If I Fall in Love

344 40 4
                                    

Listen "If I Fall in Love" by Ali Gatie

.

.

.

Hoseok POV

Sebenarnya aku sudah malas pindah-pindah sekolah. Aku hanya menginginkan kedamaian dalam menimba ilmu. Namun sepertinya Dewi Fortuna tidak memihak ku untuk beberapa tahun ini.

Sudah ketiga kalinya aku pindah sekolah. Dan kali ini adalah 'revenge' seorang Hoseok. Sudah cukup perundungan yang ku alami. Aku mampu berdiri dengan berani sekarang.

Aku tidak lemah. Kukatakan itu sekali lagi! Aku tidak lemah!

.     .     .

Beberapa pasang mata kerap menatap Hoseok yang melintas di sepanjang koridor. Sudah hukumnya bila ada siswa pindahan, semua pandangan akan terpaku padanya untuk beberapa lama.

Dan omong-omong, pria ini cantik. Lihat dari perangainya saat melangkah. Tegas dan indah. Berani dan tak acuh. Dengungan bisik-bisik mulai terdengar, mengomentari layaknya juri pada peragaan busana.

Dan Hoseok tidak peduli. Tujuannya adalah menemukan kantor guru dan itu cukup untuk menjadi awalan mudah, memulai hari di sekolah barunya.

.   .   .

"Katanya ada anak baru," celetuk seorang siswa yang merogoh kantungnya meraih sebuah rokok.

"Hm, gak peduli."

"Dih, nanti lu juga yang keburu mau ngejahili anak orang," tambah yang lain. Kepulan asap rokok mulai memenuhi ruangan yang mereka sebut markas. Gudang sekolah memang langganannya tempat para berandalan ini.

"Kalian dah bolos berapa les?"

"Baru juga tiga les."

"Aku baru dua les," celetuk yang lain. Sebentar lagi memang memasuki jam terakhir sekolah. Belum lagi ada ekskul.

"Hoi, Min! Nanti main basket gak?" Seorang yang bernama Min Yoongi itu mengangguk saja. Kalau yang bersangkutan dengan ekskul basket, mana mungkin Yoongi bolos.

Justru dia suka bolos pelajaran hanya untuk bermain basket. Sekolah sangat memikirkan betapa pentingnya posisi Yoongi di klub basket. Sebab itu dia tidak dikeluarkan dari sekolah bila mengingat semua kenakalannya.

Yoongi lebih dulu cabut dari sana. Dia pikir saat ini bagus dia habiskan waktu untuk berlatih basket.

"Nanti nyusul aja. Aku duluan," pesannya.

Lepas kepergian Yoongi, semua tampak berunding. Kim Taehyung kini memimpin diskusi penting mereka.

"Sungguh, aku ingin sekali mengerjai anak baru itu. Kalian mau ikut atau tidak?"

"Kalau kelihatan seru aku ikutan, deh," jawab Jungkook sambil mematikan api di puntung rokoknya.

"Aku hanya menonton kali ini. Tau kan kenapa?" Namjoon mulai merapikan kerahnya. Ia mengoles lip balm rasa stroberi ke bibirnya. Menghapus jejak bau rokoknya.

"Hmm, iya kami tau. Tidak ada yang mengajakmu Kim!" Mengingat Namjoon sudah punya gandengan kali ini.

"Nanti bubar dari sini, kita samperin pokoknya."

.    .    .

Hoseok menghadap ke loker. Dia menatap bagian yang akan menjadi loker miliknya. Dia mendengus pelan. Tidak ada tanda-tanda aneh hari ini. Semoga tidak ada lagi gangguan pada kehidupan sekolahnya---

Yoonseok StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang