Happier pt. 2

532 56 26
                                    

Listen to Happier- Marshmello ft. Bastille

.

.

.

Lately I've been thinking. I want you to be happier.

. . .

Sosok tubuh kurus itu tampak sangat sibuk . Begitu banyak pengunjung toko bunga miliknya kali ini. Belum lagi dering panggilan dari ponselnya yang berbunyi. Begitu pengunjung mulai menyepi, ia menyingkir untuk menjawab panggilan itu.

Ia tertawa kecil. "Ya, papa akan datang menjemputmu, sayang."

. . .

Hoseok mengeratkan gendongannya pada tubuh kecil anak itu. Jung Yeon Ho. Ia baru saja menjemputnya dari panti penitipan Hoseok dulu. Karena itu tempat asal Yeon Ho juga, jadi Hoseok lebih percaya pada ibu pemilik panti untuk menjaga Yeon Ho. Hitung- hitung mengurangi biaya bila harus menitipkannya ke daycare.

Yeon Ho masih terlalu kecil untuk dititipkan ke daycare. Hoseok tak ingin ambil resiko pada putra angkatnya tersebut.

Hoseok terlalu banyak melamun atau entah, ia menabrak seseorang. Ia mengaduh pelan lalu mengecek keadaan Yeon Ho. "Maafkan papa," ucapnya seraya mengelus surai Yeon Ho.

"Hoseok hyung?" panggil sosok di depannya. Hoseok mengangkat wajahnya ingin melihat orang yang mengenalnya.

"Jungkook?"

"Astaga hyung, kau menghilang selama ini dan kita bertemu di sini sekarang. Apa kabar, hyung?" Jungkook memeluk Hoseok.

"Aku baik," jawab Hoseok sambil tersenyum kecil. Jungkook mengalihkan pandangannya pada anak yang dalam pangkuan Hoseok.

"Yeon Ho. Putraku." Seakan mengerti, Hoseok langsung memberitahu Jungkook. Jungkook mengernyit bingung. Bukankah Hoseok itu um... hingga Yoongi menikah dengan Jimin yang kini sedang mengandung anak mereka. Lalu kenapa?

"Kupikir kita perlu banyak membahas sesuatu, Kook."

. . .

Hoseok kembali dengan kesibukan mengurusi tokonya. Usaha kecil-kecilan Hoseok yang ia pakai sebagai sumber kehidupannya. Sejak pertemuannya dengan Jungkook kemarin mengganggu benaknya karena perkataan Jungkook.

Flashback

"Yeon Ho anak angkatku, Kook. Kupikir agar aku punya teman hidup untuk beberapa waktu ke depan. Seperti yang kau tau, aku sudah sendiri." Ucapan Hoseok bak mengalir begitu saja. Jungkook menatapnya sendu. Ia meraih tangan Hoseok.

"Hyung, hiduplah bersamaku. Aku menerimamu apa adanya. Biarkan aku menjadi tempatmu bernaung. Yeon Ho hidup bersama kita juga." Hoseok menarik tangannya pelan. Ia membuang napas kasar.

"Aku tak ingin menempatkan siapapun di hatiku lagi, Kook. Aku takut disakiti lagi. Aku ingin menyehatkan hatiku untuk saat ini. Bahkan kalau pun aku mati, hatiku tidak terlalu hancur lagi." Hoseok menggenggam tangan Jungkook akhirnya.

"Ada banyak orang yang lebih layak untuk cintamu, Kook. Kuharap kau berjumpa orang yang tepat."

"Tapi aku mencintaimu, hyung." Mata Jungkook mengunci tatapan Hoseok. Ia serius dengan ucapannya. Hoseok menggeleng pelan.

"Jungkook-ah, tolong hargai keputusanku."

Flashback off

Lamunan Hoseok buyar karena panggilan masuk di ponselnya. Panggilan dari Jungkook.

"Hyung ... boleh datang kemari? Jimin dan Yoongi kehilangan anak mereka."

. . .

Hoseok terengah-engah. Ia sampai di depan pintu ruangan Jimin yang terbuka. Kehadirannya yang tiba- tiba membuat keributan kecil. Seisi ruangan menoleh ke arahnya membuat Hoseok canggung.

Yoonseok StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang