Chapter 6 (Ristretto)

312 47 6
                                    




END Flashback

Pagi ini Sakura berangkat sekolah seperti biasa. Sampai di kelas dia sudah disambut dengan Ino sahabatnya semasa Junior High School. Dia langsung diserang dengan pertanyaan oleh Ino. Ino baru tahu kalau temannya kembali itupun ia dengar dari orang lain. Selama ini Sakura menghilang tanpa memberi kabar ataupun berkirim pesan dengan teman - temannya.

Kebetulan hari ini kelasnya adalah olahraga. Seluruh siswa berkumpul di lapangan untuk melakukan pemanasan. Semua orang di lapangan seketika menatap Sakura ketika dia tiba di lapangan,tak terkecuali tuan muda Uchiha. Mereka terkejut dengan perubahan penampilan Sakura, dulu Sakura selalu menggunakan hodie dan menutup kepalanya. Kali ini dia muncul dengan mengenakan kaos olahraga tanpa jaket ataupun hodie, rambutnya ia biarkan tergerai. Semuanya tepesona dengan rambut softpink sepinggang Sakura, tidak lupa dengan mata emerald nya yang memantulkan cahaya matahari.

Mereka sangat menikmati pertandingan basket anak laki - laki. Seperti biasa Sasuke dan Naruto mendominasi lapangan, tidak lupa dengan teriakkan anak permpuan yang histeris menikmati ketampanan mereka berdua. Kali ini Naruto yang berhasil memenangkan pertandingannya. Sasuke menatap Sakura dengan raut kesal.

"Sasuke, kau bertingkah aneh hari ini." ucap Shikamaru.

" Urusai." Balas singkat Sasuke.

Kali ini giliran anak perempuan yang akan bertanding. Sakura berlawanan kubu dengan Hinata. Mereka mulai turun ke lapangan, Sakura mengikat rambutnya ponytail memperlihatkan leher jenjangnya. Semua orang makin terpesona dengan kecantikan Sakura. Bisa Sasuke dengar orang - orang membicarakan Sakura. Mereka pikir Hinata sangat cantik, tapi Sakura sangat manis tidak bisa mereka tolak. Kecantikan sederhana gadis berusia 16 tahun. Pertandingan berakhir dengan dimenangkan tim Sakura. Semua memuji Sakura tak terkecuali Naruto.

" Kau luarbisa Sakura chan, ternyata kau sangat atletis." ucap naruto.

" Tidak juga, Hinata sangat hebat tadi hampir saja aku akan kalah." Balas sakura, dia mengatakannya sambil melirik Sasuke.

Hinata hanya tersenyum dan langsung pergi meninggalkan lapangan tanpa mengatakan apapun.

" Tcchh" umpat Sasuke yang juga langsung pergi meninggalkan lapangan.

Sesampainya di ruang ganti, Sasuke langsung membuang handuknya. Dia terlihat begitu kesal. Dia merasakan hal yang sama seperti dulu, menyesakkan tapi dia tidak tau harus bagaimana. Sasuke memutuskan untuk berbicara dengan sakura sepulang sekolah.

Sepulang sekolah seperti kemarin dia bermaksud menunggu Sakura di lorong. Namun yang ditunggu tidak kunjung keluar. Akhirnya dia putuskan untuk kembali ke kelasnya. Bisa dia lihat gerombolan Karin masuk ke kelasnya. Sasuke khawatir jika kejadian dulu akan terulang lagi. Kali ini dia lari menuju kelasnya untuk memastikan keadaan Sakura. Dari jauh dapat dia dengar percakapan mereka.

" Kau berani juga kembali kesini dasar pelacur kecil." umpat Shion.

Sakura hanya diam dan memandangi mereka.

" Kau beriniat menngoda Sasuke dan Naruto senpai lagi huh?" ucap Shion lagi.

Sakura tetap diam dan kali ini dia balas memandang sinis kepada mereka.

" Dasar jalang, berani sekali dia menatapku seperti ini." ucap Karin sambil berniat memukul Sakura namun berhasil Sakura hentikan.

" Berhentilah melakukan hal bodoh seperti ini, untuk siapa kalian melakukan hal memalukan seperti ini?" jawab Sakura.

"Untuk Naruto? Tidak tidak Naruto pacar Hinata, kalian sudah tau dengan jelas." imbunya sambil menatap Shion dengan mengejek.

"Lalu Sasuke? Kau pikir aku selalu menyukai Sasuke kan, tapi sepertinya kalian salah paham. Biar kuluruskan kesalahpahaman dulu, sayang sekali bukan Sasuke yang selalu kuhubungi dulu. Jadi untuk apa kalian buang - buang waktu mengatakan hal bodoh padaku. Rebut hatinya curi saja dari pacarnya jika kalian mampu. Aku tidak ada kaitanya dengan mereka, mulai sekarang urus saja urusan kalian sendiri." Ucap Sakura sambil meninggalkan kelas.

Wajah Sakura yang semula sinis seketika berubah menjadi raut cemas. Dia buru - buru berlari dan sembunyi di lorong gedung olahraga. Wajahnya seketika pucat dan dia mulai mual. Saat itu juga ada tangan yang lebih besar menggenggam tangannya dan menarinya pergi menjauh. Punggung tegap rambut darkblue dengan tatanan yang khas, tangan yang besar, kuat sekaligus hangat itu membawanya ke atap. Seketika suasana menjadi hening. Hanya terdengar suara pepohonan yang tertiup angin. Ya Sasuke yang membawa Sakura. Mereka saling menatap penuh arti.

" Apa yang ingin kau katakan Sasuke kun." ucap Sakura memecah keheningan.

" Bukan. Kau yang harus mengatakan segalanya." balas Sasuke.

" Aku sudah bukan pelayanmu lagi tuan muda. Tidak ada yang perlu kujelaskan padamu." ucap Sakura sambil berjalan pergi.

Namun tangan itu kembali mencegahnya.

" Dengan siapa kau selalu berbicara dengan sembunyi sembunyi? beraninya kau melarikan diri dari rumahku dengan semua hutangmu" tanya Sasuke lagi. Dengan kesal Sakura njawab.

" Fugaku sama, ayahmu Sasuke kun. Lagipula aku tidak pernah melrikan diri" jawab tegas Sakura

" Lalu kemana saja kau, berani sekali meninggalkan kediaman tanpa mengatakan apapun." teriak Sasuke.

" Sudah kubilang aku tidak melarikan diri. Kalianlah yang membuangku, kenapa? Kau tau, ayahmu pikir aku mengusik kehidupan putra - putranya. Dan bodohnya bagaimana bisa dia beranggapan aku akan mencuri putranya." balas Sakura.

Sasuke terkejut mendengarkan jawaban Sakura.

" Kau bohong, ayahku sangat percaya pada Itachi, bahkan meskipun Itachi benar - benar menyukaimu, ayahku tidak akan meragukan Itachi." ucap Sasuke.

" Bukan Itachi nii yang ayahmu maksud tapi kau Sasuke kun, dia pikir kau mungkin goyah dan berlari padaku daripada mendengarkan ayahmu. Jadi dia berniat menyingkirkanku sebelum perasaan sorang anak berusia 10 tahun tumbuh." jawab Sakura.

" Lalu kenapa kau bilang pada Karin kalau kau tidak menyukaiku? Bukankah kau menyukaiku bahkan sejak dulu, perasaanmu mutlak Sakura, aku tau itu. Kau muncul dengan perubahan besar seperti ini menurutmu aku begitu bodoh, kau mau menarik perhatiah huh?" sanggah Sasuke.

" Terserah apapun yang kau pikirkan Sasuke kun, kumohon aku lelah harus berlari. Kau bisa mengutukku sesukamu, tapi kumohon biarkan aku menjalani hidupku. Menjauhlah dariku." jawab Sakura denga suara yang sangat lemah.

Sesaat sebelum Sakura pergi Sasuke bisa lihat air mata Sakura. Sakura pergi untuk menyembunyikan air matanya. Sasuke terpaku di tempat, dia masih syok mendengar untuk menjauh, meninggalkan Sakura.

Setelah berlari meninggalkan Sasuke, Sakura menghentikan langkahnya sejenak untuk menghela nafas. Tapi tanpa ia sadari air matanya sudah jatuh. Sakura merasakan sesak di dadanya semakin menjadi, bahkan nafasnya saja mulai berat. Sakura merasakan sakit seperti saat Sasori meninggalkannya dulu ketika kecil. Tapi kali ini rasa sakitnya bukan karena ditinggalkan seperti dulu. Ia merasakan sakit karna harus membohongi dirinya sendiri. Menjauh dari Sasuke, mengumpulkan keberanian untuk bicara dengan Sasuke setelah sekian lama, sepertinya lebih menguras tenaga dan emosi Sakura daripada saat ia bertanding basket maupun beradu mulut dengan Shion dan Karin.

Di atap sekolah bisa Sasuke lihat Sakura mulai keluar dari sekolah. Dia juga melihat siapa yang menjemput Sakura.

Sakura pulang dengan Gaara. Teman masa kecil Sasuke dari Sunagakure.





akhirnyaaa setelah badai kesibukan dan kemalasan.....fyuuuuuuh

RistrettoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang