Prolog ; Rain

718 136 39
                                    


[Ebook Project]

LAKUNA

"Perasaan hampa yang menimpa seseorang akibat kehilangan sesuatu."

●●●

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

●●●


13 Juni 2019


Selama hampir enam tahun JungKook menjadi seorang ayah tunggal bagi putri kecilnya, Rain—sebuah panggilan kecil yang Jung Kook berikan sejak malaikat kecilnya hadir, menghembuskan nafas pertama seiring dengan mengerjapkan mata bulat kecilnya untuk pertama kali.

Jeon Rainey, nama pemberian Jung Kook untuk malaikat kecilnya yang akan selalu mengingatkan dia tentang segala peristiwa yang terjadi dikala butiran air hujan turun membasahi tengah kota Seoul, hingga ke sudut-sudut kota.

Bermula dari peristiwa yang terasa sangat manis delapan tahun yang lalu, hingga peristiwa yang membuat Jung Kook hampir menggila demi menerima kenyataan pahit.

Jung Kook tidak membenci hujan, tidak pula menyukai tetesan air yang membasahi dirinya. Sebab gemuruh hujan datang bersamaan dengan hadirnya sosok pemilik hati Jung Kook.

Tapi ternyata, gemuruh hujan pula yang kembali membawa belahan jiwanya pergi dari dekapan Jung Kook, dan tak akan pernah lagi kembali sampai Jung Kook pun menghembuskan nafas terakhirnya.

Dia pergi...

Bidadarinya pergi dengan membawa setengah hati Jung Kook yang tersimpan hanya untuk malaikat kecil mereka.

Rain.

Pagi ini Jung Kook terbangun sedikit lebih awal manakala rungunya mendengar suara panggilan kecil, diiringi guncangan kecil pada tubuhnya yang terbaring dengan kedua mata mengantuk sebab baru tidur selama dua jam kurang. Menyelesaikan beberapa gambar kerja proyek yang telah mendekati deadline kurang dari seminggu lagi.

Pekerjaan Jung Kook adalah seorang arsitek perencana. Pria super sibuk,  mengharuskan Jung Kook agar lebih pandai dalam membagi waktu antara pekerjaan, anak dan mengurus rumah. Jung Kook itu multiperan, menjadi ayah sekaligus ibu bagi Rain.

Jung Kook harus bekerja ekstra dua kali lipat untuk membiayai kehidupan putri satu-satunya, dengan mengambil proyek sebanyak mungkin—jika dia sanggup demi membiayai pengobatan Rain.

Mau tak mau, di saat kedua matanya masih diselimuti rasa kantuk, di situlah Jung Kook harus berbesar hati untuk bangkit, terbangun dari tidurnya sebelum suara panggilan halus itu berubah menjadi suara isak tangis.

"Appa, bangun... Appa..." suara kecil itu kian terdengar jelas dirungu Jung Kook yang mulai tersadar sepenuhnya. Perlahan-lahan mulai mendudukkan tubuh shirtlessnya yang tertutup oleh selimut tebal dengan gambar hello kitty yang lucu berwarna merah muda. Bersandar di kepala ranjang, menyesuaikan penglihatannya yang masih terasa mengabur dan bagian kepala belakang terasa berat dan berdenyut efek kekurangan tidur beberapa hari ini.

LAKUNA (EBOOK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang