207 18 0
                                    

Di tengah kerumunan ketika sosok Lee Jeno sedang mencari-cari kekasihnya, sebuah tangan menahan lengannya yang hendak berjalan meninggalkan tempat itu.

"Hai Jeno kan? Kekasih Renjun? Mau bernari bersama?"

Entah karena senyuman indah itu atau netra hitam yang gelap seperti malam hari, yang jelas membuatnya urung beranjak dari tempat itu dan justru bibir sialannya menjawab hal yang seharusnya tidak ia lakukan.

"Tentu saja."

Menari bersama dibawah kerlap kerlip lampu, alunan musik yang berdengung di telinga karena teriakkan orang-orang disekitarnya, minuman alkohol yang sesekali diteguknya membuat dirinya melupakan sosok kekasih mungilnya di pesta itu. Ketika dirinya merasa mulai kehilangan akal dengan cepat-cepat ia membayangkan wajah manis milik Renjun.

Setelah mengumpulkan keberanian, ia mencari sekeliling tapi tidak menemukan sosok kekasihnya. Mencoba menghubungi ponsel milik kekasihnya juga sia-sia, berkali-kali tidak diangkat ia berjalan kearah bar yang lebih sepi, mungkin saja kekasihnya sedang minum karena kekasihnya tidak menyukai tempat yang ramai. Tetapi yang ada hanyalah Lee Haechan yang sedang duduk minum di bar sendiri. Ia bergegas menghampiri sahabat kekasihnya itu.

"Haechan, kau tahu dimana Renjun?"

"Tentu saja, ia sudah pulang tadi. Ia lupa mengerjakan salah satu tugasnya, sudah kupesankan taksi tadi tenang saja ia akan aman. Mungkin sekarang ia sedang sibuk mengerjakan tugasnya."

Ah kekasihnya sudah kembali, seharusnya ia kembali melanjutkan aktivitas nya bersama lelaki bersurai pirang itu saja. Eh? Pikiran apa ini! Dia itu setia, tidak mungkin berselingkuh! Daripada pusing ia memutuskan untuk menghampiri Mark saja yang sibuk disana merangkul dua wanita dan tangannya memgang gelas berisi gin dan tonic.

#

"Hai baby hari ini sepertinya aku akan sibuk, ada kelas tambahan milik dosen Kim sebagai pengganti minggu lalu ketika kelasnya batal. Maafkan aku, pulanglah bersama Haechan dan jangan keluyuran okay love?"

"Tentu saja! Belajar yang rajin sama, love you too baby!"

"Tenang saja, setelah lulus kita akan langsung menikah baby. Sudah pasti aku akan belajar dengan rajin agar diterima dengan orang tuamu."

"Iyaaaa! Kutunggu lamaranmu itu tuan Lee."

"Baiklah sampai jumpa besok date kita jangan lupa princess."

"Sejak kapan aku pelupa huh?! Sudahlah tutup saja telpon ini dan dengarkan ocehan dosen Kim!"

"Iya iya astaga pacarku menggemaskan, love you baby!"

Setelah panggilannya diputus secara sepihak oleh kekasihnya ia langsung cepat-cepat bertukar pesan dengan seseorang diponselnya.

Aku menunggumu di ruangan A3-02A seusai kelas.

Pesannya hanya dijawab dengan 'Baiklah, sampai bertemu nanti Jeno-ssi! :)'

Emoticon senyum itu mengingatkannya dengan senyuman seseorang saja yang mulai menginvasi pikirannya belakangan ini.

Ketika kelas selesai dan mulai sepi masih ada Jeno yang menunggu seseorang untuk datang menemuinya. Orang yang ditunggu pun datang berlarian kecil kearahnya. Ketika laki-laki itu berdiri didepannya segala rangkaian kata-kata yang diotaknya menguap begitu saja. Seketika kepalanya blank melihat senyuman menawan milik lelaki dihadapannya.

Tanpa pikir panjang ia menarik tangan lelaki didepannya dan mendudukkannya diatas meja. Lalu mereka mulai berciuman, tidak tahu siapa yang memulai tapi bak kesetanan tidak ada yang mau berhenti. Jeno sendiri mulai mengecupi leher milik lelaki dihadapannya. Sampai ketika ia hendak membuka kemeja lelaki di depannya itu menahan tangannya.

Break Up With Your Boyfriend, Cause I'm Bored?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang