part 3

2.3K 145 8
                                    

Jaemin terkejut karena seseorang yang memesan minuman seharga ratusan juta itu tanpa memikirkannya berapa kali, dirinya aja yang terbilang sukses Dan kaya di masa muda itu tetap memikirkan beberapa kali buat membeli minuman seharga ratusan juta itu.

"Gila orang kaya mana ini memesan minuman harga ratusan juta tanpa memikirkan harganya,mana pesannya 20 botol lagi sayang sekali uang nya." Ujar jaemin memelankan suaranya tetapi masih bisa didengar oleh Jeno.

Jeno pun melirik sekilas orang yang berada dipinggir Dan membelakanginnya itu dengan sedikit penasaran.

  "Tuan minumannya nanti saya antar anda boleh menunggu nya di tempat anda."ujar bartender.

   "Oh baik sekalian saya bayar minuman orang ini Dan berilah minuman yang dia inginkan."ucap jeno sambil menunjuk ke arah jaemin.

Jaemin yang mendengarkannya langsung membalikan badannya Dan melihat ke arah kanan kirinya yang tidak Ada siapa siapa Dan memang hanya dirinya yang sedang duduk tepat di depan meja pemesanan minuman itu. Jaemin memberanikan menatap pria yang sedikit membuat dia penasaraan itu dengan perasaan sedikit takut.

   "Tuan apa yang kau bicarakan tadi itu tertuju kepada saya." Ucap jaemin sedikit ragu ragu.

   "Memang yang hanya diam di depan meja ini siapa." Ucap jeno langsung pergi dari hadapan jaemin.

Jaemin mematung ditempatnya,dirinya masih bingung apa yang di ucapkan pria tersebut tertuju kepada dirinya apa bukan. Dan jaemin pun mencoba bertanya kepada bartender yang tadi di perintahkan pria tersebut.

  "Mas saya boleh Tanya? Apa yang di ucapkan pria tadi?." Ucap jaemin.

   "Oh Tuan muda jeno memerintahkan saya agar anda boleh memesan minuman apa Aja yang anda inginkan Dan telah di bayar oleh tuan muda." Ucap pria bartender itu. Jaemin sedikit terkejut. "Jarang jarang Tuan muda baik terhadap orang lain apa lagi orang yang tidak dia kenal sepertinya tuan muda tertarik kepada anda." Ucap mas bartender sambil tersenyum.

Jaemin yang sedikit canggung dengan tempat ini pun kembali mencari haechan yang meninggalkannya sendiri sedari tadi.

   "Sialan dimana sih bocah itu." Ucap jaemin sedikit kesal karena haechan hilang dari pandangannya

                                     🔅🔅🔅

Jaemin pun pergi ke toilet untuk menjernihkan pikirannya.

   "Sialan haechan awas saja lo Bakalan habis di tangan gue."Ucap jaemin kesal. Jaemin pun menelephone haechan untuk mengetahui keberadaannya Dan berniat menyusulnya.

"Hallo Sialan lo dimana?." Ucap jaemin dengan kesal
"Hallo na sorry banget gue balik duluan bokap gue baru datang dari Aussie bisa abis gue kalau ketahuan keluar dari club sorry banget ya lu balik sendiri."Ucap haechan lalu memutuskan Sambungan telephone nya.

"Yakkk bodoh kau meninggalkan ku sialan."

Jaemin benar benar kesal terhadap haechan dirinya bersumpah tidak akan mau lagi di ajak haechan buat masuk club. Jaemin pun mencuci muka nya untuk meredakan emosinya, haechan benar benar membuat dirinya naik darah.

"Apa kau sendirian?." Ujar pria yang di pinggir jaemin. Jaemin sedikit terkejut ternyata pria tadi yang membayar minumannya.

" umm tadi sih nggak kalau sekarang iya, btw makasih ya buat bayaran minuman tadi seharusnya tidak usah seperti itu apalagi kita tidak kenal sama sekali itu membuatku sedikit tidak enak lain kali kalau kita ketemu lagi saya yang bayar."ucap jaemin tersenyum.

Jeno yang memandangi sedari tadi jaemin bicara langsung terpaku saat jaemin tersenyum."sialan dia manis sekali rasanya aku ingin menyetubuhinya."ucap jeno di dalam hati.

"Nama lo siapa?." Tanya jeno
"Na jaemin."ucap jaemin

Tidak butuh lama sesudah jaemin menyebutkan namanya jeno langsung menyerang jaemin dengan ciuman yang membuat jaemin memberontak karena terkejut.

"Mmmpphhhh tu-tuan jangan." Ucap jaemin sambil memukuli dada jeno karena dirinya terkejut jeno menyerang bibirnya dengan ciuman. Jeno pun melepaskan ciuman nya pada jaemin.

"Jaemin kau membuat ku horny,"ucap jeno sambil menatap jaemin. Jaemin benar benar takut dengan sikap jeno.jeno pun mengambil handphone nya dan menelephone seseorang.

"Tolong siapkan saya kamar VVVIP secepat mungkin."ucap jeno

Jaemin terkejut dengan pembicaraan jeno dirinya benar benar takut."Tuhan tolong selamatkan aku."ucap jaemin di dalam hati.

"Na jaemin aku ingin tubuhmu dan tidak ada penolakan."ucap jeno langsung menggendong jaemin seperti menggendong karung beras.jaemin pun memberontak dan memukul punggung jeno agar jeno menurunkannya.

"Tidak tuan saya mohon jangan." Ujar jaemin sembari menangis.

Jaemin benar benar takut dirinya belum pernah melakukan hal semacam ini apalagi dengan orang yang baru di kenalnya.

Jaemin benar benar takut dirinya belum pernah melakukan hal semacam ini apalagi dengan orang yang baru di kenalnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cr Pinterest

Penampakan kamar VVVIP yang di pesan jeno.

INFINITE  [Nomin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang