Chapter 3

422 59 2
                                    

Musim semi 20**
2 tahun setelah menghilangnya Haruno Sakura
.
.
Konoha High School
Seperti biasa Uzumaki Naruto dan Uchiha Sasuke adalah Pangeran Sekolah, kepopulerannya bahkan meningkat dari saat junior high school.
Naruto menjadi captain tim basket sekolah mereka. Sedangkan Sasuke tetap menjadi jack of all trades. Tampan berbakat dan mempesona. Hampir semua gadis terpikat pada pesona mereka.
.
.
"Dengar, Kakashi sensei bilang kalau akan ada anak baru dikelas kita." Ucap salah satu anak.
"Iya, kudengar dia cukup manis. Para lelaki terus saja bergosip tadi pagi."
"Benarkah? Hehe" Hinata tersenyum mendengar percakapan mereka.
"Tentu saja, Hinata sama tetaplah yang tercantik." Balas anak lain.
Mereka tertawa beraamaan.
Kemudian bel pun berbunyi
.
.
Keadaan begitu tenang saat Kakashi sensei tiba.
"Yosh, dengar! Kita kedatangan teman baru, Masuklah!" Ucap Kalashi.
Masuklah anak perempuan dengan warna rambut softpink, mata sebening emerald yang tersenyum dengan kaku.
"Perkenalkan dirimu!" Perintah Kakashi.
"Baik....Haruno Sakura, aku datang dari Sunagakure, minna yoroshuku onegaishimasu." Ucap Sakura sambil membungkuk sedikit.
"Bagus, sekarang duduklah dibelakang Inuzuka." Ucap Kakashi.

"Kau sakura kan? Sakura yang suram itu?" Tanya kiba.
"Aku tidak mengerti." Jawab sakura.
Kelaspun dimulai dan tidak ada yang melanjutlan pembicaraan lagi.

Bel istirahat pun berbunyi.
Naruto, Sasuke, Shikamaru,Sai, dan Neji menghabiskan waktu istirahat dengan mengobrol di ruang osis seperti biasa. Tiba tiba Kiba membuka pintu dengan keras dan langsung bergabung dengan mereka.
Seperti biasa mereka makan dan mengobrol dengan santai. Atau sesekali membantu Shikamaru dan Neji dengan urusan Osis.
"Sasuke, kau tau gadis beranbut merah yang penggemar gilamu itu, pagi ini dia bahkan memaksaku untuk memberikan nomer ponselmu." Ucap naruto.
"Dia masih saja menggilai Sasuke, apa dia waras menyukai Teme yang dingin seperti balok ini, lagi pula dia selalu memasang wajah seperti tembok. Bukankah sangat membosankan." Timpa Naruto lagi.
"Urusai... bicara sekali lagi akan kubunuh kau." Balas sasuke.
"Bukankah penggemar kalian berdua memang sama gilanya?" Timpa Shikamaru.
"Benar, kau ingat penggemar Sasuke bahkan membuat gadis pink itu menghilang kan? Para gadis memang mengerikan." Ucap Sai.
"Seseorang yang sudah punya pacar tidak berhak mengatakan hal itu." Timpa Chouji.
"Ooh aku ingat, gadis pink yang lari 2 tahun lalu itu sudah kembali." Kiba menambahi
Semua orang yang ada disitu terkejut mendengar ucapan kiba kecuali Sasuke.
"Lalu penampilannya sangat berbeda dari dulu, kali ini dia tidak menutupi rambutnya." Timpa Kiba.
"Oy oy oy, jan bercanda bagaimana mungkin Haruno kembali, lalu tidak menutupi rambutnya itu apa apaan. Berhentilah mengarang cerita." Jawab Shikamaru.
Tiba tiba pintu ruang osis pun terbuka dan masuklah seorang gadis.
"Ano, bisakah aku berbicara dengan ketua osis?" Tanya sang gadis.
Suaranya kecil dan lembut.
Semua orang menatap gadis itu.
"Haruno Sakura." Panggil Naruto.
Gadis itu menatap Naruto dan menyeringai.
"Ikulah ke mejaku." Ucap Neji memecah keheningan.
Saat Sakura berjalan melewati Sasuke, dapat sakura lihat dengan ekor matanya seringai dingin sasuke. Lebih dingin dari saat itu.

Setelah menyelesaikan urusannya dengan Neji Sakura bergegas meninggalkan ruangan itu. Dia berniat kembali ke kelasnya. Namun saat membuka pintu tangannya dicegat oleh seseorang.
Sakura menengok dengan wajah bertanya tanya. Menatap mata orang yang tepat dibelakangnya itu.
"Kau, berubah?" Ucap orang itu.
Sakura tersenyum lembut sambil menyingkirkan tangan kekar yang melingkar di pergelangan tangannya itu,lalu bergegas pergi tanpa mengatakan apapun.
.
"Woy Naruto, kau masih ingin mengejarnya. Kau itu, dari dulu tidak pernah berubah." Ucap Kiba.
"Kau ini sama sekali tidak mengerti." Ucap Naruto dengan keras.
Kemudian Naruto berlari keluar ruangan.
"Apa apaan dia itu?" Kiba menjadi kesal.

Bel pun berbunyi.
Hari sudah menunjukan pukul 5 sore. Sudah waktunya untuk kembali kerumah.
Keadaan sekolah sudah sangat sepi saat itu. Sakura berjalan melewati lorong untuk pulang.
Diujung lorong dapat dia lihat seorang laki laki yang duduk bersender jendela sambil melipat tangan. Dia begitu tampan dengan cahaya senja yang menembus jendela. Mata tajamnya manatap tepat pada mata Sakura.
Sakura berjalan dengan santai dan saat tepat didepan orang itu dia merasa tubuhnya tertarik kebelakang.
"Kau, berhentilah bersikap bodoh." Ucap Sasuke.
"Kau salah, dari dulu aku sudah membungkukkan diriku serendah rendahnya dihadapan kalian, dan kali ini aku tidak peduli lagi." Ucap Sakura.
"Kaaauuu.." geram Sasuke sambil mencengkeram tangan Sakura.
"Ini tidak terasa sakit lagi Sasuke-kun." Sakura membalas dengan senyuman, tatapannya tidak beralih sama sekali dari mata Sasuke.
Kemudian Sasuke melepas cengkraman tangannya dari Sakura.
Sakura berjalan melewati Sasuke untuk menuruni tangga.
Dapat Sasuke lihat punggung Sakura mulai menghilang.

Senyuman Sakura tadi ternyata begitu mengejutkannya. Sakura hanya gadis pendiam gadis yang selalu memalingkan wajahnya dari dunia. Sakura bahkan tidak pernah menatap lawan bicaranya. Sakura hanya gadis hancur.
Dan kali ini dia tersenyum bahkan dengan tatapan yang mampu menembus Sasuke. Itulah yang membuat Sasuke mencengkeram tangan Sakura. Dia merasa Sakuranya berubah begitu saja

Akhiirrnyaaaaa
Gajeee gilaaaaaak...
Maapkeun daku Saskeeey👾❤️‍🔥

RistrettoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang