Nenek dan Jam

9.3K 589 7
                                    

Sore hari sekitar jam 4 sore, Kim Minjeong atau yang akrab di sapa Winter ini baru aja pulang sekolah dan sekarang dia lagi jalan santai sambil menikmati suasana sore yang adem

Kenapa di panggil Winter? Karena dia lahir tepat saat musim dingin juga kadang dia akan bersikap dingin kalau lagi bad mood atau kecapeaan tapi selebihnya dia tidak sedingin itu, dia lebih cendrung hangat

Perjalan Winter baik baik saja pada awalnya sampai di saat Winter melihat ada seorang nenek tua yang berjalan lambat melewati zebra cross juga salah satu mobil yang terlihat oleng melaju tepat ke arah nenek itu membuat Winter merasa panik

"AWAS!"

Brukkk!

"Ahkkkk!" Winter meringis sakit ketika sebagian tubuhnya terhantam badan mobil dan tubuhnya jatuh membentur aspal

Semua orang yang melihat itu seketika panik dan langsung datang menghampiri Winter yang berusaha buat berdiri

"Ahkk sakit banget kaki gue" Gumam Winter sembari memegang lututnya yang kelihatan luka juga memar

"Kamu gpp nak?" Tanya salah seorang pejalan kaki yang membantu Winter

"Ahh saya gpp kok bu cuman lecet doang" kata Winter sambil senyum meyakinkan dirinya baik baik saja

"Tapi luka kamu itu ga kecil nak liat tuh kaki sama tangan kamu" ibu ibu itu mendesis pelan menatap ngeri luka di tubuh Winter

Winter natap kaki sama tangannya yang lecet, ada beberapa luka gores kecil di jari tangan nya juga memar kecil di tangan kirinya. Memang sekuat itu hantaman mobil biarpun cuma ke serempet sebagian badan doang

Winter kemudian mengalihkan pandangannya pada sekelompok orang yang membantu nenek nenek yang di selamatkan Winter tadi lalu langsung nyamperin nenek itu buat mastiin keadaannya

"Nenek gpp?" Tanya Winter pada nenek tua itu

Nenek tua itu tersenyum menatap Winter lalu mengangguk sembari menjawab Winter dengan bahasa isyarat

"Eh?" Winter baru sadar kalau nenek itu ternyata tunarungu. Winter paham sekarang kenapa nenek itu ga menghiraukan teguran dia tadi bukan karena ga menghiraukan tapi karena dia tidak bisa mendengar

"Nenek baik baik saja jangan khawatir bagaimana keadaan kamu, kamu tampak kesakitan. Nenek minta maaf" kata nenek itu dengan bahasa isyarat

Winter yang memang mengerti sedikit soal bahasa isyarat pun menggelengkan kepalanya, dia tidak mau orang yang tidak bersalah minta maaf sama dia

"Aku gpp nenek dan jangan minta maaf ini bukan salah nenek jadi jangan ngerasa bersalah ya" Ucap Winter sambil menerjemahkan semua kata kata nya dengan bahasa isyarat pada nenek itu

"Nenek berterima kasih sama kamu nak karena udah menyelamatkan nenek oleh karena itu nenek mau kasi kamu sesuatu" Winter mengamati juga memahami setiap kata dalam bahasa isyarat yang di lontar kan nenek itu

"Sesuatu apa?"

Nenek itu ngambil sesuatu sepertu jam dari dalam tas nya lalu ngasi itu ke Winter. Jam itu bukan jam moderen atau jam yang bisa melingkar di tangan melainkan jam tua yang terlihat seperti gantungan kunci

"Wahh" Winter kaget sekaligus kagum sam jam antik yang unik juga cantik pemberian nenek itu

"Terimakasih nenek tapi seharusnya nenek ga perlu ngasi apa apa" Ucap Winter karena dia bantu nenek itu juga dengan ikhlas

"Kamu anak baik dan kamu pantas mendapatkannya" Kata nenek itu dengan bahasa isyarat sambil senyum

Winter natap jam tua itu, merhatiin jam itu dengan mata berbinar. Jam itu cantik karena ada ukiran indah di bagian depan juga belakangnya dan setelah beberapa saat Winter baru ingat satu hal yang mau dia tanyain ke nenek itu

Suddenly | Winrina (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang