Chapter 8 (Ristretto)

198 30 7
                                    

Sakura harus menjelaskan mati matian pada Sasori tentang camp musim panas.
Akhirnya dia harus mengalah dan mendengarkan kakaknya. Dia mengatakan kalau dia akan ikut. Dan untunglah dia menyelesaikan part time nya sehingga bisa ikut tanpa membebani Sasori.

"Sakura, kenapa kau tidak mengatakan apapun padaku?" Ucap Sasori.

"Tidak Nii-chan, kau sudah cukup kesulitan karena hutang ayah. Hal seperti ini sangat kecil dibandingkan bebanmu. Aku akan mengurus diriku sendiri, tinggal denganmu saja, sudah membuatku sangat bahagia." Ucap Sakura.

"Kau sangat dewasa Sakura. Sudahlah habiskan sarapanmu, Sepertinya Gaara datang menjemputmu. Dia ada di bawah." Ucap Sasori.

"Yoosh, aku akan mengambil tasku." Icap Sakura sambil berlari.

Sakura tersenyum dan langsung turun. Dia berangkat dengan Gaara. Sesampainya di sekolah mereka langsung berpisah. Gaara berada di kelas 2A sama dengan Neji yang setingkat diatas Sasuke. Sesampainya dikelas Sakura langsung dihadapkan dengan tatapan membunuh Sasuke.

Gaara selalu menemui Sakura saat makan siang, hanya sekedar menyapa. Gaara juga sering menjemput Sakura selepas pekerjaan part time nya. Gaara sama sekali tidak merasa keberatan bersama Sakura yang berasal dari keluarga biasa.

Sasuke POV

jadi mereka benar benar berkencan. Dia pikir dia bisa berkencan semudah itu di depanku. Akan ku perlihatkan siapa aku. Seorang pelayan tetaplah pelayan. Dan aku adalah tuanya.

Sasuke END POV

Setiap Minggu pagi Sakura bertugas mengambil semua pakaian di pusat laundry. Hari ini Sasori lembur, jadi Sakura melakukan semuanya sendiri. Tiba-tiba Sasori menelepon Sakura.

"Sakura, apa kau bisa membawakan dokumen yang ada di kamarku. Dokumen di dalam map hitam. Aku melupakannya, sebentar lagi pertemuan akan dimulai." Ucap Sasori di telepon.

"Hai, niichan, kemana harus kuantar?" Jawab Sakura.

"Kediaman Uchiha. Tapi jika kau tidak bisa datang, kau bisa suruh kurir untuk mengantarnya." Ucap Sasori.

"Tidak apa niichan, aku akan sampai dalam 40 menit." Jawab Sakuran sambil menutup teleponnya.

Dia bergegas pergi ke kediaman Uchiha. Dan disana dia langsung dihadang oleh penjaga. Namun seorang pelayan yang sangat ia kenal baik membiarkan dia masuk. Ayame sangat senang bertemu dengan Sakura lagi. Mereka berbincang dan mencari Sasori. Tapi bukannya Sasori, Sakura justru bertemu Itachi.

"Sakura, kau sudah sebesar ini sekarang?" Sapa Itachi.

"Itachi sama, aku harus memberikan dokumen ini." Ucap Sakura.

"Ooh iya, ini sangat penting, terimakasih Sakura." Balas Itachi.

"Baiklah, karena dokumennya sudah kuberikan, aku akan pulang." Ucap Sakura.

"Tidak Sakura, kau akan disini untuk makan malam, sudah lama sekali. Tidak akan kuijinkan pulang sebelum makan malam. Kenapa kau tidak memanggilku Niichan seperti dulu?" Ucap Itachi.

"Baiklah, aku akan tinggal dan menunggu Sasori nii." Jawab Sakura mengalihkan pembicaraan.

Acara makan malam ini ternyata adalh pertemuan besar orang orang penting. Keluarga Uchiha, keluarga Namikaze, Sabaku, Hyuga, Yamanaka, dan Uzumaki. Semua adalah konglomerat. Sakura hanya melihat dari dapur. Dia tidak berani mendekat, pesta orang kaya tidak sembarangan, dia harus berhati-hati. Disana juga ada Sasuke, Gaara, Neji, Naruto, Ino, dan Hinata.

Akhirnya acara makan malam pun selesai. Hanya tersisa keluarga Uchiha dan Hyuga. Sepertinya masih ada yang harus dibicarakan Tuan Uchiha dan Hyuga. Saat menunggu Sasori, Sakura tidak sengaja bertatapan dengan Sasuke yang hendak kembali ke pertemuan. Sasuke menatapnya sangat dingin. Sakura kembali mengingat Sasuke yang dulu. Tatapannya sama seperti ketika Sasuke melukainya. Sasuke sudah kembali menjadi tuan muda Uchiha yang dingin dan angkuh. Seperti Sasuke yang datang padanya beberapa hari yang lalu menghilang begitu saja, digantikan sosok dingin ini.

Enatah apa yang dibicarakan oleh dua keluarga itu. Sakura memilih keluar dan menghindari tatapan tajam Sasuke. Itu seperti membunuhnya berkali kali.

Keesokan harinya, juga begitu. Sasuke mulai mengabaikan Sakura dan memasang wajah datar nan angkuh. Sasuke menjadi lebih irit bicara dan sulit didekati, bahkan oleh sahabatnya sendiri.

"Baiklah karena camp akan dilakukan selama 3 malam. Dan perjalanan akan dimulai besok. Kendaraan dan kelompok akan di bagikan oleh perwakilan kelas. Baik kita dengarkan pembagiannya, Shikamaru berdirilah" Ucap Kakashi.

"Baik, kelas kita akan berasa di dalam bus yang sama dengan kelas B. Baiklah untuk kelompom pertama ada aku sendiri Nara Shikamaru, Uchiha Sasuke, Inuzuka Kiba, dan dari kelas B Uzumaki Naruto. ...... lalu kelompok 5 ada Hyuga Hinata, Haruno Sakura, Miyawaki Hana, dan Uzumaki Karin..... baiklah di dalam bus kita ada 15 kelompok." Ucap Shikamaru.

Tiba di hari pemberangkatan, camp mereka adalah suatu kawasan pegununungan yang jauh dari lingkup perkotaan. Sakura duduk di sebelah seorang anak bernama Hana. Sakura berada di dalam kelompok Hinata. Jelas dia sendiri yang tidak tau apa apa. Mereka adalah anak orang kaya yang berada di kendali keluarga Hyuga.

Sesampainya di penginapan, mereka mulai menempati kamar masing masing. Keesokan harinya adalah hari menjalankan misi pertama hari ini adalah giliran kelompok Sakura yang harus memasak.
Awalnya semuanya berjalan biasa saja. Namun Karin mulai mengganggu Sakura. Dia terus terusan mengatakan hal hal yang mengganggu Sakura. Lalu Karin dengan sengaja menumpahkan makanan yang sudah mereka buat. Dan dia membuat alasan kalau Sakura yang lalai. Dan karena makanan tidak siap di sajikan. Mereka harus menghadap dewan untuk memberikan penjelasan.

"Jadi Haruno, bisa kau jelaskan apa yang terjadi?" Tanya Neji

"Dia menumpahkan semua sup yang sudah siap, aku tidak melakukan apapun," jawab Sakura.

"Tidak Kaichou Haruno bohong, Hana melihatnya juga, gadis ini sangat iri dengan kami. Benarkan Hana chan?" Jawab Karin

"Ya kaichou." Jawab Hana

"Hinata, bagaimana menurutmu?" Tanya Neji.

"Yaah aku tidak ada disana. Jadi aku tidak memberi kesaksian." Jawab Hinata.

"Baiklah, karena kau tidak bisa memberikan bukti, kau harus diberi hukuman. Kau harus mencuci semua piring makan malam. Itu saja. Sekian." Ucap Sasuke dingin, dan langsung meninggalkan ruang.

"Pergilah pelayan, sekali pelayan tetaplah pelayan. Jangan mimpi kau bisa tidur di ruangan yang sama dengan kami." Ucap Karin.

"Maaf Sakura, aku tidak bisa membantumu." Ucap Hinata dengan wajah sedih.

Sakura tau Hinata hanya pura-pura. Dia melihat seringai liciknya. Dia mencuci semalaman. Dan saat dia akan kembali tiba tiba lampu dapur dimatikan oleh seseorang.
Dia terkunci di ruang gelap yang sangat dia takuti. Sakura terus terusan menangis dan minta tolong. Tapi karena dapur berada jauh, tidak ada orang yang menolongnya.

Namun tiba-tiba seseorang datang dengan membawa senter.
"Sakura chan? Kau kah itu?"

"Na-ru-to~" ucap Sakura terpotong potong.

Naruto langsung berlari kearah Sakura yang terduduk lemas. Lutut Sakura masih lemas, wajahnya memerah karena menahan tangis dan terus berteriak. Mereka keluar dengan Naruto menggendong Sakura di punggung. Diluar semua orang mulai membicarakan mereka. Mereka mulai bergosip, bahwa Naruto adalah kekasih Hinata. Bagaimana Sakura di gendong oleh Naruto.

RistrettoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang