02. Bertemu lagi

2.4K 246 26
                                    

Beberapa menit yang lalu, Key baru saja menerima telepon dari papa yang memberitahunya akan lembur. Masih teringat nasihat papanya yang tidak memperbolehkannya untuk bergadang. Key akhirnya tidak lagi mencari drakor baru seperti malam kemarin.

Menguncir rambut asal, kaki kecilnya mulai melangkah keluar kamar. Dia turun kebawah, berjalan hingga pintu utama lalu kembali menutupnya rapat saat ia sudah keluar.

Key bersenandung kecil. Walaupun hanya mengenakan piyama, ia tidak merasa kedinginan di tengah angin malam.

Dia menyusuri jalanan kompleknya yang begitu sepi, ada satu atau dua kendaraan yang masih berlalu lalang, namun saat sampai melewati gerbang komplek, banyak kendaraan disana.

Akhirnya, Key sampai di tujuan. Dibukanya pintu minimarket, sesaat mengambil keranjang di dekat pintu lalu berkeliling dengan riang melihat satu persatu makanan yang ada di wall rack.

Key lapar. Dia sedang mencari makanan yang pedas-pedas, lalu keputusannnya jatuh pada mie instan bermerek terkenal asal korea, dilanjut mengambil lima susu ultramilk rasa strawberry favoritnya. Setelah itu, saat ia akan ke kasir, suara berisik datang saat tiga orang laki-laki masuk dari pintu minimarket.

"Gue duluan masuk Jing!"

"Gue monyet! Gue yang disuruh pak bos!"

"Bangsat cepetan woi! Gue mau masuk!"

Sangat berisik. Bahkan bukan Key saja yang menaruh perhatian ke mereka. Tapi hampir seluruh orang yang ada di minimarket itu menyaksikan drama mereka bertiga.

Kata-katanya itu lohh! Kasar sekali.

"Anak muda zaman sekarang, kalau gak kasar ucapannya ya gak keren," decak ibu-ibu yang tengah mengantri didepan Key.

Key terkekeh pelan. Detik selanjutnya tiga sosok itu akhirnya berhasil masuk namun dengan umpatan di bibir masing-masing, tak sengaja Key bertubrukan mata dengan mereka, hanya sesaat. Key acuh tak acuh lalu kembali maju saat orang didepannya sudah membayar.

"Totalnya tujuh puluh sembilan kak."

"Tambah permen lollipop, yang itu mbak." Key menunjuk lollipop di dekat kasir tersebut.

"Berapa kak?"

"Lima aja."

Perempuan yang jadi kasir itu mengangguk. "Totalnya sembilan puluh empat ribu."

Key mengangguk, tangannya segera membuka dompet miliknya. Namun lagi-lagi suara berisik datang, di lanjut dengan berbagai snack yang tiba-tiba diletakan dengan kasar ke meja kasir membuat Key dan mbak kasir tersentak kaget. Tiga cowok itu berdiri di samping Key seperti akan mengajak ribut mbak kasir.

"Halo cantik," sapa Leon sambil menampilkan senyum memikat ke arah Key. Kepalanya disandarkan ke punggung Satria yang berdiri didepan. 

Key menaikan alis.

"Mbak, punya dia satuin sama kita," ujar Satria yang didepan.

Perempuan yang di kasir menatap heran. "Pacarnya ya kak?"

Satria, Kenzo, dan Leon cengengesan di tempat. "Pengennya sih gitu mbak," ucap Leon.

SEANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang