¹. Yang Jungwon as Junior Bryan Oliver ². Kayla Evellyne
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
warn! killer and psycho things!
/pembunuhan berantai di daerah xxx kian menjadi, tiga orang korban kembali ditemukan hanya dalam kurun waktu seminggu terakhir. motif pelaku masih belum ditemukan, sedangkan tanda-tanda yang sama masih ditemukan seperti pada korban sebelumnya. detektif-/
kayla yang tengah menonton berita itupun bergidik ngeri. karena daerah yang dibicarakan di berita itu tidak begitu jauh dari daerah tempat tinggalnya.
"illa hati-hati loh kalo lagi sendirian diluar, dan kalau ada tugas kelompok lebih baik ajak temanmu kerumah aja okay?" kayla menoleh sejenak kearah sang ibu yang sedang memberikan nasihat padanya. kayla juga menangguk menuruti perintah sang ibu, karena sejujurnya ia juga takut dengan berita itu.
kayla terkadang selalu sendirian dirumah sampai tengah malam karena ayah dan ibunya bekerja. sedangkan dirinya tak memiliki saudara kandung ataupun sepupu yang tinggal di dekat rumahnya.
jadi kayla merasa lebih was-was dari biasanya karena berita soal pembunuh berantai yang belum tertangkap itu.
paginya, kayla seperti biasa bersiap-siap untuk pergi sekolah. terakhir sebelum benar-benar keluar dari kamar, ia mematut dirinya dihadapan cermin guna melihat penampilannya yang ternyata sudah rapi.
dibawanya tas serta ponsel lalu ia turun kebawah untuk mengikuti sarapan bersama kedua orang tuanya.
"pagi ibu, ayah." sapanya yang langsung dibalas dengan ceria oleh yang lebih tua.
selesai sarapan, kayla beserta kedua orang tuanya kini beranjak pergi ke tujuan masing-masing. karena berbeda arah, kayla berpisah dengan kedua orang tuanya dipersimpangan jalan.
menunggu beberapa saat sampai bus yang selalu ditumpanginya datang, tepat waktu. baru saja ia memasuki bus dan menempelkan kartu, ia sudah mendengar pembicaraan soal berita kemarin.
sepertinya sopir bus peka terhadap keadaannya yang seorang murid sekolah, dia pun menegur para penumpangnya agar tidak membahas soal kekerasan dan lain-lainnya karena masih ada anak dibawah umur seperti dirinya disana.
"terimakasih." batinku berbicara.
selama lima belas menit bus berjalan dan sekarang sudah waktunya kayla turun di halte tepat didepan sekolahnya.
jam masih menunjukan pukul tujuh kurang dua puluh menit, waktu masuk sekolah pukul tujuh lewat sepuluh menit. pantas saja suasana sekolah masih sedikit murid yang datang. sudah sangat biasa di hari senin anak-anak akan datang dengan terlambat agar tidak perlu mengikuti upacara.
