menangkap lelaki bersurai blonde yang keluar dari kelas lebih cepat dari murid yang lainnya.

"Haechan sepertinya nanti aku harus nebeng mobilmu untuk pulang. Jeno ada kelas tambahan dengan dosen Kim tadi katanya."

Haechan yang mendengarkan kata-kata dari sahabatnya menoleh sebentar sebelum melanjut kegiatannya mengutak ngatik ponselnya. Entah apa yang dilakukan lelaki tan itu.

"Kata Yang Yang kelasnya tidak ada kelas tambahan apapun. Kau yakin?"

Ah, anak itu sedang bertukar pesan dengan Yang Yang, anak dari kelas Jeno yang Haechan kenal. Memang berteman dengan Haechan itu banyak untungnya.

"Benarkah? Tapi Jeno sendiri yang berkata seperti itu."

Bibirnya mencebik lucu membuat Haechan yang gemaspun menarik-narik kedua pipi milik Renjun yang gembil itu.

"Baiklah bayi kecil, ayo datangi fakultas milik kekasihmu dan kita bisa membuktikan ucapan milik mereka berdua!"

Berjalan kearah fakultas milik Jeno yang tidak terlalu jauh beriringan dengan Haechan, membuat banyak orang disana menyapa mereka berdua. Keduanya memang terkenal, bedanya Haechan dengan rusuh dan sifat yang kelewat akrab itu sedangkan Renjun dengan manisnya dan murah senyum nya. Satu membuat koridor menjadi memiliki aura api yang membari dan satunya seperti musim semi sedang datang. Perpaduan yang untuk memang.

"Hei itu pangeran es mu sedang bersama pangeran lain."

Renjun melihat kekasihnya sedang memegang tangan laki-laki dan ia berdiri memungguinya. Lelaki yang tangannya dipegang duduk diatas meja sehingga kepalanya terlihat dengan jelas oleh Renjun.

Lagi-lagi Na Jaemin disana.

Netra keduanya bersirobok kembali, kali ini pertemuan itu dipotong cepan oleh Jaemin yang terlihat memagut bibir milik Jeno. Alis Renjun terangkat sebelah melihat pandangan yang disuguhkan didepannya.

"Jadi akan kau ikat anjingmu atau kuantarkan pulang sekarang princess?"

"Pulang saja chan, dia sedang sibuk. Tidak boleh menganggu anjing liar yang sibuk nanti kau kena gigitannya."

Tubuhnya diputar 180° dan ia berjalan meninggalkan orang yang sedang bercumbu dikelas kosong itu, Tangannya mengeluarkan ponselnya dan jemari lentiknya bergerak lincah diatas benda pesergi panjang itu, sesudahnya ia memasukkan benda tersebut kedalam kantong celananya. Haechan hanya menyeringai sebelum memfoto kejadian didepannya dan berbalik untuk mengejar Renjun dari belakang. Haechan memang sahabat terbaik Renjun.

#

Renjun tengah mengirimkan pesan kepada kekasihnya, singkatnya hanya memberikan kabar bahwa ia sampai dirumah dengan selamat dan akan tidur.

"Sudah selesai? Jangan acuhkan aku."

Lelaki disebelahnya melempar ponsel Renjun ke atas karpet berbulu di dekat kasur Renjun yang besar tersebut.

"Of course, daddy."

Kedua orang itu tengah menikmati kegiatan panas mereka, lidah saling membelit dan air liur menetes. Keringat melapisi kulit mereka membuatnya mengkilap dibawah sinar lampu kamar itu. Desahan merdu milik Renjun seperti lagu di malam hari yang sunyi itu. Renjun tidak bohong kan? Dia sudah sampai dirumah dengan selamat dan akan tidur. Tidur dengan seseorang membuat kasurnya lebih hangat, ia tidak suka dingin.

____________________________________________________________

Seperti biasa jika ada typo mohon dimaklumi! Tapi dikomen juga boleh nanti saya perbaiki 💖

Terima kasih karena sudah membaca (✿◡‿◡)

Jangan lupa vote + comment nya ya!! 💚

Break Up With Your Boyfriend, Cause I'm Bored?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang