[EBOOK PROJECT]
Rinai hujan membawa langkah Jung Kook bertemu dengan Eunbi. Secara tak sengaja, hingga Jung Kook memiliki rasa.
Namun, delapan tahun kemudian. Jung Kook hanya menjadi seorang ayah tunggal yang menghidupi putri kecilnya-Rain. Seorang...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
●●●
1 September 2018
Waktu terus berjalan mengikuti detik jarum jam pada arloji merah muda yang melingkar di pergelangan tangan seorang gadis cantik, yang tengah memeluk ransel hitam putih di depan tubuh. Mulai merasa kedinginan, sebab hujan deras membasahi kota semakin meningkatkan suhu pada malam yang kelam ini.
Kim Eunbi, seorang mahasiswi fakultas keguruan dan ilmu pendidikan yang sedang merasa kesal, menunggu kedatangan seseorang. Memilih berteduh di sebuah halte di depan kampus, hanya untuk menunggu kakak laki-lakinya untuk datang menjemput seperti biasanya.
Saat ini sudah menunjukkan pukul 8.30 KST, di mana dia telah menunggu hampir satu jam lamanya, ditemani oleh curah hujan yang cukup tinggi malam ini. Masih ada untungnya tidak disertai badai.
Mungkin memang nasib sial Eunbi pada malam ini, sebab tak ada satu pun kendaraan umum yang lewat, bus ataupun taksi. Cukup membingungkan juga, karena sebelumnya tak pernah seperti ini.
Di halte depan kampus, Eunbi menunggu seorang diri. Ah, Eunbi lupa jika ada seorang pria dengan outfit berwarna hitam, seperti ketua geng motor juga tengah berteduh dan motor pria itu yang ikut berteduh, terparkir di depan halte yang kosong. Hanya mereka berdua, tidak ada orang lain lagi, selain motor pria itu juga.
"Nona," panggil seseorang pada Eunbi yang sedang melamunkan nasibnya.
Eunbi yang tengah melamun pun menoleh kesumber suara. Menunduk sopan sebelum menyahut panggilan tersebut.
"Ya, anda memanggilku, Tuan?"
Lantas pria itupun mengangguk dan tersenyum simpul. Mencoba bersikap ramah. "Nona sedang menunggu angkutan umum?"