Ch-1. Pemilik Alter Ego

18 2 1
                                    

Namaku Yuto, aku lahir di Tokyo dan sekarang aku bersekolah di YongJie umur ku 18 tahun dan aku tinggal bersama kakek ku, aku tidak tau siapa ayah ku dan ibu ku sudah tidak ada saat aku masih kecil, ibu ku sakit keras dan seminggu setelah itu dia sudah tiada. Kakek ku mengasuh ku sampai sekarang, dia merupakan mantan militer jepang yang sangat di segani dan sekarang memiliki kehidupan yang sangat cukup. Aku memiliki kelainan sejak lahir, aku merasakan seperti ada yang berbicara di kepala ku, dia terus mengatakan hal yang buruk saat aku di bully oleh teman kelas ku. Sekian lama aku mengalami itu, di umur 18 aku sudah menganggap dia sebagai teman imajinasi ku dan aku panggil dia Toyu.

Aku dan Toyu sering berbicara sampai aku di sebut orang aneh oleh teman-teman sekolahku, sampai aku pun selalu menyendiri di kelas, tidak ada yang menemani, sampai ada seorang pemuda yang mendatangi meja ku yang bernama Jin. Dia tinggi,memiliki muka bersih, rambut yang lurus dan mata sebelahnya selalu tertutup oleh rambut pirangnya itu, mata hijau yang menyala terang, Sedangkan aku yang memiliki mata biru langit dan rambut yang gondrong sampai ke leher, memiliki tinggi 165cm dan dia memiliki tinggi lebih 10cm dari ku, mungkin dia datang untuk membully ku. Aku sudah pasrah apapun yang akan dia lakukan kepadaku, memukul ku, mengejek ku, apapun itu, aku sudah kebal.

"Hi, maaf aku ingin bertanya dengan mu. Apakah kau mengerti dengan persoalan matematika ini? Soal ini sangat sulit, aku lihat kau sering sekali mendapatkan 100 di pelajaran matematika. Mungkin kau bisa mengajari ku, hehe.." kata anak yang mendatangi meja ku. Sontak aku terkejut ada makhluk hidup yang tidak memandang ku aneh dan ingin di ajari pelajaran matematika oleh ku. "Ahh.. bolehh kok, soal apa yang ingin kau tanyakan kepadaku?" Sambil gugup aku mengatakannya dan dia bertanya persoalan yang tidak di mengertinya setelah itu dia berterimakasih dan kembali ke mejanya.

Cerita pun berlanjut ke bel sepulang sekolah, Jin ingin mentraktir ku karena dia ingin berterimakasih soal Matematika tadi. Aku sangat segan untuk menerimanya  tetapi dia tetap memaksa ku untuk mengikutinya, aku pun terpaksa pergi dengannya. Aku di ajak ke suatu makanan pinggir jalan yang bahkan aku tak pernah tau apa itu makanan pinggir jalan karena sejak aku di asuh oleh kakek ku, aku selalu di berikan makanan yang sehat seperti sayuran, daging secukupnya, agar dapat kuat seperti kakek ku, apakah semua ajaran militer begitu yaa kepada anak cucunya?

Jin mentraktir ku roti lapis bulat yang roti di atasnya di taburi wijen, orang menyebutnya hamburger. Sejujurnya aku tidak tau apa itu hamburger tapi saat aku menggigitnya rasanya seperti aku ingin terbang dan menari di tumpukan hamburger yang berjatuhan, dagingnya lembut dan rasa sayurannya menyatu di lidah. Jin melihat ku yang terbengong melihat hamburger yang ku gigit, dia bertanya "apakah kau tidak pernah makan ini Yuto?", sejujurnya memang aku tidak pernah memakan ini aku selalu di beri makanan yang sehat oleh kakek ku, aku hanya menjawab "belum pernah" dengan tertawa yang malu-malu, dia hanya tertawa dan kebingungan dan bertanya apakah sebenarnya aku manusia goa? Hahaha, teranyata Jin sangat periang dan baik hati. Semenjak itu kami menjadi dekat dan selalu pulang bersama, kami menjadi teman baik, aku ceritakan semuanya tentang Jin ke kakek ku, kakek ku sangat senang mendengarnya bahwa aku memiliki teman yang sangat baik dengan ku. Kakek ku tau bahwa aku tidak pernah memiliki teman, aku selalu di jauhi dan di cap sebagai orang aneh.

Pernah di suatu hari di umur ku yang meranjak 12 tahun, aku pernah di lempari air di kamar mandi oleh teman-teman ku karena aku yang sering bicara sendiri di kamar mandi. Saat itu juga aku tidak sadarkan diri dan tiba-tiba saja aku ada di rumah kakek dengan tangan yang luka. Aku bertanya dengan kakek kenapa tangan ku bisa luka begini? Kakek ku pun bingung dan berkata "bukannya kamu yang memukuli teman sekelasmu? Kamu tidak ingat?", aku terkejut "HAH?! BAGAIMANA BISA AKU MEMUKUL, SEDANGKAN AKU DI SIRAM SAAT AKU DI KAMAR MANDI DAN TIDAK SADARKAN DIRI?!", Kakek ku tentunya bingung dan kakek membawaku ke Psikiater agar tau apa yang sebenarnya terjadi dengan ku. Saat itu juga hasil test ku keluar dan kata psikiater itu aku memiliki imaginary friend yang mungkin akan hilang saat 17 tahun, dan sekarang aku sudah berumur 18 tahun dan yang ku sebut Toyu sebagai Imaginary Friend tetap masih ada di dalam pikiranku, aku selalu takut kalau aku ini gila, mungkin aku bisa dapat jawabannya nanti...

Its Not Me [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang