LYANA| Chapter 1

20 4 0
                                    

******

"Selamat pagi Mom." Sapa Anna sambil mengecup ke dua kening Mommynya.

"Pagi juga sayang, tumben jam segini udah rapi aja." Sahut Sang Mommy dengan alis yang mengerut heran saat menatap anak bungsunya dengan sesekali memotong sayuran dan mencucinya kemudian.

"Aiss, kok tumben. Emangnya Anna tidak pernah serapi ini saat pagi." Dengan mulut yang dimajukan dan sesekali menghentak-hentakkan kaki dengan kesal. Mommy yang melihat hanya tertawa pelan melihat tingkah laku Sang Anak dan menggeleng-gelengkan kepala.

"Kan biasanya tidak seperti itu sayang."

Alis Anna mengerutkan keningnya dan membenarkan kata Mommynya itu.

"Hehehe iya juga ya. Ahh.. mending Anna berangkat deh takut udah keburu siang. Ana pamit dulu ya Mom, mau jogging pagi. Assalamualaikum" Setelah itu mengecup tangan kanan Mommynya dan berjalan pergi sebelum itu

"Iya, sayang. Hati-hati. Waalaikumsalam." Anna hanya mengangguk-anggukkan kepala tanda mengerti dan hilang tertelan tembok.

*****

Annalizya Fitria Dwi Darma. Anna panggilannya. Putri satu-satunya di keluarga Darma yang dominan laki-laki sehingga Anna menjadi anak kesayangan dan ratu bagi mereka. Apa saja yang  dilakukan selalu diawasi karena takut kejadian yang tidak diinginkan terjadi saat mereka lengah. Kita tak tau apa yang terjadi ke depannya yang penting udah berusaha biar Tuhan yang memutuskan.

Anna saat ini berusia 16 tahun kelas 2 SMA tepatnya SMA Darma. Yang merupakan sekolah milik keluarganya. Anna dikenal dengan sifat lembutnya, polos, lugu, imut dan mungil. Anak bungsu dari 3 bersaudara. Memiliki 2 Abang kandung dan 4 Abang sepupu. Soal sahabat, Anna tentu punya dong. Karena Anna ini anak polos sehingga di sekolah selalu dilindungi entah itu dari kakak kelas maupun guru-guru di sana. Dan untung saja tidak ada kasus pembullyan.

******

Setelah puas berkeliling di taman kota dekat perumahannya, Anna berhenti sebentar dan duduk di bangku yang letaknya di bawah pohon. Sesekali Anna mengelap keringatnya dengan handuk putih yang dibawa dengan meletakkannya di leher jenjang putihnya itu.

"Hufft, capek. Tumben ya taman ini sepi tidak seperti biasanya. Bukankah sekarang hari minggu ? Yang pastinya semua orang pada libur. Ah... Mungkin ini perasaan Anna saja." Ujar Anna tapi tidak sampai sedetik merasa ragu atas ucapannya itu.  Karena Anna tidak mau terjadi apa-apa langsung saja pergi dari tempatnya dan pulang ke mansion.

****

Di benua lain tepatnya Amsterdam Belanda terdapat seorang pria paruh baya dan ke 9 putranya sedang berdiskusi sesuatu.

"Kita bisa lakukan ini dua minggu dari sekarang, Dad? Karena itu satu-satunya waktu yang tepat." Ujar salah satu di antara mereka dengan senyum devil nya itu.

"Kenapa harus dua minggu Kak, tidak kelamaan itu?"

"Tidak, biarkan gadis kecil itu nikmatin bahagianya bersama mereka. Selepas itu, baru kita rampas."

*****

LyanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang