VIRTUAL

Manuela💮

Keluarga Manuela baru saja pindah ke tempat baru yang sederhana.Memang tidak seluas rumah yang dulu tapi rumah sederhana ini membuat mereka sangat nyaman terkecuali Xania Manuela Isabel ia anak yang bisa dibilang sedikit manja.Xania menggerutu kesal karena kamarnya tidak seluas milik kamarnya dulu dan paling membuatnya kesal ia harus membersihkannya sendiri,biasanya  sitilah yang membersihkanya siti adalah salah satu asisten pribadi milik  keluaga Manuela yang dekat dengan Xania,tetapi dikarenakan papa Xania memecat siti .Diruang tamu salah satu asisten mereka sedang membersihkan ruangan tersebut.Kini asisten mereka berkurang menjadi 3 dari 10 asisten,mereka yang terpilihlah yang beruntung,Bambang sesianto Manuela memang sengaja mengurangi asisten mereka dikarenakan agar anak anaknya bisa belajar lebih mandiri.

Di suatu tempat suara gemerlang air mancur terdengar begitu tenang,Ericho tengah menikmati vapenya dan segelas kopi susu,ditengah ia sedang bersantai tiba tiba Xania memanggil Ericho tuk minta bantuan mengangkat barang.

"Woi lu budeg ya!!"

"Apalagi sih?!"

"Bantuin gue ngangkat barang gue yang dibawah gue gak kuat"

"Tinggal naik lift apa susahnya"

"Dirumah ini gak ada tolol,kan kita pindah rumah dirumah gembel ini"

"Yaudah barang lu dimana?"

"Sini ikut gue"

Ericho pun menuruti perintah dari adeknya tersebut ia mengankat 1 kardus besar ke lantai 2.Ya rumah tersebut berlantai 2,Yang terdiri dari lantai dasar lantai 2,ruang kamar Xania  sendiri di paling atas begitupun dengan Ericho ruang mereka bersebelahan.Sesampainya di kamar Xania Ericho mengeluh perihal barangnya yang begitu berat sampai badan Ericho sakit sakit.

Setelah abangnya membantu manaru barangnya ke kamarnya ia segera merapihkan satu persatu barangnya tersebut barang tersebut adalah koleksi panjangan beserta bingkai bingkai foto sebagian ada koleksi sepatu Xania.Setelah ia merapihkan kamarnya ia membuka balkon kamarnya yang hanya sepetak ia sesekali menggerutu kesal dikarenakan balkonya tidak seluas yang ia miliki dulu,sesesakali ia melihat ke arah adik bungsu tirinya,Xania merasa tidak adil karena kamar Xania tidak seluas adek tirinya tersebut.

Angin ribut malam menyerpa suasana makan malam keluarga manuale.Mereka tengah menyantap lauk pauk indonesia seperti nasi goreng tempe tahu,ditengah tengah menyantap hidangan makanan Bambang menyeletuk bahwa ia membangga banggakan Aries Manuela Bais adek tiri mereka.Dahulu sekalia sekitar 10 tahun lalu Bambang mengadopsi anak di panti asuhan,ia terkagum dengan kecerdasan anak tersebut tak perlu pikir panjang ia segera mengadopsinya.

"Kalian berdua gimana sekolahnya?Ericho papa tau kamu bolos sekolah,kamu emang bagus mengelolah cabang cafe shop papa,tapi kamu harus tau waktu,waktu diamana buat sekolah dan bermain NGERTI KAMU CHO!!!"

"Iya pa"

"Kamu juga Xania kamu tuh belajar yang fokus jangan ikut ikut abang mu contohlah adekmu,kalian bisa gak contohin adekmu dia bisa bagi waktu dia juga bantuin kerjaan papamu jadi kamu berterima kasih kepada adekmu ini walau usianya baru 15 tahun tapi dia udh lulus sma"

"Iya pa"

Memang Xania dengan adeknya terpaut hanya 1 tahun sedangkan dengan kakakny terpaut 2 tahun.Kali ini Xania sangat muak ia mengepal tangangnya dengan erat tetapi ia ditenangkan oleh Ericho yang berada disampingnya,ia mengisyaratkan agar tidak gegabah terlebih dahulu.

Selesainya makan malam Xania beranjak berbaring dikamarnya ia meratapi keluarga yang sangat egois dilihat dengan papanya yang teralu sayang dengan Aries ibunya yang sangat perfeksonis dan abangnya yang sangat nakal adeknya pun juga terlihat sangat jutek.Sembari mendengarkan lagu lewat ponselnya ia memutari lagu classic-MKTO yang ia suka agar tidak teralu jenuh.Xania tipikal orang yang bodo amatan dengan lingkungan hidupnya dan ia jarang sekali peduli dengan orang lain Xania terkadang egois dengan sikapnya yang dibilang sedikit manja.