● Genre: bxb, fluff, romansa remaja, cerita ringan, friendship.
● 1600 words, bahasa baku.
● September 2020, di rumahku musim layangan. Adikku sudah ganti layangan 3x, padahal dia baru berhasil nerbangin 1x. Habis tertawa (menertawai adikku maksudnya), dalam kepalaku terbesit cerita ini.
"Layang-layang bisa terbang karena 3 hal; dorongan angin, tarikan benang, dan gravitasi bumi. Kalau salah satu tidak mendukung, aku, yang hanya salah satu dari tiga, tidak bisa berbuat apa-apa."
Layang-Layang
Mild, Jane, dan Gun duduk di bawah pohon rindang di sisi lapangan, menatap Oab dan Off yang sedang menerbangkan layang-layang. Sesekali mereka berseru menyemangati sambil menikmati beberapa botol minuman dingin yang terjajar di atas bangku panjang yang sengaja mereka siapkan.
Mild mengambil sebotol minuman, lalu membuka dan meneguknya pelan.
"Sepertinya," Mild menimang air di dalam botol yang ia pegang. "Aku suka Off."
Jane menatap kagum menahan senyum. Sedangkan Gun menatap datar.
"Kalau begitu katakan saja. Coba tembak dia."
Mild menatap Jane ragu-ragu, lalu menggigit bibirnya, mempertimbangkan ucapan Jane.
Gun mengambil sebotol minuman, mengamati sebentar tulisan yang tertera, sebelum membuka dan mulai meneguknya.
"Kita berlima sudah 2 tahun berteman. Aku tidak ingin ada masalah dalam persahabatan kita." Tidak mendapat respon dari Jane, Mild mengalihkan arah pandangan pada Gun. "Kalian sudah berteman sejak SMA, bukan? Menurutmu bagaimana? Apa dia pernah pacaran?"
Uhuk!
Gun tersedak minumannya sendiri. Mild dan Jane panik, cepat-cepat mengulurkan tisu dan botol minuman yang baru.
"Kamu tidak apa-apa?" Mild masih dengan nada paniknya.
Gun menggeleng pelan, melambaikan tangan sebentar, mengisyaratkan dua temannya untuk kembali duduk tenang.
Mild dan Jane kembali duduk dengan nyaman, membiarkan Gun kembali meneguk minuman agar tenggorokannya melega.
"Jadi," Gun mengusap ujung bibirnya yang basah dengan punggung tangan, menyisakan noda kecoklatan di ujung kemeja. "Kamu benar-benar menyukainya?"
Mild mengangguk.
"Sejak kapan?"
Mild memperhatikan riak air dalam botol yang ia guncang perlahan.
"Awal tahun ini, mungkin?"
Gun mengerjap sebentar. "Hampir setahun. Sudah lama, ya?" Gun menatap Off yang sedang fokus menaikkan layang-layang, menyeimbangkan kencang angin dan gravitasi dengan seutas benang. Rambut Off berantakan, 3 kancing kemeja teratasnya terbuka, membiarkan angin menyapa dada, titik-titik peluh di dahinya berkilau di bawah matahari. Sialan! Off tampan sekali meskipun dalam kondisi paling berantakan. Gun menghela nafas.
"Katakan saja."
Mild mengerjap beberapa kali. "Sungguh?"
Gun menatap tepat di iris Mild. "Dia single, kamu juga single. Katakan saja dan semoga beruntung."

KAMU SEDANG MEMBACA
Ceceran Bintang [OffGun]
Fanfiction[Kumpulan Oneshot] OffGun pernah memiliki cerita. Lalu kisah mereka harus berhenti untuk memulai kisah baru berlabel persahabatan. Dalam 1 sirkel berisi 5 orang, mereka diam-diam merangkai harapan. Berharap agar 2 hati yang tepat dapat dilabuhkan. B...