Lagi-lagi gadis berkuncir itu menghela nafas berat. Tetap saja, walau sudah makan banyak di kantin saat istirahat tadi tubuh kecilnya masih terasa pegal-pegal lantaran dihukum dengan alasan kesalahpahaman semata.
Dua puluh menit, mungkin waktu yang cukup singkat. Namun karena gadis itu menunggunya dia merasa waktu berjalan begitu lambat.
Padahal gadis itu hanya ingin cepat pulang dan bermesraan dengan pacarnya sendiri. Siapa lagi kalau bukan kasur beserta antek-anteknya?
"CATATANNYA JANGAN LUPA DIKUMPULKAN BESOK! KALAU ADA YANG TIDAK MENGUMPULKAN SIAP-SIAP BERDIRI DI DEPAN TIANG BENDERA!!"
Kringgggg....
"Akhirnya..." Key menjatuhkan kepalanya di atas meja.
Tidak peduli lagi dengan guru didepan yang baru akan berpamitan untuk pergi. Key merasa pasokan udaranya kembali normal mengingat ia bebas untuk ngapa-ngapain.
Seperti saat orang didepan mejanya bangkit, kaki mulusnya segera diangkat dan diletakkan ke kursi kosong tersebut. Key kembali menutup mata dan membiarkan teman-teman kelasnya melenggang keluar. Sedangkan Key? Tidur.
"Masih capek, Key?"
Ah ya, Key juga sudah mendapat teman baru dikelasnya. Namanya Gea. Cewek jangkung itu tengah memandang Key yang belum menjawab ucapannya.
Atau sebenarnya Key sudah terlelap? Tapi tidak. Nyatanya dia sadar sapaan itu. Hanya saja ia terlalu lelah untuk sekedar membuka mulut dan matanya.
Sampai belasan menit kemudian, akhirnya kelas yang tadinya ramai kini menjadi hening. Terhitung sudah lima belas menit ia tertidur, dan sekarang perlahan ia membuka mata saat merasa tubuhnya lebih fresh walau hanya istirahat sebentar.
"Ge!" Key terkesiap melihat Gea masih bertengger manis di kursi sebelahnya. "Kamu gak pulang?"
Cewek itu cengengesan. "Gak bisa pulang tepatnya."
Key yang awalnya tak mengerti kini melototkan matanya saat Gea berdiri dan mengode untuk segera menyingkir. Tidak diusir sih. Tapi kan sama aja! Itu namanya kode untuk cepat bangun agar Gea bisa keluar.
"Kenapa gak bilanggg?" panik Key segera menyingkir.
"Gue gak setega itu ya, bangunin lo yang lelap banget."
Key meringis.
"Lo pulang dijemput?"
"Iya." Key mengangguk.
"Sama siapa?" tanya Gea lagi.
"Supir."
"Ohhh." Mereka berjalan bersisian di koridor, sedikit tak menyangka bahwa ternyata masih ada beberapa siswa juga yang belum pulang kerumah. Key terus mengedarkan pandangannya ke sekeliling. Hitung-hitung sambil mengenali setiap ruangan yang ia lewati.
"Dulu lo sekolah dimana?" Gea kembali membuka obrolan.
"Bandung."
"Terus kenapa pindah?"
Key sudah mengenali watak teman barunya. Selain jangkung. Dia juga cerewet. "Disuruh papa."

KAMU SEDANG MEMBACA
SEAN
RomansaIni tentang Sean Aldebaran, laki-laki tampan tak tersentuh yang ternyata sedang memperjuangkan gadisnya kembali. Gadis yang selama ini dia biarkan pergi untuk menyembuhkan diri. Dia seorang gadis penikmat pelangi dan pencinta Lollipop, Keysha Prin...