O2

62 11 2
                                    


Asmaraloka

------

"Tentang rasa dan asa"

------


Pagi-pagi sekali, Liana –bunda Briella sudah berangkat bekerja. Biasanya kalau hari Sabtu Liana akan berangkat pukul sembilan, tapi Sabtu kali ini berbeda. Pukul setengah tujuh kurang sudah pamit bekerja. Briella sih sudah terbiasa dengan kesendirian, tapi hari ini dia merasa gabut banget bro.

Alhasil, ia sekarang sudah ada di rumah Allerick. Duduk manis didepan televisi yang menayangkan acara kartun dengan semangkuk sereal. Allerick ada kok, di kamarnya masih tidur. Kedua orang tua Allerick tadi berpamitan mau jalan-jalan berdua.

Sedang asik-asiknya menonton, teriakan Wirya dari luar membuat Briella mau tidak mau harus keluar menemuinya agar tidak teriak-teriak lagi. Wirya dan Shaquille berdiri dengan setelan futsal warna hitam menatap Briella penuh sangsi.

"Heh pagi-pagi kok elo udah ada di rumah Al? Mana pake baju tidur?!" teriak Wirya heboh.

"LO NGINEP DI AL??!!" Shaquille melontarkan tanya tak kalah hebohnya dengan Wirya.

Briella menatap keduanya malas, si anak baru yang berisik dan Wirya ini sudah merusak Sabtu paginya yang hampir sempurna.

"Gue numpang sarapan doang. Nggak usah lebay deh kalian berdua, masuk aja sini." Ucap Briella sambil membuka gerbang lebar-lebar.

"Allerick masih tidur Bri?" tanya Shaquille mengekor Briella masuk kerumah.

"Iya, emang kalian nggak janjian?" ucap Briella lalu melanjutkan menonton kartun.

Wirya sudah berlari menaiki tangga menuju kamar Allerick. Shaquille nggak ikutan, mau nonton kartun dulu sama Briella. Wirya langsung masuk ke kamar Allerick tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.

"Al anjrit bangun deh nyet. Jadi futsal nggak?!" ucap Wirya sambil mengguncang tubuh Allerick dengan heboh. Allerick hanya menggumam tidak jelas.

"AL! Bangun deh buset susah banget bangunnya. Ntar si Briella diambil Rio nyet."

Berhasil, Allerick langsung duduk tegap melayangkan tatapan tajamnya kepada Wirya. Wirya hanya memperlihatkan deretan giginya saja.

"Mandi nyet, si Briella udah dibawah. Mau diajak futsal gak?" ucap Wirya lalu melempar bantal kearah wajah Allerick.

"WIRYA SIALAN SINI LO KAMBING!" teriak Allerick sambil menutup pintu kamarnya.

"Kenapa tuh si Al teriak-teriak?" tanya Shaquille namun tatapannya masih fokus pada televisi.

"Biasa lah." Ucap Wirya lalu duduk disebelah Briella.

"Eh Bri, mau ikut kita nggak? Daripada lo gabut dirumah sendirian." Ucap Wirya memberikan penawaran. Pasalnya ia sudah paham betul kalau perempuan ini selalu gabut.

"Ikut, tapi gue males mandi." Ucap Briella jujur.

"Gila aje lo perempuan males mandi." Ucap Shaquille kaget.

"Ya emang kenapa si kalo cewek males mandi?" tanya Briella sewot.

"Ntar gada yang mau Bri, mandi dulu sana. Ditungguin." Ucap Wirya sambil mendorong Briella.

"Nanti cantinya ilang kalo males mandi Bri." Ucap Shaquille sambil menaik turunan alisnya.

"Tungguin beneran ya! Awas kalo ninggal, gue penggal kalian semua!" ucap Briella sambil menunjukkan tatapan tajamnya.

AsmaralokaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang