Chapter 1 (Ristretto)

1.2K 74 1
                                    

Apa yang kau tau? Ristretto hanyalah secawan kopi yang memikiki arti terbatas.
Begitu juga perasaan manusia yang memiliki batasan.  Bersabar, menahan sakit, mencintai, bahkan mengalah.
.
.
.
Kau tau apa yang terjadi gadis 15 tahun setelah kehilangan orang tuanya.
Gadis itu hidup bersama pamannya.
Dia bukan gadis cantik berotak pintar, atau gadis dengan warisan berlimpah.
Dia hanya gadis biasa berusia 15 tahun.
.
.
Mengeluh dan menangis adalah hal biasa baginya. Gadis itu tidak pandai bergaul dengan orang lain.  Dia hanya memiliki beberapa teman. Sedikit yang bisa dia percayai atau dia andalkan. Dia tinggal dirumah mewah milik pamanya, memakai fasilitas mewah, memakan daging. Tapi itu bukanlah kebahagiaan yang dia cari.
.
.
Namanya Haruno Sakura.  Baginya hidup terasa membosankan dan sama saja. Diusianya yang 15 tahun, dia seperti sudah merasakannya selama 50 tahun. Gadis yang benar benar tidak bisa merasakan kebahagiaan.
Mudah baginya membenci seseorang dan tidak untuk menyukai seseorang.
Dia tidak pandai dalam permainan mencintai seseorang.
.
.
.
.
11 Novermber 20** , dia berada di tahun terakhir junior high school. Ditahun terakhirnya itu dia mengenal seorang anak laki laki berambut pirang, hawa keberadaan anak laki-laki ini seterang matahari, senyumannya sehangat senja. Wajahnya manis dan membuat semua orang terpesona, yaa namanya Uzumaki Naruto. Satu hal yang membuatnya bingung, bagaimana anak seterang Naruto bergaul dengan seseorang yang selalu bersikap dingin seperti Sasuke.
Uchiha Sasuke, parasnya tampan bahkan yang paling tampan menurut Sakura. Dia tinggi dan sikapnya angkuh, matanya sangat tajam. Tatapannya juga sangat dingin. Dia jarang tersenyum. Kepribadian seangkuh dan setenang bulan purnama. Dia juga jarang berbicara, meskipun memiliki banyak penggemar wanita.
.
.
Menurutmu apa yang terjadi? Naruto sangat penasaran dengan Sakura yang selalu terlihat menguap dan bosan. Jadi dia berupaya untuk menjadi temannya. Dan apa yang sakura lakukan? Dia tersenyum kemudian meninggalkan Naruto. Selalu seperti itu sepanjang semester pertama. Sakura berpikir laki-laki seperti Naruto hanyalah tukang pamer dan suka mencari perhatian. Karna itu dia selalu mengabaikannya.
.
.
Naruto POV
Apa yang membuat Sakura-chan mengabaikanku? Menurut para gadis bukankan aku tampan dan menarik?Belakangan ini aku terlalu sibuk memikirkan kenapa gadis itu bersikap bosan setiap saat. Aku melupakan kalau aku sedang bersama teman temanku.
Naruto END POV
.
.
"Hei Hyuga, bukankan ketua kelas memiliki nomer telpon semuanya kan?". Tanya Naruto.
"Ya, tentu." Jawab singkat Neji.
"Kalau begitu berikan aku nomer Haruno Sakura." Imbuh Naruto.
Semua orang ditempat itu melongo melihat Naruto.
"Oh eemmn, kalu si Haruno tanyakan saja pada Shika, gadis itu bahkan tidak mengisi data anggota kelas." Jawab Neji.
"Heei Naruto, ayolah kenapa kau tertarik dengan gadis suram yang menguap dikelas setiap saat? Dia bahkan tidak terlalu cantik hahahaha." Sanggah Kiba.
"Diamlah, kau tidak mengerti apa-apa dasar kepala anjing." Ejek Naruto.
Semua orang menertawakan tingakh konyol Naruto dan Kiba yang sedang beradu ejekan. Tiba-tiba suara berat yang dingin itu menghentikan tawa mereka.
"Kau memiliki Hyuga Hinata kan?". Sasuke angkat bicara.
Semua orang tiba-tiba terdiam.
"Yaa, kau memiliki Hinata dan kau menanyakan si Haruno. Gadis itu bahkan selalu mengabaikanmu kan? Haruno Sakura, dia tidak menggunakan ponsel". Shikamaru mulai bicara.
"Bagaimana mungkin dijaman ini seorang.  gadis tidak membawa ponsel? Dia bahkan tinggal dirumah yang besar". Tanya Kiba.
"Entahlah, gadis itu benar benar aneh". Jawab Shikamaru.
Kemudian mereka mulai membicarakan hal lain.
.
.
.
Dilain tempat, Sakura berjalan pulang setelah membeli beberapa barang di minimarket. Dia berjalan sambil menelepon seseorang dan terlihat menangis. Jalanan cukup sepi karena sudah menunjukan pukul 10.00 pm. Saat itu dia tidak sengaja menabrak seseorang ya
ng baru keluar dari toko.
"Aaah maaf, sungguh, anda tidak apa apa?". Tanya Sakura panik. Dia berjongkok sambil mengambil beberapa barang orang itu yang terjatuh.
"Hn". Jawab singkat orang itu.
"Aaah sekali lagi ma~". Saat sakura mengangkat kepalanya dan dia terkejut.
Mata tajam dan tatapan sedingin es itu mengejutkannya.
"Uchiha Sasuke?". Tanpa sadar Sakura menyebutkan namanya. Lalu dia segera bangkit dan memberikan barang barang Sasuke lagi.
"Sekali lagi maaf, aku pergi." Jawab Sakura buru-buru.
Saat dia melangkah tiba tiba seseorang menahan lengannya.
"Ponselmu, kau melupakannya". Ucap Sasuke.
"Aaah iyaa, terimakasih". Sakura langsung mengambil ponselnya. Dan dia langsung melangkah pergi dengan Sasuke yang masih diam di tempat.
5 meter jarak diantara mereka Sakura mendengar Sasuke mengatakan sesuatu.
"Kau punya rupanya, kenapa tidak mengisi data anggota kelas?" Suara Sasuke.
Sakura berbalik dan menatap Sasuke tajam, kemudia dia berjalan lagi meninggalkan Sasuke.
.
.
.
Sakura POV
Ada sesuatu yang sebaiknya dijaga. Dan kurasa aku tidak perlu berhubungan dengan orang yang tidak penting bagiku. Orang orang itu hanya lewat di depan mataku dan pergi begitu saja. Mereka bahkan tersenyum dan saling menjelekkan dibelakang. Orang seperti itu, aku tidak membutuhkannya.
Sakura End POV
.
.
Saling menutup diri adalah cara terampuh untuk tidak terluka. Itu yang dipercaya Sakura begitu juga Sasuke.
Mereka tidak menyadari bahwa ini menjadi awal untuk mereka

Aaaahhhh terimakasih
Chapter 1

RistrettoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang