Taehyung

184 34 4
                                    

Hanya mengingatkan, chapter ini akan panjang yorobun! Selamat membaca!

~






Semilir angin dingin menerpa wajah seorang lelaki. Meskipun udara sangat menusuk, rahangnya yang  tegas seolah tidak dapat merasakannya. Mungkin jika itu orang lain, mereka akan segera menaikkan syal serta mengeratkan bennies untuk menutupi kulit mereka dan menyisakan hanya mata untuk melihat dan hidung untuk bernafas. Dataran tinggi berbukit ini menjadikan suhu lebih rendah dibanding daerah lain di musim dingin. Entah apa yang membuat Taehyung begitu tahan dengan udara dingin ini. Atau mungkin kulitnya sudah melampaui batas hingga kini mati rasa.

Sudah sepuluh menit setelah memarkirkan mobilnya di tempat yang cukup aman, notabene di halaman warung warga, Taehyung mendaki pelan jalan berkelok itu. Taehyung bisa saja mengemudikan mobilnya di jalanan ini, tetapi Ia tidak akan bisa memarkirkan mobilnya di tempat yang ingin Ia tuju. Jalanan menanjak itu sebelah kanan diapit oleh tebing tinggi dan sebelah kirinya dipagari besi rendah yang membatasi area jalan dengan jurang. Tidak ada bahu jalan yang cukup untuk menghentikan mobil, hanya tersedia setapak kecil untuk pejalan kaki.

Semalam hujan salju turun dengan lebat, tak heran jika kini semua nampak putih. Pepohonan yang tinggal ranting di dangkal jurang juga terlihat putih tertumpuk salju. Hanya suara semilir angin dan suara sepatu Taehyung menerpa tumpukan salju yang terdengar. Sesekali saja terlintas suara kendaraan lewat. Tidak terlihat manusia lain selain lelaki bersetelan jas cokelat itu di sepanjang jalan. Tentu saja, siapa juga yang mau mendaki di udara ekstrim saat ini.

Ujung belokan jalan sudah terlihat, berarti sebentar lagi Taehyung sampai. Ia mengeratkan genggamannya pada buket bunga yang telah Ia beli di kota. Di ujung jalan ini, satu tahun lalu, telah terjadi petaka. Dahulu belum ada pembatas jalan, ketika menoleh ke kiri hanya akan terlihat jurang saja. Tahun lalu, di tanggal yang sama dengan hari ini, semua nampak lebih hangat. Saat itu masih musim gugur, tidak seperti tahun ini dimana musim dingin datang lebih cepat. Daun-daun berwarna cokelat, merah, oranye dan kuning menghiasi pemandangan.
Taehyung dan sahabatnya, Jimin pergi untuk berkemah di perkemahan ujung bukit. Urusan pekerjaan yang hiruk membuat mereka ingin bersantai sejenak di penghujung pekan. Tapi naas, bus yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan. Bus yang seharusnya berbelok di ujung jalan malah hilang kendali dan terjun bebas ke jurang. Taehyung satu-satunya orang beruntung yang selamat dari maut. Meskipun dirinya harus mengalami koma selama seminggu dan menghabiskan hampir enam bulan menjalani perawatan di rumah sakit. Bahkan sebulan yang lalu, Ia masih pergi ke rumah sakit untuk melakukan check up. Meskipun bersyukur dirinya masih bisa menjalani kehidupan normal hingga saat ini, Ia belum bisa menghilangkan rasa sedih kehilangan seorang sahabat. Itulah mengapa Ia pergi ke tempat ini lagi untuk memperingati satu tahun kematian Jimin.

Taehyung merekatkan buket bunga menggunakan pita di pagar besi. Dia memandang ke depan, ke jurang naas itu.

"Jimin-ah.. bagaimana kabarmu?Maaf, hanya aku yang bisa kembali ke kota. Hei tapi kau dapat bebas dari stressnya pekerjaan sekarang. Kini kau bisa menikmati indahnya alam kapanpun kau mau. Ahh iri sekali rasanya.. Pasti kau bahagia sekali kan?" Ucap lelaki itu dengan suara baritonnya.

"Aku jauh-jauh kesini membawakan bunga ini untukmu. Ya meskipun mungkin tak seindah alam disini. Harusnya aku membawakan mochi kesukaanmu juga, tapi aku tidak mendapatkannya di toko manapun. Tapi tenang saja, tahun depan aku akan kesini lagi dan kupastikan untuk membawa makanan manis itu." Lanjutnya lagi

"Aku pulang dulu ya, maaf tidak bisa lama-lama. Sekarang sudah sore, aku takut warung tempatku menitipkan mobil akan segera tutup. Aku tidak akan bisa mengambil mobilku jika pemilik warung menutup pagar mereka. Kalau begitu, sampai jumpa tahun depan" Taehyung tersenyum dan melambaikan tangannya ke udara.

Dahyun OneshotsWhere stories live. Discover now