Hari itu.

105 9 3
                                    

WARNING!! KEKERASAN!! KRIMINAL!! PELECEHAN!! BAGI YANG GAK KUAT BISA SKIP YA MAKASIHH.

SEMUA KARAKTER DI CERITA INI SUDAH DI ATAS 20 TAHUN.

LATAR CERITA MENGAMBIL TIMELINE SEKARANG DAN MANGA TOKYO REVENGES PADA TIME SKIP 19 JUNI 2018 (SETELAH TAKEMICHI BERTEMU MIKEY)













Malam itu bulir hujan turun cukup deras, padahal gerimis baru turun beberapa menit yang lalu. awan seolah sudah lelah menahan air yang ia bawa, terus menjatuhkan rintik hujan deras seperti tidak ada habisnya. Amukan petir yang terdengar nyaring mengetarkan bagian bawah rumah mu. bukan getaran yang akan merobohkan rumah, hanya getaran kecil yang ada setiap petir menyambar bumi.

Masih ada sisa suapan terakhir yang ada diatas piringmu, sebenarnya semua orang sudah selesai hanya tinggal kamu yang tersisa diatas meja makan. niatmu untuk mengrogoti tulang ayam, sirna karna rasa dingin akibat angin hujan yang kencang membuat tubuh kenyang mu mengirim sinyal pada otakmu untuk segera tidur.

Tubuhmu akhirnya bangun, membawa piring kotor ditangan mu yang sudah tidak tersisa apapun. Mulutmu penuh, masih mengunyah sisa makanan yang ada. setelah mencuci bersih piringmu sendiri dan tangan mu. Kamu memutuskan untuk masuk kedalam kamar mu sendiri, Cukup kotor tapi inilah tempat ternyaman mu.

"Jangan main hp sama laptop ya!!" Teriak ibumu sebelum pintu kamar mu benar-benar kamu tutup. berbeda dengan saudaramu, kamu tidak biasa mengunci pintu kamarmu.

Alasan sederhana, supaya orang tuamu tidak mengetuk pintu dan memaksamu untuk bangun lalu membuka pintu kamar. bukankah itu merepotkan? kamu lebih memilih tidak membuang waktu hanya untuk bangun dan membuka pintu untuk mereka.

Kamu tidak menjawab, ibumu hanya orang kuno yang masih saja takut dengan petir yang akan menyambar rumah meskipun diatas atap sana sudah dipasang tiang besi kecil anti petir.

Akhirnya setelah beberapa menit duduk tubuhmu bisa merasakan lagi empuknya kasur. Besok sudah Sabtu, artinya tidak ada kegiatan apapun dan bisa tidur kapanpun kamu mau. Tapi ada sedikit kekhawatiran, meskipun kamu tidak begitu percaya dengan ucapan ibumu tentang petir yang bisa menyambar ponsel ketika dimainkan, tetap sajakan ucapan orang tua itu kadang benar?

Tapi apa yang bisa kamu lakukan dihari yang mulai malam ini tanpa ponsel atau internet?

"Tadi mamah bilang gak boleh main Hp ya? Bearti laptop boleh dong?" Pikir mu. lalu mencari alasan untuk membenarkan andaikan ibumu masuk dan memergokimu bermain laptop.

Ada alasan tidak logis, tapi mungkin bisa meredakan amarah ibumu andaikan kamu memberikan alasan tersebut, kamu kembali bangun dari kasur, mengambil laptop diatas meja belajar. Membawa benda kotak itu ke atas kasur.

Suara petir kembali menyambar, lebih keras dari sebelumnya. Kamu terdiam karena terkejut, berniat untuk mengurungkan diri memainkan laptopmu. Suara teriakan ibumu yang terus menyuruh anak-anak untuk tidak bermain ponsel semakin terdengar.

Tapi .... Ini akan menjadi malam yang membosankan. Kamu sudah muak dengan pandemi yang tidak selesai-selesai dan merebut masa remaja mu, dan kini petir akan membuatmu bosan juga dengan suara-suara menyebalkan itu? Oh ayolah kenapa alam suka sekali membuat onar, batin mu.

Tanpa memperdulikan suara petir-petir itu, kamu kembali rebahan diatas tempat tidurmu. Menaruh laptop di atas perut, meskipun sebenarnya ini tidak baik tapi posisi ini adalah posisi terbaik untuk memainkan laptop.

Laptop mu menyala, kamu membuat Wattpad.

Dan mencari cerita yang ingin kamu baca. Saat tanganmu mengscroll beranda pada Wattpad, matamu tertuju pada sebuah cerita yang belum banyak orang baca. Kamu mengklik cerita tersebut lalu membaca sinopsis pada cerita tersebut.

Tenggelam [Mikey Tokyo Revenger x Readers]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang